Share

Bab 38

Author: Arif
Sambil memegang koin perunggu yang berat di tangan mereka, banyak penduduk desa terduduk di tanah sambil berlinang air mata.

Sebagai petani, bahkan setelah bekerja keras sepanjang tahun sekalipun, mereka tidak bisa menghasilkan banyak uang. Kalaupun ingin mencari pekerjaan di kabupaten, mereka tetap kesulitan menemukan pekerjaan yang cocok.

Jika bekerja di rumah bos yang kaya, sering kali mereka hanya diberi makanan tanpa upah. Pekerjaan di kantor pemerintahan setempat bahkan lebih mirip seperti kerja paksa. Bukan hanya tidak mendapatkan upah, mereka bahkan harus membawa makanan sendiri.

Namun sekarang, setelah bekerja beberapa hari untuk Wira, mereka bisa menghasilkan sejumlah besar koin perunggu.

"Ini memang kelalaianku, untung saja ada Paman Hasan yang mengingatkan!"

Wira tersenyum saat berbicara, "Kalau bukan karena Paman Hasan mengingatkan, malam ini kita pasti tidak jadi membagikan gaji. Oleh karena itu, kalau ada masalah, semua orang harus mengemukakannya agar kita bisa mencari
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Safaruddin Susudin
good story
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 39

    Wira berkata dengan serius, "Kita harus cukup makan kalau mau kerja berat. Kalau tidak, tubuh tidak akan kuat! Aku mengerti situasi kalian, kalaupun aku memberikan gaji lebih banyak, kalian tetap tidak akan tega untuk membelanjakannya."Semua warga desa tersenyum canggung.Hal seperti ini sangat sering terjadi di desa. Meskipun menghasilkan pendapatan lebih dalam sebulan, mereka tetap saja akan hidup hemat. Bahkan di rumah bos kaya sekalipun, mereka hanya makan secukupnya, tidak ada yang makan makanan mewah setiap hari!Semua uang yang dihasilkan mereka juga akan ditabung.Wira mulai memikirkan cara, "Jadi, gaji dan bonus kalian akan tetap sama, kalian juga tetap akan menerima ikan. Tim penangkap ikan akan mengeluarkan uang untuk mendirikan sebuah kantin. Kantin ini akan menyediakan makanan tiga kali sehari. Dijamin kalian akan makan sampai kenyang setiap hari. Saat makan siang akan ada jatah daging untuk setiap orang."Warga desa terkejut! Disediakan makanan tiga kali sehari, dijamin

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 40

    Melihat Wira mendukungnya, Doddy membusungkan dada dengan bangga.Prok prok prok ....Kembali terdengar suara tepuk tangan dari warga desa.Sebenarnya, warga desa tidak setuju dengan usulan tersebut. Bukan karena mereka tidak ingin menikmati hidup, tetapi karena mereka merasa tidak berhak. Selama bisa menghasilkan uang, apa artinya kaki terluka? Bahkan kaki mereka patah pun, mereka tidak akan mengeluh sama sekali.Wira berpikir sejenak, "Begini saja, tim penjualan akan ditambah menjadi 30 orang dan dibagi menjadi tiga tim. Setiap hari, satu tim pergi ke kabupaten, satu tim pergi ke pasar, dan satu tim beristirahat di rumah. Dengan begini, mereka pergi ke kabupaten hanya tiga hari sekali.""Selain itu, jumlah kereta keledai akan ditambah menjadi tiga, dua di antaranya digunakan untuk mengangkut ikan, dan satu kereta akan digunakan bergantian oleh semua orang ketika kembali. Dengan cara ini, perjalanan pulang dapat diperpendek menjadi 15 km, sehingga tidak akan terlalu melelahkan bagi se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 41

    Seluruh warga desa menjadi hening. Ada hanya dua tempat untuk menjual ikan, yaitu pasar dan kabupaten.Di Kabupaten Uswal ada 13 desa. Setiap desa mengadakan pasar selama dua hari sekali. Jumlah pembeli ikan sangat sedikit di pasar tersebut. Lebih baik menjual ikan di kabupaten.Jika ada masalah dengan penjualan ikan di kabupaten, mereka tidak akan bisa menjual semua ikan yang mereka tangkap.Wira mengerutkan kening, "Iwan cari gara-gara lagi?"Sony menggelengkan kepala, "Iwan telah digulingkan. Ada seorang pemimpin baru di pasar ikan yang bernama Handoko. Tiga hari yang lalu, dia mematahkan kaki Iwan di pasar ikan dan mengambil semua anak buahnya. Dia kembali memungut komisi di Pasar Timur. Dia mengatakan tidak akan memungut komisi dari kita, tetapi meminta kita untuk tidak menyebarkannya.""Handoko!"Wira tertawa sinis, "Hanya ganti kedok saja, tapi tetap trik lama!""Sepertinya begitu!"Setelah melalui kejadian dalam beberapa hari terakhir, Sony menjadi lebih berpengalaman. "Meskipun

