Share

Bab 24

Penulis: Matahariku
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-19 14:09:02
Yuna membelalakkan matanya karena tebakannya tadi langsung mendapat jawabannya. Dia meremas tangannya dengan perasaan tidak rela dan juga iri.

Sebelum dia menjadi ratu artis nomor satu dan kerap dihina dan direndahkan oleh orang-orang, Hengky yang membantunya dan melindunginya. Sejak saat itu, Yuna sudah jatuh hati pada lelaki itu. Beberapa tahun ini dia selalu berusaha keras berjuang agar bisa layak bersanding dengan Hengky. Yuna ingin sekali menikah dengan lelaki itu dan menjadi istrinya.

Akan tetapi Yuna tidak menyangka ternyata dia berusaha keras mendekati lelaki itu, ternyata Hengky justru sudah memiliki tambatan hati yang lainnya. Orang seperti Winda tidak cocok dan tidak pantas untuk lelaki itu! Yuna tidak rela!

Hengky menyimpan ponselnya dan masuk ke ruangan tadi. Terlihat Erik yang baru merangkak bangkit. Dia menatap Hengky penuh emosi sambil mengeluarkan umpatan, “Kamu harus kasih aku penjelasan! Aku nggak akan melepa-“

Bruk!

Sebuah suara yang lumayan keras memotong ucapan Er
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rosita
cerita nya bagus, bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Naidah Naidah
cerita nya bagus banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 25

    Hengky menarik kembali pandangannya dan membuat Yuna menghela napas lega.“Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan untuk kejadian malam ini.”Yuna menganggukkan kepala dengan ekspresi kaku. Perasaannya sungguh tidak rela dan tidak terima. Dulu ketika Hengky menolongnya, dia selalu mencari kesempatan untuk mendekati lelaki itu. Setelah itu, dia mendapati Hengky tidak memiliki pasangan di sebuah acara dan langsung berinisiatif mengajaknya berbicara.Akan tetapi Hengky selalu bersikap dingin dengannya dan selalu menjaga jarak padanya. Kalau bukan karena kepentingan bisnis yang mengharuskan Hengky membawa pasangan, Yuna juga tidak akan memiliki kesempatan mendekati lelaki itu.Karena Hengky sehingga Yuna bisa memiliki karir yang seperti hari ini di dunia entertain. Dia tidak akan mengizinkan siapa pun merebut semuanya!“Kamu pikirkan mau kompensasi apa untuk masalah malam ini. Setelah sudah terpikirkan, kamu telepon saya saja,” ujar Hengky dengan sikap formal.“Nanti saya akan minta orang an

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 26

    “Bu Winda, Pak Hengky titip pesan agar Ibu menunggu Bapak. Ibu belum boleh pergi,” kata Santo sambil menahan Winda. Wajahnya tampak serba salah dan tetap tidak membiarkan Winda pergi.“Pak Santo, tolong minggir,” pinta Winda dengan wajah lelah dan sedikit tidak sabar.  Sebenarnya Winda tahu pasti sebelum Santo mendapatkan perintah dari Hengky, lelaki itu tidak akan membiarkan dia pergi. Akan tetapi sekarang Winda sangat tidak ingin berada di tempat yang sama dengan Hengky, dia ingin sendirian untuk menenangkan diri dulu.Martin hanya menatap Santo dalam dengan sebelah tangan yang tersimpan di dalam sakunya. Dengan nada bicara mengancam, dia berkata, “Minggir! Kalau nggak, aku akan bersikap nggak sopan.”“Pak Martin, ini masalah keluarga Pak Hengky. Tolong jangan ikut campur,” kata Santo sambil mendorong kaca matanya yang berada di atas tulang hidung.“Bu Winda teman aku, urusan dia adalah urusan aku juga. Nggak ada yang bisa memaksanya kalau dia nggak ingin melakukan sesuatu,” sahut M

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 27

    Winda mencoba membuka pintu tetapi sudah dikunci. Dia menoleh ke arah Hengky dengan emosi memuncak dan mendelik sambil berkata, “Hengky, biarkan aku turun!”Hengky melipat kedua tangannya sambil menyandarkan punggungnya di kursi. Dengan pandangan dingin dia menatap Winda sambil bertanya, “Kamu pikir aku mau melakukannya?”Dia tidak mungkin membiarkan lelaki lain membawa istrinya pergi dari hadapannya sendiri.“Hengky!” seru Winda dengan mata yang kembali memerah. Kenapa dulu dia tidak menyadari bahwa Hengky begitu keras kepala?Martin mengepalkan tangannya sambil menatap Santo penuh peringatan dan berkata, “Minggir! Kalau dia nggak mau ikut Hengky, aku nggak akan membiarkan kalian membawa dia pergi.”Santo menatapnya dengan pandangan aneh dan juga tidak mengerti sambil berkata, “Pak Martin, saya katakan sekali lagi kalau ini masalah keluarga. Nggak ada hubungannya dengan kamu! Tolong jangan ikut campur.”Dia melirik ke arah kepalan tangan Martin yang seketika membuat sorot mata lelaki

