Share

Tidak Ada Artinya

“Nay!” Suara bas seorang pria memanggil membuat Naraya menoleh ke belakang.

“Mas Khafi ….” Naraya menghentikan langkahnya menunggu Khafi.

“Mau ke Aula, kan?” Pria muda itu bertanya.

“Iya … kirain Mas Khafi udah duluan.”

Khafi membawa senyum manisnya mendekat lalu mereka berjalan beriringan menuju Aula tempat berkumpulnya penari yang akan perform di Istana Negara.

“Aku tadi meeting dulu sama anak BEM.” Khafi memberi alasan.

Lalu hening selama beberapa saat, Khafi menoleh ke samping.

“Nay … aku turut berduka cita ya.” Khafi berujar kemudian.

“Iya Mas makasih … Mas Khafi ‘kan udah pernah mengucapkannya lewat chat.”

“Enggak afdol kalau enggak ngomong langsung.”

Naraya tertawa pelan merespon kelakar Khafi.

“Kamu pasti bisa lewatin ini, Nay … aku yakin kamu bisa.” Sorot mata Khafi tampak serius.

Naraya masih tersenyum saat bersitatap dengan Khafi tapi kemudian senyumnya pudar setelah memutus tatap menundukan pandangan agar tidak tersandung.

“Kamu bisa hubungi aku kalau butuh apa-apa,” kat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status