Melihat Wira mendukungnya, Doddy membusungkan dada dengan bangga.Prok prok prok ....Kembali terdengar suara tepuk tangan dari warga desa.Sebenarnya, warga desa tidak setuju dengan usulan tersebut. Bukan karena mereka tidak ingin menikmati hidup, tetapi karena mereka merasa tidak berhak. Selama bisa menghasilkan uang, apa artinya kaki terluka? Bahkan kaki mereka patah pun, mereka tidak akan mengeluh sama sekali.Wira berpikir sejenak, "Begini saja, tim penjualan akan ditambah menjadi 30 orang dan dibagi menjadi tiga tim. Setiap hari, satu tim pergi ke kabupaten, satu tim pergi ke pasar, dan satu tim beristirahat di rumah. Dengan begini, mereka pergi ke kabupaten hanya tiga hari sekali.""Selain itu, jumlah kereta keledai akan ditambah menjadi tiga, dua di antaranya digunakan untuk mengangkut ikan, dan satu kereta akan digunakan bergantian oleh semua orang ketika kembali. Dengan cara ini, perjalanan pulang dapat diperpendek menjadi 15 km, sehingga tidak akan terlalu melelahkan bagi se
Seluruh warga desa menjadi hening. Ada hanya dua tempat untuk menjual ikan, yaitu pasar dan kabupaten.Di Kabupaten Uswal ada 13 desa. Setiap desa mengadakan pasar selama dua hari sekali. Jumlah pembeli ikan sangat sedikit di pasar tersebut. Lebih baik menjual ikan di kabupaten.Jika ada masalah dengan penjualan ikan di kabupaten, mereka tidak akan bisa menjual semua ikan yang mereka tangkap.Wira mengerutkan kening, "Iwan cari gara-gara lagi?"Sony menggelengkan kepala, "Iwan telah digulingkan. Ada seorang pemimpin baru di pasar ikan yang bernama Handoko. Tiga hari yang lalu, dia mematahkan kaki Iwan di pasar ikan dan mengambil semua anak buahnya. Dia kembali memungut komisi di Pasar Timur. Dia mengatakan tidak akan memungut komisi dari kita, tetapi meminta kita untuk tidak menyebarkannya.""Handoko!"Wira tertawa sinis, "Hanya ganti kedok saja, tapi tetap trik lama!""Sepertinya begitu!"Setelah melalui kejadian dalam beberapa hari terakhir, Sony menjadi lebih berpengalaman. "Meskipun
Wira menatap para warga desa dan bertanya, "Apa ada orang yang bisa jadi akuntan di sini?"Semua penduduk desa menggeleng. Mereka tidak akan menolak kalau hanya melakukan pekerjaan kasar. Namun, kalau berurusan dengan akuntansi ... bahkan memegang pena saja mereka masih kesulitan!"Kami tidak bisa menulis!""Pak Agus bisa menulis dan berhitung, bagaimana kalau suruh Pak Agus saja yang jadi akuntan?""Gengsi Pak Agus terlalu tinggi, dia pasti tidak mau!"Para penduduk desa sibuk membicarakan hal ini.Di luar tembok halaman, Agus yang sedang mendengarkan pembicaraan mereka, hatinya terus berdesir. Benar, dia terlalu gengsi untuk bergaul dengan orang kampungan seperti mereka. Ini akan merusak reputasinya sebagai seorang sarjana.Wira terlalu muda, dia tidak tahu bagaimana mengatur para pekerja. Seharusnya dia lebih tegas terhadap mereka agar bekerja keras. Kalau ada kesempatan, mereka pasti akan berbuat curang dan licik.Dia terlalu baik terhadap mereka, tunggu saja, sekelompok orang misk
Ada banyak hal yang tidak bisa dibahas di depan umum. Selain itu, ada juga hal yang harus disampaikan Wira kepada keempat orang itu.Mereka masuk ke dalam ruangan dan duduk di tempatnya masing-masing.Wira langsung berkata, "Paman Hasan, apakah ada orang yang bermalas-malasan dalam tim penangkap ikan?"Meskipun proses penangkapan ikan terpisah, tetapi metodenya sangat sederhana dan sangat mudah dipahami.Hasan menggelengkan kepala dan menjawab, "Tidak ada!""Eh!" Wira terkejut.Meskipun upah kerja tim penangkap ikan tidak tinggi, mereka bisa menjual ikan seberat 20 hingga 25 kilogram per hari. Jadi, mana ada penduduk desa yang tidak tergiur?Sony berkata sambil tersenyum, "Kak Wira, kamu sudah menjebloskan Budi ke dalam penjara, ditambah lagi Danu dan Doddy yang begitu hebat. Meski semua orang tahu rahasia penangkapan ikan, tetap saja tidak akan ada yang berani mengundurkan diri dari tim. Siapa yang tidak takut akan ditahan untuk kerja paksa?"Hasan menambahkan, "Ada penguasa di pasar