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 28

    “Tunggu sebentar,” ujar Yuna sambil menatap mobil Hengky yang sudah pergi. Setelah itu dia membuka sabuk pengaman dan turun dari mobil.Martin menyandarkan tubuhnya pada mobil dengan sebatang rokok yang terselip di bibirnya. Mata indahnya tampak berbahaya di antara kepulan asap rokok. Yuna melangkah mendekat ke arah lelaki itu sambil menatap wajah tampan lelaki itu yang membuat hatinya semakin iri.Dulu dia dan Martin pernah bekerja sama. Lelaki itu merupakan orang yang pembangkang dan suka melakukan apa pun sesuka hati. Tidak ada yang tahu latar belakang lelaki itu hingga perusahaan juga tidak berani menyinggungnya.Semuanya pasti mengikuti kemampuan lelaki itu. Yuna tidak menyangka kalau lelaki itu akan bersikap begitu tertarik pada perempuan yang baru dikenalnya dalam satu hari. Kecuali Martin bukan hari pertama kenal dengan Winda.“Mereka sudah pergi,” kata Yuna sambil menyunggingkan seulas senyum bersahabat. Dia mencoba mencari tahu dan bertanya, “Sebenarnya aku sedikit penasaran,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 29

    Wajah Hengky berubah gelap. Dengan suara yang terdengar sarat akan emosi dia berkata, “Kamu nggak mau pergi sama aku, berarti mau sama Martin? Apa baiknya anak itu? Nggak ada yang tahu tujuan dia mendekati kamu!”“Apa hubungannya dengan Martin?” balas Winda dengan membelalakkan matanya. “Kenapa kamu bisa mencurigai orang lain sesuka hati?!”Mendadak Winda merasa Hengky pintar sekali menghubungkan cerita. Jelas-jelas tadi mereka membicarakan tentang lelaki itu dengan Yuna, kenapa Hengky bisa menghubungkannya pada Martin?Wajah Hengky terlihat kesal, sorot matanya ketika melihat Winda berubah menjadi dingin.“Kamu memang nggak seharusnya muncul di sana.”“Iya, aku memang nggak harus ke sana dan merusak rencana kamu! Benar, kan?” balas Winda dengan suara yang mulai serak dan mata memerah. Dengan napas naik turun dia berkata, “Aku memang nggak seharusnya mencari kamu.”Winda bukan orang yang cengeng. Tetapi ketika dihadapkan dengan masalah Hengky, dia tidak bisa menahan air matanya. Hengky

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 30

    Hengky diam sejenak dan tidak turun dari mobil. Sedangkan Santo berhenti di tepi jalan dan menoleh ke arah lelaki itu sembari berkata,“Pak Hengky nggak mau turun dan bujuk Ibu? Ibu baru sembuh, di luar juga masih hujan dan sangat bahaya.”Hengky hanya memandang punggung Winda yang menjauh dan dengan suara dingin berkata, “Jalan!”Santo tampak ragu, tetapi dia hanya bisa menghidupkan mobil dan melanjutkan perjalanannya. Winda tidak menyangka Hengky benar-benar membuangnya di tempat ini. Dia tercenung dan menghentakkan kakinya sambil berteriak, “Hengky, kamu ber*ngsek!”Angin dingin berhembus masuk ke dalam kerongkongannya dan membuatnya merasa perih. Dia memegang dadanya sambil terbatuk hebat. Sesaat kemudian, Winda menyapu pandangannya ke sekelilingnya yang dipenuhi pepohonan. Hanya ada jalan di tempatnya berdiri serta beberapa lampu jalanan yang tetap terlihat gelap.Detik itu juga mendadak Winda teringat kalau tas dan ponselnya masih tertinggal di dalam vila. Tiba-tiba dia menyesal

