Share

Bab 297

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di luar kamar. Winda tiba-tiba berhenti bicara dan mengangkat wajahnya lalu melihat ke arah pintu. Pada detik berikutnya, matanya bertemu dengan mata Hengky yang dingin.

Winda spontan menelan kembali kata-kata yang tersisa. Dia juga mengabaikan suara Yolanda yang datang dari ujung lainnya, lalu berkata dengan cepat, “Besok aku pergi jemput kamu. Nanti kita ngobrol lagi. Dah.”

Usai berkata, Winda langsung menutup telepon. Begitu dia melihat Hengky sedang menatap rancangan desain di tangannya, dia cepat-cepat membuka laci dan memasukkan kertas itu, lalu segera menutup laci.

Setelah itu, senyum cerah merekah di wajah Winda. Dia pun menyapa Hengky dengan suara manis, “Sayang, kamu sudah pulang.”

Jantung Winda berdebar sangat kencang. Dia merasa seperti tertangkap basah oleh Hengky dan rahasia kecilnya ketahuan. Hal itu menyebabkan Winda merasa sedikit bersalah dan tidak berani menatap langsung ke mata Hengky.

Namun, Winda sama sekali tidak menyangka k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status