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 42

    Wira menatap para warga desa dan bertanya, "Apa ada orang yang bisa jadi akuntan di sini?"Semua penduduk desa menggeleng. Mereka tidak akan menolak kalau hanya melakukan pekerjaan kasar. Namun, kalau berurusan dengan akuntansi ... bahkan memegang pena saja mereka masih kesulitan!"Kami tidak bisa menulis!""Pak Agus bisa menulis dan berhitung, bagaimana kalau suruh Pak Agus saja yang jadi akuntan?""Gengsi Pak Agus terlalu tinggi, dia pasti tidak mau!"Para penduduk desa sibuk membicarakan hal ini.Di luar tembok halaman, Agus yang sedang mendengarkan pembicaraan mereka, hatinya terus berdesir. Benar, dia terlalu gengsi untuk bergaul dengan orang kampungan seperti mereka. Ini akan merusak reputasinya sebagai seorang sarjana.Wira terlalu muda, dia tidak tahu bagaimana mengatur para pekerja. Seharusnya dia lebih tegas terhadap mereka agar bekerja keras. Kalau ada kesempatan, mereka pasti akan berbuat curang dan licik.Dia terlalu baik terhadap mereka, tunggu saja, sekelompok orang misk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 43

    Ada banyak hal yang tidak bisa dibahas di depan umum. Selain itu, ada juga hal yang harus disampaikan Wira kepada keempat orang itu.Mereka masuk ke dalam ruangan dan duduk di tempatnya masing-masing.Wira langsung berkata, "Paman Hasan, apakah ada orang yang bermalas-malasan dalam tim penangkap ikan?"Meskipun proses penangkapan ikan terpisah, tetapi metodenya sangat sederhana dan sangat mudah dipahami.Hasan menggelengkan kepala dan menjawab, "Tidak ada!""Eh!" Wira terkejut.Meskipun upah kerja tim penangkap ikan tidak tinggi, mereka bisa menjual ikan seberat 20 hingga 25 kilogram per hari. Jadi, mana ada penduduk desa yang tidak tergiur?Sony berkata sambil tersenyum, "Kak Wira, kamu sudah menjebloskan Budi ke dalam penjara, ditambah lagi Danu dan Doddy yang begitu hebat. Meski semua orang tahu rahasia penangkapan ikan, tetap saja tidak akan ada yang berani mengundurkan diri dari tim. Siapa yang tidak takut akan ditahan untuk kerja paksa?"Hasan menambahkan, "Ada penguasa di pasar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 44

    Wajah Danu dan Doddy memerah. Kalau rumah sudah selesai dibangun, sudah saatnya juga sudah mereka menikah.Sony tampak berseri-seri. Kalau rumahnya sudah selesai dibangun, dia juga sudah mapan."Aku terlalu sibuk beberapa hari ini, besok aku akan memesan bata, kayu, dan mencari tukang."Hasan juga sangat antusias. Kalau sudah membangun rumah untuk kedua anaknya dan mereka sudah menikah, berarti tugasnya juga sudah selesai."Cari lebih banyak bahan dan tenaga kerja, aku juga ingin membangun rumah besar!" Wira mengungkapkan sebuah berita mengejutkan lagi, membuat ketiga orang itu terkesiap.Setelah rapat selesai, keempat orang itu pun pergi.Namun, begitu keluar dari pintu, keempat orang itu kembali lagi sambil membawa tiga saudara Keluarga Gabrata.Gavin membawa seekor kambing yang telah dikuliti, Gandi membawa seekor kelinci, dan Ganjar membawa seekor ayam kampung.Duk!Begitu melihat Wira, ketiga orang itu langsung bersujud."Kenapa kalian ini? Ayo berdiri!"Wira tidak bisa menerima p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 45

