Share

Bab 260

Raditya menepuk-nepuk bahu Raharja, lalu berkata, “Entah apa yang dipikirkan Raja Tanuwi saat ini. Saat berjaga malam nanti, kamu harus lebih waspada. Jangan sampai pria licik itu punya kesempatan untuk menyerang!”

“Wakil Komandan tenang saja. Kalau terjadi sedikit pun kesalahan, aku akan membayarnya dengan nyawaku!” ujar Raharja dengan suara lantang.

Raditya mengangguk, lalu berbalik sambil berkata, “Emm, aku sudah te .... Ah!”

Bruk! Sebelum Raditya selesai berbicara, Raharja sudah menghunuskan pedangnya dan menikam perut Raditya.

“Beraninya sekali kamu!” Kedelapan pengawal pribadi Raditya langsung murka dan hendak menghunuskan pedang mereka. Namun, sebelum mereka sempat melakukannya, dada mereka sudah ditembus pedang.

Adegan ini tidak menarik perhatian banyak orang. Sebab, semua yang ada di atas tembok kota itu adalah prajurit Raharja.

“Ah! Ka ... kamu .... Kenapa?” Raharja menarik pedangnya, lalu Raditya pun terjatuh ke lantai dengan lemas.

Raharja menyeka bekas darah dari pedangny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status