Share

68. Kisah Sang Immortal

“Ketua mengundang kalian untuk ke rumahnya, tapi tinggalkan semua pedang yang kalian bawa, serta barang-barang kalian!” ujar kepala pasukan.

“Bagaimana kalau mereka tiba-tiba menyerang kita yang tanpa senjata?” tanya Adista.

“Kita harus mempercayai mereka kalau ingin mereka mempercayai kita. Salah satunya dengan menyerahkan senjata kita sebagai itikad baik!” sahut Rawindra.

“Jangan khawatir, Adista ... kita akan melawan kalau mereka bertindak curang!” ujar Sagara.

“Kami tidak akan melakukan itu! Kami masih punya jiwa pendekar di dalam hati kami yang diajarkan oleh ketua. Maaf kalau kami tadi telah menghina kalian. Bukan maksud kami bertindak seperti itu!” sahut kepala pasukan ini.

“Kami tahu itu, Kisanak! Terima kasih juga telah memberi kami kesempatan untuk bertemu Ketua!” sahut Sagara.

Mereka diantar melewati lagi barisnn pohon bambu yang hampir mirip dengan barisan formasi pohon bambu di Pulau Pedang saat Rawindra diuji oleh Master Arkantra.

“Lihat! Pohon-pohon bambu itu tidak asin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status