Share

Bab 304

Kemudian, Hengky melihat susu yang masih mengepulkan asap tipis. Dia tiba-tiba mengerutkan keningnya sedikit dan berkata, “Aku nggak minum ini, bawa pergi.”

“Nggak boleh.” Winda mengulangi kata-katanya sekali lagi, “Habiskan susu ini dan istirahat lebih awal. Besok baru lanjutkan pekerjaanmu.”

Hengky menatap Winda dengan heran, kerutan di keningnya pun menjadi semakin dalam. Dulu, meskipun Hengky bekerja sepanjang malam, Winda tidak akan datang untuk melihatnya. Hari ini, perempuan itu tiba-tiba berubah atau karena punya maksud lain?

Winda bisa menebak apa yang Hengky pikirkan ketika melihat sorot mata Hengky yang bertanya-tanya. Dia pun segera menjelaskan, “Aku barusan telepon Willy. Dia nggak bilang bagaimana dengan lukamu. Tapi dia suruh aku awasi kamu agar istirahat yang cukup, nggak boleh bekerja terlalu keras. Jadi mulai sekarang, aku akan awasi keseimbangan antara jam kerja dan istirahatmu.”

Setelah mendengar kalau itu perintah dari Willy, Hengky mengangkat tangan dan menggosok
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status