Wajah Danu dan Doddy memerah. Kalau rumah sudah selesai dibangun, sudah saatnya juga sudah mereka menikah.Sony tampak berseri-seri. Kalau rumahnya sudah selesai dibangun, dia juga sudah mapan."Aku terlalu sibuk beberapa hari ini, besok aku akan memesan bata, kayu, dan mencari tukang."Hasan juga sangat antusias. Kalau sudah membangun rumah untuk kedua anaknya dan mereka sudah menikah, berarti tugasnya juga sudah selesai."Cari lebih banyak bahan dan tenaga kerja, aku juga ingin membangun rumah besar!" Wira mengungkapkan sebuah berita mengejutkan lagi, membuat ketiga orang itu terkesiap.Setelah rapat selesai, keempat orang itu pun pergi.Namun, begitu keluar dari pintu, keempat orang itu kembali lagi sambil membawa tiga saudara Keluarga Gabrata.Gavin membawa seekor kambing yang telah dikuliti, Gandi membawa seekor kelinci, dan Ganjar membawa seekor ayam kampung.Duk!Begitu melihat Wira, ketiga orang itu langsung bersujud."Kenapa kalian ini? Ayo berdiri!"Wira tidak bisa menerima p
Setelah rapat itu dibubarkan, ketujuh orang itu pun keluar dari halaman. Begitu keluar, semua warga desa langsung mengelilingi Hasan.Para wanita melamar untuk menjadi koki di kantin. Gaji sebagai koki hanya 1.000 gabak per bulan dan tidak sebanyak gaji yang diterima oleh para lelaki. Namun, uang itu sudah cukup untuk menghidupi keluarga.Sementara itu, para lelaki di desa ingin bergabung dengan tim penangkap ikan. Dengan gaji 2.000 gabak per bulan dan jatah daging setiap hari, bahkan preman sekalipun pasti akan ada wanita yang sudi menikahinya.Lantaran tidak bisa mendekati Hasan, penduduk desa lainnya mendekati tiga wakil pemimpin tim lainnya, yaitu Sony, Danu, dan Doddy. Mereka berharap ketiga orang ini bisa membantu memohon kepada Hasan untuk mempekerjakan mereka.Berhubung terlalu banyak orang, ketiga orang tersebut juga tidak berani mengiakan permintaan mereka. Mereka takut akan melukai perasaan penduduk desa lainnya karena keterbatasan kuota.Tiga bersaudara Keluarga Gabrata mer
Kedua orang itu menyadari bahwa pekerjaan ini pasti seperti rahasia menangkap ikan. Mereka akan bisa menghasilkan banyak uang!"Aku tidak akan memberi tahu siapa pun. Bahkan kalau kakakku bertanya, aku akan menyimpan rahasia itu sampai mati!" Hamid buru-buru memberikan jaminan."Kalau sampai aku membocorkan rahasia, aku akan disambar petir!" Herman bahkan menyumpahi dirinya sendiri.Hanya dengan sebuah rahasia menangkap ikan, Wira bisa menghidupi begitu banyak orang di desa ini, jadi pastinya rahasia ini tidak akan sederhana. Wira begitu memercayai mereka, tentu saja mereka tidak akan pernah mengecewakannya."Kerja dengan baik, kehidupan kita akan menjadi lebih sejahtera lagi!"Wira mengelus bahu mereka berdua, lalu mengangkat tangannya, "Pergilah dan istirahatlah. Kalian bisa datang kembali untuk bekerja ketika tim penjual ikan pulang, mungkin akan sibuk semalaman."Kedua orang itu pergi dengan semangat yang baru, mereka tidak lagi terlihat seperti sebelumnya.Setelah sarapan, Wira be
"Pagi makan ikan, sore makan telur, bahkan Bupati pun tidak bisa makan semewah ini!""Omong kosong, Bupati selalu makan dengan delapan lauk dan empat sup setiap hari, tentu saja jauh lebih mewah daripada makanan kita!""Benar, Bupati mengurus satu kabupaten, jadi sudah pasti makanan kita tidak semewah makanan Bupati. Tapi, ini sudah pasti lebih mewah daripada tuan tanah dan pemilik desa!""Pasti, Pak Agus juga tuan tanah, tapi mereka hanya makan daging sebulan sekali. Sebelumnya, keluarga Budi juga kaya, tapi hanya makan daging 10 hari sekali, mereka kalah jauh dari kita.""Wira benar-benar murah hati!""Apa yang sedang dilakukan oleh keluarga Wira? Kenapa Danu dan Doddy berjaga di pintu?""Jangan tanya pertanyaan yang bukan urusanmu, fokuslah pada pekerjaan kita. Wira tidak akan merugikan kita."Ketika malam tiba, makan malam tim penjual ikan telah disajikan. Semua anggota tim penangkap ikan menikmati roti kukus yang berisi daging.Beberapa orang hanya memakan dua buah roti dan menyis