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 31

    Melihat mobil yang semakin lama semakin mendekat dengan kecepatan yang begitu cepat mengarah padanya, Winda dibuat membatu di tempatnya hingga lupa untuk menghindar.Sorot dingin dan tajam mengarah pada perempuan itu hingga membuat Winda tanpa sadar menutup matanya sendiri. Suara nyaring klakson mobil menghampiri telinganya.“Santo, tabrak!”“Pak Hengky, jangan-”Hengky tidak berpikir banyak lagi, dia maju dan merebut piringan setir kemudian mengarahkan pada mobil yang hendak menabrak Winda. Mobilnya menghantam mobil tersebut dengan kecepatan cepat hingga mengeluarkan suara ledakan yang memekakkan telinga.Mobil yang hendak menabrak Winda berhasil dicegah oleh Hengky hingga bergeser ke arah tebing gunung. Roda ban mengeluarkan suara gesekan keras hingga terlempar sejauh sepuluh meter. Kejadian tersebut terjadi tidak sampai sepuluh detik. Ketika Winda tersadar, kedua mobil tersebut sudah mengeluarkan asap tebal. Suara sirine terus mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.Winda nyaris

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 32

    Winda masuk ke dalam dan maju ke hadapan Hengky. Dari pencahayaan yang terbatas, dia melihat noda darah di kemeja lelaki itu. Kedua tangannya berubah dingin dan dia mencoba merasakan napas di bagian hidung lelaki itu. Saat merasakan napas lelaki itu masih ada, Winda menghela napas lega dan buru-buru mencari ponsel di tubuh lelaki itu.Dia menemukan ponsel Hengky di saku jasnya dan langsung menghubungi Willy dengan tangan bergetar. Darah segar yang memenuhi tangan perempuan itu yang bergetar sehingga nomor yang ditekan salah sebanyak beberapa kali.Winda melayangkan dua tamparan pada wajahnya dengan kesal hingga akhirnya sambungan telepon itu tersambung.“Halo.”“Willy, Hengky kecelakaan. Dia berdarah banyak sekali ….” Winda berkata dengan suara bergetar hebat. Terdengar nada ketakutan yang begitu hebat di suara perempuan itu.“Apa?” seru Willy terkejut. “Sekarang kalian ada di mana? Aku ke sana sekarang juga!”Winda mencoba menahan rasa takutnya dan memberi tahu alamat posisi keberadaa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14

Bab terbaru

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 597

    Hengky mengerti maksud Winda, tapi dia berpura-pura bersikap dingin dan membalas, “Kamu sudah nggak sabar mau ketemu dia? Aku kasih tahu, ya, kamu nggak akan pergi ke mana pun sampai kamu sembuh!”Kata-kata itu bagaikan belati dingin yang menancap jantungnya. Dia menatap Hengky dengan penuh rasa kecewa dan berkata, “Hengky, kamu jelas-jelas tahu aku cuma ….”“Cuma apa? Kamu baik-baik saja di sini. Aku nggak mau kejadian tadi terulang lagi!”“Aku ….”Winda ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat tatapan Hengky yang begitu dingin, dia menelan kembali kata-katanya. Hengky pun hanya menatapnya sekilas, tapi ketika dia hendak pergi, dia merasakan hawa dingin yang menempel ke tangannya dari tangan Winda.“Bisa, nggak, kamu jangan pergi dulu?”Kehangatan yang terpancar dari telapak tangan Hengky menyapu bersih hawa dingin yang ada di tubuhnya. Hengky menoleh dan melihat tangan mereka yang sedang saling bertautan, lalu dia beralih melihat tatapan mata Winda yang sedang memohon kepadanya. Ucapan

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 596

    Ketika baru saja keluar dari lift rumah sakit, Hengky melihat sudah ada kerumunan orang yang berdiri di depan kamar Winda. Mereka semua tampak lega melihat kedatangannya.Dokter segera menyambutnya dan berkata, “Pak Hengky datang juga akhirnya. Bu Winda mengurung diri di kamar. Lukanya harus cepat diobati.”“Oke, aku ngerti,” jawab Hengky, lalu dia bergegas mengetuk pintu kamar dan berkata, “Winda, ini aku, buka pintunya.”Perlahan Winda mengangkat kepalanya saat mendengar suara Hengky. Dari matanya tebersit ekspresi kebahagiaan dan turun dari ranjangnya untuk membuka kunci pintu. Mata Winda langsung memerah ketika dia melihat sosok yang tak asing baginya di balik pintu. Dia pun langsung melemparkan tubuhnya sendiri ke dalam pelukannya.Namun Hengky tidak membalas pelukannya. Dia hanya menatap sinis Winda dan menegurnya, “Winda, ngapain lagi kamu?”“Tadi aku mimpi kamu kena tembak tepat di jantung …. Hengky, aku takut.”Tubuh Hengky sempat bergidik sesaat dan detak jantungnya mulai ber

