Share

Tidak Fokus

“Ghazanvar!” Suara kakek Narendra berseru marah menggelegar di ruangan rapat yang cukup luas itu membuat bukan hanya Ghazanvar tapi para cucu dan beberapa pimpinan di perusahaan AG Group kemudian terhenyak karena terkejut.

“I … iya, Kek! Eh … Pak!” Ghazanvar menyahut terbata.

Wajahnya pucat pasi, gerak tubuhnya menjadi serba salah.

“Kamu itu saya panggil-panggil dari tadi malah ngelamun … kinerja perusahaan juga menurun, mau kamu apa? Hah?! Kamu mau resign atau saya pecat!” Kakek Narendra sudah tidak bisa menahan dirinya untuk bersabar lagi menghadapi Ghazanvar.

Selama ini baru Ghazanvar keturunannya yang malas-malasan dan tidak produktif hanya karena seorang perempuan.

Kakek yang mengetahui kalau Ghazanvar hanya sebagai saksi dari kecelakaan tempo hari di Sukabumi menganggap sikap Ghazanvar yang semakin hari semakin jauh dari kata normal itu karena masih memikirkan Zaviya.

Ghazanvar jadi lebih sering melamun dan murung dari sebelumnya.

Dan lebih gilanya lagi, Ghazanvar berani melamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status