Share

Semesta Mendukung

“Aaarrgghh!” Naraya memekik saat suara petir terdengar dekat sekali seolah menyambar atap rumah.

Gadis itu langsung menutup mulut berharap Ghazanvar tidak datang mengecek keadaannya.

Detik berikutnya dia mendengar suara langkah kaki Ghazanvar menderap dengan cepat.

“Kamu enggak apa-apa, Nay?” Ghazanvar bertanya cemas.

“Eng-enggak.” Naraya menjawab terbata, jantungnya juga masih belum berdetak normal setelah terkejut oleh suara petir tadi.

“Kamu lagi apa?” Pria itu bertanya sembari mengikis jarak dan berdiri di belakang Naraya.

“Buat teh manis anget.” Naraya melirik sedikit ke belakang.

Satu tangan Ghazanvar memegang pundak Naraya sedangkan yang satunya lagi melewati tubuh ramping gadis itu diletakan di atas meja kitchen set.

Kepala Ghazanvar menunduk sehingga napasnya menerpa leher Naraya membuat sekujur tubuhnya meremang.

Ghazanvar bisa menghirup aroma mawar dari leher Naraya. Berlama-lama dia mematung, sedang berpikir apakah boleh mengendus leher Naraya kemudian mengecupnya sedikit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status