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 595

    “Bu Winda balik ke ranjang dulu. Sebentar lagi dokter datang,” kata si pengawal dengan kepala basah kuyup akibat keringat dingin.Walau begitu, Winda hanya menggelengkan kepalanya dan berulang kali berkata, “Aku mau ketemu Hengky!”“Tapi Pak Hengky lagi nggak di rumah sakit. Ibu ….”Sebelum pengawal itu selesai berbicara, dokter dan perawat yang sedang bertugas datang ke kamarnya Winda.“Ada apa?” tanya si dokter. Lantas, dokter melihat ada bercak darah di lantai, serta tangan Winda yang bersimbah darah. Dokter pun segera berkata, “Ada apa, Bu Winda? Kenapa jarum infusnya dicabut?”Si perawat juga menghampiri Winda dan berkata, “Bu, ayo saya bantu naik lagi ke ranjang. Saya balut dulu lukanya.”Tanpa melakukan perlawanan, Winda mengikuti arahan si perawat untuk diantar kembali ke ranjang. Si perawat pun merasa lega, tapi ketika dia baru ingin membalut lukanya, tiba-tiba Winda menghindar dan dengan matanya yang merah menatap si pengawal, “Aku mau ketemu Hengky. Kalau dia nggak datang, a

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 594

    Hengky menggerakkan bola matanya sekilas dan kembali berkata kepada Winda dengan sinis, “Kalaupun aku mat, aku tetap nggak mau kamu nolong aku.”Raut wajah Winda langsung pucat mendengar itu. Matanya mulai memerah dan dia hendak membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi Winda sudah tidak bisa lagi menahan tangisannya. Melihat mata Winda memerah, Hengky jadi merasa gusar dan berpesan kepadanya untuk cukup beristirahat saja. Kemudian Hengky pun berbalik dan keluar dari kamarnya Winda.Winda ingin menahan Hengky untuk tetap berada di sisinya, tapi pintu sudah tertutup rapat sebelum dia sempat berbicara. Kini suasana di kamar jadi tenang. Winda masih tak bisa menahan luapan perasaan dan air mata pun mengalir deras. Dia menggigit bibirnya sendiri dengan keras untuk meredam suara tangisannya, dan menelan semua emosi itu sendirian.Hengky yang baru menutup pintu juga berhenti di depan dan melihat ke dalam melalui kaca kecil. Dia dengan jelas melihat Winda menangis, tapi dia tidak mengeluar

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 593

    “Kenapa bisa jadi begini …,” ujar Winda terkejut. Dia mengira dengan kuasa yang dimiliki keluarga Pranoto, mencari seseorang bukanlah hal yang sulit, lagi pula orang yang dicari juga begitu terkenal,rasanya mustahil tak ditemukan.“Ada seseorang yang hapus semua jejaknya sebelum aku mulai nyari. Semua petunjuk yang ada dipatahkan sama dia,” kata Hengky.Kalau saja pada saat itu Winda tidak menyadari ada sesuatu yang aneh pada mobil itu, mungkin sekarang Hengky …. Sudahlah, Winda tidak mau memikirkannya lebih jauh, dia takut kehilangan Hengky.Mobil Jeep hitam itu tidak mengikuti mereka sampai ke bandara. Mobil itu tiba-tiba muncul dan langsung menodongkan pistol ke arah Hengky tanpa ragu, yang jelas berarti mereka dari awal sudah ada niat untuk membunuhnya. Pertanyaannya, sebenarnya siapa yang bisa melakukan itu?Winda merasa misteri ini jadi makin dalam saja, dan lagi setiap kejadian selalu ada hubungannya dengan dia dan juga Hengky. Winda belum mengalami ini di kehidupan sebelumnya.

