Share

Bab 237

Mata Hengky menghindari tatapan Winda. Dia berkata dengan datar, “Aku datang untuk mengambil barang. Kamu tidur saja.”

Mendengar perkataan tersebut, Winda berhenti mengucek matanya. Saat Hengky hendak berdiri, dia segera meraih pria itu.

“Mau ke mana selarut ini?” ujar Winda dengan sedikit gugup, seolah takut Hengky akan pergi.

Awalnya, Hengky ingin tidur di sofa yang ada di ruang kerja. Namun, setelah mendengar suara Winda, dia tampak sedikit ragu.

Winda bangun, turun dari tempat tidur dengan kaki telanjang, lalu berdiri di hadapannya. Dia meraih tangan Hengky dan mengayun-ayunkannya, lalu mengerjapkan matanya dengan lembut dan berkata dengan manja, “Aku takut tidur sendirian. Boleh nggak kamu temani aku?”

Hengky teringat akan mimpi buruk yang dialami Winda tadi malam, memandangi wanita yang terlihat sangat manis saat sedang memohon itu, lalu mengerucutkan bibir dan menelan keinginannya untuk menolak mentah-mentah.

Jakunnya bergerak sedikit, dan dia berkata dengan tenang, “Aku mau ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status