Share

Saudara Tidak Sedarah

“Gue mau pengakuan dosa,” kata Ghazanvar saat sosoknya baru saja memasuki ruangan Anasera di dalam sebuah lounge yang mulai dipenuhi pengunjung setelah jam pulang kerja.

Ghazanvar tidak bisa memendam sendiri apa yang sedang dia rasakan dan menurutnya hanya kedua sahabatnya yang bisa mengerti.

Radeva dan Anasera menatap malas Ghazanvar kemudian merotasi bola matanya.

Padahal Radeva dan Anasera sedang sibuk berdiskusi membahas bisnis ilegal mereka dalam menghadapi Liga Bola yang baru saja dimulai.

“Diem lah, kita lagi bahas hal penting.” Radeva berujar ketus.

“Kalian enggak mau tahu apa yang mau aku omongin?” Ghazanvar jadi kecewa, menjatuhkan bokongnya di sofa.

“Kita udah tahu Ghaza,” balas Anasera malas-malasan.

“Tahu apa?” Ghazanvar menantang.

“Kamu merasa bersalah atas kecelakaan itu.” Radeva yang pertama menjawab.

“Kamu berpikir kalau kamu yang mengakibatkan kecelakaan itu,” sambung Anasera.

“Kamu berpikir seperti itu karena kamu nyetir sambil ngelamun mikirin Zaviya.” Radeva mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status