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 592

    “Bu Winda, sungguh baik secara kamu sudah terbangun,” ujar Fran melangkah masuk dengan terkejut dan mengulurkan tangannya untuk memeriksa Winda. Dia yang melihat ruangan penuh dengan orang asing, wajahnya menjadi geram dan mengulang, “Aku ingin bertemu dengan Hengky, gimana keadaan dia?”Dokter Fran terdiam sejenak dan berkata, “Pak Hengky tidak terluka. Aku sudah menyuruh perawat untuk memanggil ....”Sebelum Dokter Fran sempat menyelesaikan perkataannya, Hengky dan Santo bergegas datang ke ruangan itu. Melihat Winda yang sudah terbangun, wajah Hengky terlihat tenang, akan tetapi beban di hatinya langsung hilang.“Pak Hengky, Nyonya Winda sedang mencarimu,” ujar Fran.Tertutupi oleh orang-orang di sekitar, Winda tidak dapat melihat Hengky. Dia ingin sekali melihatnya dengan mata kepalanya sendiri kalau pria itu baik-baik saja, jadi dia memaksa mengangkat badannya untuk duduk di ranjang.Tetapi luka di tubuhnya terlalu menyakitkan, hingga membuat dia kliyengan ketika bergerak. Ketika d

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 591

    Santo terlihat tertekan dan berkata, “Mereka selalu selangkah lebih cepat dibanding kita dan bisa melenyapkan semua bukti. Kalau mereka bukan yang mengetahui kita dengan baik, tidak mungkin mereka bisa melakukannya dengan rapi.”Hengky menjawab dengan dingin, “Biarkan Howard melanjutkan investigasinya!”“Pak Hengky ....” Santo sejenak ragu-ragu lalu berkata, “Sekarang di luar negeri tidak aman, dan juga tidak menjamin kalau mereka tidak akan menyerangmu lagi. Apa mungkin kamu ingin aku persiapkan pesawat khusus untuk memulangkan kamu ke kampung halaman?”Walaupun dia tahu kalau kondisi istrinya tidak bisa bergerak, kekuatan dari pihak lawan sangatlah besar dan sepertinya tidak menjamin keselamatan mereka jika tinggal lebih lama di Fontana.Santo di lain sisi tidak memikirkan hal itu, tugas dia hanya untuk menjamin keamanan dari Hengky. Urusan yang lainnya bisa ditunda terlebih dahulu.“Tidak perlu,” tegas Hengky menolak. Dia menoleh untuk melihat Winda yang masih terbaring di ruang pe

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 590

    “Aku bisa bantu menghapus masalah ini, tapi kamu lebih baik lebih jujur ke aku. Kalau kamu membuat masalah sekecil apa pun, kamu mati sendiri saja nanti,” jawab Kakek, setelah selesai bicara dia langsung mematikan teleponnya.Pria itu tersenyum menyeringai sambil mengunci layar teleponan, lalu dia menyimpan teleponnya ke dalam sakunya.Joji yang melihatnya langsung bertanya, “Gimana? Kakek berkenan untuk membantu?”“Dia harus bantu walaupun dia juga tidak berkenan membantu kita. Karena dia lebih takut kalau aku ketangkap Hengky daripada diriku sendiri. Selama aku menyimpan rahasia dia balik kejadian hari itu, Kakek harus tetab membantuku menyelesaikan ekor masalah ini,” jawab pria itu menyeringai.Mendengar itu Joji mendesau dengan lega, lalu mengembalikan senapannya ke pria itu dan berkata, “Bagaimanapun juga kita harus tetap berhati-hati untuk sekarang ini. Meskipun dengan bantuan kakek, kita juga tidak boleh menganggap enteng masalah ini.”“Aku mau menghubungi Winda secara langsung,

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 589

    Joji merasa pesimis dengan rencana pria itu. Dia belum belum pernah berhubungan dengan Hengky secara langsung, jadinya dia tidak tahu betapa menakutkan orang itu. Jika Hengky mengetahui kalau ini merupakan perbuatan mereka, sepertinya Hengky tidak akan melepaskan mereka, walaupun dengan bantuan Kakek juga.“Kita diskusikan masalah ini nanti. Sekarang, paling penting yaitu menyelesaikan masalah ini dulu,” ujar Joji.“Oke, aku akan menelpon kakek sekarang,” jawab pria itu mengambil telepon seluler dari kantongnya dan segera menelepon kakek dari buku kontak pada telepon.Teleponnya berdering selama kurang lebih sepuluh detik sebelum diangkat. Suara yang berat dan penuh keagungan terdengar dari teleponnya dan dari suaranya dia merendahkan suaranya dan berkata dengan ketidakpuasan, “Bukannya aku sudah bilang untuk tidak meneleponku jika tidak ada urusan yang penting?”Pria itu menyeringai, matanya terlintas penuh dengan kebencian dan menjawab, “Kalau ga ada urusan penting, tentu aku nggak a

DMCA.com Protection Status