Share

Bab 263

Winda juga tidak takut Yanti mengadu domba dirinya dengan Nenek. Dia hanya tidak ingin Hengky berada di posisi sulit. Selama orang-orang ini bersikap tahu batasan dan tidak membuat onar, dia juga tidak menolak untuk menerima mereka di sini.

Bi Citra menghela napas dan berkata, “Kalau begitu setidaknya Pak Hengky dikabari tentang Ibu demam. Saya lihat Ibu nggak mendingan meski sudah makan obat, justru panasnya semakin meningkat. Nggak boleh dibiarkan begini terus.”

Winda mengeluarkan termometer dari dalam laci dan mengukur suhu tubuhnya. Dia menunduk dan melihat angka 38 yang tertera di sana. Pantas saja dia merasa kepalanya berat sekali. Bi Citra mendekat dan berkata,

“Bu, saya telepon Dokter Willy untuk datang, ya?”

Winda menyimpan termometer dan menggeleng sambil berkata, “Nggak perlu peduliin saya, Bi Citra lanjut kerja saja. Saya istirahat sebentar dulu.”

“Ibu dari kemarin malam nggak makan sama sekali. Bagaimana kalau makan sedikit dulu baru tidur? Saya siapkan sekarang juga,” taw
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status