    Setelah rapat itu dibubarkan, ketujuh orang itu pun keluar dari halaman. Begitu keluar, semua warga desa langsung mengelilingi Hasan.Para wanita melamar untuk menjadi koki di kantin. Gaji sebagai koki hanya 1.000 gabak per bulan dan tidak sebanyak gaji yang diterima oleh para lelaki. Namun, uang itu sudah cukup untuk menghidupi keluarga.Sementara itu, para lelaki di desa ingin bergabung dengan tim penangkap ikan. Dengan gaji 2.000 gabak per bulan dan jatah daging setiap hari, bahkan preman sekalipun pasti akan ada wanita yang sudi menikahinya.Lantaran tidak bisa mendekati Hasan, penduduk desa lainnya mendekati tiga wakil pemimpin tim lainnya, yaitu Sony, Danu, dan Doddy. Mereka berharap ketiga orang ini bisa membantu memohon kepada Hasan untuk mempekerjakan mereka.Berhubung terlalu banyak orang, ketiga orang tersebut juga tidak berani mengiakan permintaan mereka. Mereka takut akan melukai perasaan penduduk desa lainnya karena keterbatasan kuota.Tiga bersaudara Keluarga Gabrata mer

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 46

    Kedua orang itu menyadari bahwa pekerjaan ini pasti seperti rahasia menangkap ikan. Mereka akan bisa menghasilkan banyak uang!"Aku tidak akan memberi tahu siapa pun. Bahkan kalau kakakku bertanya, aku akan menyimpan rahasia itu sampai mati!" Hamid buru-buru memberikan jaminan."Kalau sampai aku membocorkan rahasia, aku akan disambar petir!" Herman bahkan menyumpahi dirinya sendiri.Hanya dengan sebuah rahasia menangkap ikan, Wira bisa menghidupi begitu banyak orang di desa ini, jadi pastinya rahasia ini tidak akan sederhana. Wira begitu memercayai mereka, tentu saja mereka tidak akan pernah mengecewakannya."Kerja dengan baik, kehidupan kita akan menjadi lebih sejahtera lagi!"Wira mengelus bahu mereka berdua, lalu mengangkat tangannya, "Pergilah dan istirahatlah. Kalian bisa datang kembali untuk bekerja ketika tim penjual ikan pulang, mungkin akan sibuk semalaman."Kedua orang itu pergi dengan semangat yang baru, mereka tidak lagi terlihat seperti sebelumnya.Setelah sarapan, Wira be

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2962

    "Terima kasih, Nona Wendi. Kamu ini memang sangat hebat. Kalau obat penyembuh luka ini dijual, pasti akan ada banyak orang dari wilayah barat sampai ke Provinsi Yonggu yang ingin membelinya," kata Dwija dengan segera.Sebelum bergabung dengan Gedung Nomor Satu, Dwija selalu berkelana di dunia persilatan dan sudah melihat banyak obat yang luar biasa. Namun, ini pertama kalinya dia merasakan obat yang memiliki efek yang begitu luar biasa. Sungguh luar biasa!Namun, Wendi tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya mengiakan perkataan Dwija dengan tenang dan terus mengamati Agha yang sedang bertarung.Saat Wira dan yang lainnya sedang berbicara, Agha tetap terus bertarung dengan Saka. Mereka saling menyerang dan bertahan dengan sengit. Untungnya, dia juga bukan orang biasa, kekuatannya tentu saja tidak boleh diremehkan. Meskipun senjatanya tidak begitu cocok, dia tetap melawan musuhnya dengan luar biasa.Sebaliknya, Saka memang masih bisa menahan serangan Agha, tetapi dia tahu jelas kekuatannya m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2961

    "Kita tetap harus membuat mereka tunduk dulu. Lagi pula, aku juga sudah lama nggak berduel dengan orang lain. Hari ini adalah kesempatan yang baik untuk meregangkan otot-ototku," jawab Saka sambil tersenyum sinis dan langsung berada di hadapan Agha.Tak lama kemudian, dia menarik pedangnya dan langsung menyerang kepala Agha. Jika terkena serangan itu, Agha pasti akan mati atau terluka parah.Agha segera mengangkat kedua paling ke atas kepala dan bersiap menahan serangan Saka.Terdengar suara yang nyaring saat kedua senjata berbenturan dan keduanya juga langsung mundur dua langkah."Jenderal Saka ini memang hebat, bahkan Agha pun terpaksa mundur beberapa langkah. Sepertinya, gelar orang terkuat di wilayah barat ini memang bukan omong kosong. Kalau dia nggak kuat, mungkin sekarang tubuhnya sudah hancur berkeping-keping," kata Wira dengan tenang.Wira tadi terus mengamati pertarungan kedua pria itu, sehingga dia tahu Agha tidak menahan dirinya dan langsung mengeluarkan serangan mematikan.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2960

