Share

Bab 33

Jamadi terkejut. Dia tidak menyangka ada rencana seperti ini di balik masalah ini.

Budi tersenyum sinis. Jika bukan karena ada dukungan dari Tuan Mahendra, dia tidak akan berani menyusun rencana seperti ini terhadap seorang cendekiawan.

Danu, Doddy, dan Sony mengepalkan tangan mereka sambil menatap marah pada Mahendra. "Bencana yang lebih besar?"

Wira mengangkat alisnya dan menyipitkan matanya, lalu melayangkan sebuah tinjuan ke wajah Mahendra. "Apakah ini cukup besar?"

Buk buk buk!

Mahendra terhuyung mundur, setengah wajahnya memerah dan mulutnya berdarah. Jamadi dan Budi terdiam.

Tidak ada yang menyangka bahwa Wira berani memukul Tuan Muda Keluarga Silali di depan umum.

"Berani-beraninya kamu memukulku!" teriak Mahendra dengan tatapan marah.

Kedua pelayan Mahendra buru-buru menghampirinya. Sebelum mereka mendekat, Doddy telah menyerbu kedua pelayan itu.

Wira berkata dengan ekspresi dingin, "Kamu bukan hanya mengincar istriku, tapi juga bahkan mau menghancurkanku. Memukulmu saja sudah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status