    Jika terkena serangan itu, Dwija pasti akan langsung mati. Namun, karena pertarungan sebelumnya, lengannya sudah tidak bisa diangkat lagi dan kecepatannya juga berkurang banyak. Selain itu, pedangnya juga terlempar agak jauh, mustahil baginya untuk menahan serangan ini.Saat pedangnya hampir mengenai tenggorokan Dwija, Saka malah menghentikan langkahnya. Dia menatap Wira dengan dingin dan berkata dengan tenang, "Kemampuan anak buahmu ternyata hanya begitu. Awalnya aku pikir dia sangat hebat. Ternyata sudah menyergap pun, dia tetap nggak bisa melukaiku.""Sepertinya, kalian hanya bisa menindas orang seperti kakakku saja. Kalau melawan kami, hasil akhirnya kalian juga tetap sama."Melihat ekspresi Saka yang meremehkan, Wira sangat ingin mengeluarkan pistolnya dan langsung menembak Saka. Saka sudah bersekongkol dengan orang seperti Yasa, berarti Saka ini juga bukan orang baik dan tentu saja tidak boleh dibiarkan hidup lebih lama. Namun, jika dia membunuh Saka, mereka akan kehilangan pelin

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2959

    "Bagus sekali. Sepertinya kamu cukup hebat. Kalau begitu, biar aku lihat seberapa hebat kemampuanmu," kata Saka yang tertawa, bukannya marah. Dia menghunus pedangnya dan segera bertarung dengan Dwija."Aku juga ingin melihat seberapa hebat kemampuan kalian," kata Dwija.Para prajurit tetap mengelilingi Wira dan kelompoknya, sama sekali tidak memedulikan Dwija. Bahkan para wakil jenderal yang berdiri di belakang Dwija juga tidak bergerak. Terdengar beberapa komentar dari kerumunan itu."Anak ini ternyata ingin menantang Jenderal. Kalau tahu begitu, kita nggak perlu repot-repot menggunakan begitu banyak trik.""Jenderal tentu saja akan memberinya kesempatan itu.""Kekuatan Jenderal nggak tertandingi. Bahkan di seluruh wilayah barat ini, nggak ada yang bisa menandinginya.""Orang ini benar-benar nggak tahu diri. Cari masalah sendiri.""Mereka sudah menyakiti kakaknya, mana mungkin Jenderal akan melepaskan mereka begitu saja. Sekarang kebetulan dia bisa memberi mereka pelajaran."Namun, Wi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2958

    Sejak Wira membawa mereka ke wilayah barat, Agha dan Dwija sudah tahu perjalanan ini akan sangat berbahaya. Jika tidak memiliki tekad yang kuat, mereka tidak mungkin mengikuti Wira sampai sejauh ini. Begitu juga dengan Wendi."Kamu memang berani dan cerdik, hampir saja berhasil menipuku. Tapi, apa benar kita nggak punya dendam? Kamu mungkin nggak mengenalku, tapi aku kenal kamu. Kamu nggak mungkin sudah melupakan Tuan Yasa yang baru saja mati di tanganmu secepat ini, 'kan? Kelihatannya kamu masih muda, harusnya ingatanmu nggak seburuk itu," kata Saka sambil perlahan-lahan mendekati Wira.Sementara itu, wakil jenderal itu juga sudah kembali berdiri di belakang Saka.Wira akhirnya mengerti apa yang sudah terjadi, ternyata semua ini karena dia sudah menyinggung Yasa. Sebelumnya, dia masih tidak mengerti mengapa Yasa yang begitu tidak berlogika itu bisa berkuasa di tempat itu begitu lama. Apakah tidak ada orang di Provinsi Tengah yang sanggup melawan Yasa? Mengapa pejabat di sana juga tida

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2957

    "Api unggun ini masih hangat, berarti mereka masih belum pergi terlalu lama. Kita juga datang dengan menunggang kuda, mereka mungkin sudah menyadari kedatangan kita. Tapi, meskipun mereka hebat, mereka juga nggak mungkin bisa berlari secepat itu. Mana mungkin nggak ada jejak mereka di sekitar sini," kata pria itu.Pria itu terus berjalan mondar-mandir dan sesekali mengetuk kepalanya sendiri, entah apa yang sedang dipikirkannya.Semua orang berdiri dengan rapi di belakang pria itu. Kelihatan jelas, mereka sudah dilatih secara profesional dan pasti adalah pasukan elite di wilayah barat. Namun, alasan mereka tiba-tiba datang ke sini masih menjadi misteri dan ini juga yang masih dipikirkan Wira.Namun, Wira merasa sekarang bukan saatnya untuk memikirkan hal ini. Prioritas mereka sekarang adalah mencari cara untuk melarikan diri dari sana secepat mungkin. Ini adalah keputusan terbaik."Jenderal, kami menemukan beberapa mayat di sini dan pakaian mereka sudah dilepas. Sepertinya mereka adalah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2956

    Sementara itu, Dwija yang berdiri di samping menyilangkan tangannya dan berkata, "Masih perlu dipikirkan lagi? Ini pasti ulah guru agung di samping Senia itu. Sekarang kita sudah datang ke wilayah barat ini, ini adalah wilayah kekuasaannya. Setelah tiba di sini, kita tentu saja selalu berada di bawah kendalinya. Kalau benar-benar dia yang bersembunyi di balik ini, situasi kita benar-benar buruk."Wira tidak mengatakan apa-apa, tetapi apa yang dikatakan Dwija memang benar. Jika keadaannya memang demikian, situasi mereka benar-benar buruk. Setiap langkah mereka selanjutnya akan penuh dengan hambatan dan berada di bawah kendali Panji.Agha tiba-tiba berkata, "Kak Wira, sekarang bukan saatnya untuk memikirkan hal itu. Bukankah kita sebaiknya memikirkan cara untuk keluar dari situasi ini? Orang-orang ini dilengkapi dengan senjata dan mengenakan zirah juga. Kalau kita melawan mereka, takutnya ...."Meskipun biasanya Agha adalah pria tangguh yang suka langsung berkelahi dengan orang lain, buk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2955

    "Kak Wira, sepertinya ada orang yang datang," kata Agha yang berdiri terlebih dahulu dan menatap ke kejauhan."Kenapa tiba-tiba ada begitu banyak orang yang datang ke tempat terpencil seperti ini? Dilihat dari cara mereka, sepertinya mereka mau berkelahi. Jangan-jangan di wilayah barat ini juga sering terjadi perang?" kata Wira dengan ekspresi serius, lalu segera bangkit dan menatap orang-orang yang terus mendekat itu.Sulit untuk melihat dengan jelas berapa banyak orang yang datang karena jaraknya masih cukup jauh. Namun, didengar dari suara langkah kuda, bisa ditebak jumlah orang yang datang pasti banyak.Melihat semua itu, ekspresi Wira langsung berubah dan secara refleks mundur beberapa langkah. Dia melihat orang-orang di sampingnya dan segera berkata, "Sekarang kita masih nggak tahu maksud kedatangan mereka, sebaiknya kita sembunyi dulu. Mungkin saja mereka bukan datang untuk mencari kita."Semua orang langsung menganggukkan kepala. Menghadapi kerumunan seperti itu, mereka tentu s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2954

    Menjelang fajar, Wira dan yang lainnya baru berhenti untuk beristirahat. Mereka membuat api unggun dan memanggang hasil buruan."Kak Wira, orang-orang ini benar-benar misterius. Mereka sampai tinggal di tempat terpencil seperti ini. Apa mereka sama sekali nggak berhubungan dengan orang luar? Bagaimana mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari?" tanya Agha sambil menikmati daging buruannya.Setahu Agha, orang yang biasanya memiliki kemampuan luar biasa tidak akan memilih tinggal di tempat seperti ini, orang itu pasti akan menunjukkan kehebatannya. Bukan hanya untuk membuktikan kemampuannya, tetapi untuk meningkatkan kualitas hidupnya juga.Agha tidak mengerti mengapa orang-orang dari Lembah Duka ini memilih untuk tinggal di sini. Dengan kemampuan mereka, mereka bisa berkuasa ke mana pun mereka pergi.Wira malah tersenyum dan berkata, "Orang yang benar-benar bijak biasanya memilih untuk tinggal di tempat terpencil seperti ini dan menenangkan diri. Reputasi dan kekayaan sudah nggak berarti ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status