Share

Bab 268

Author: Arif
last update Last Updated: 2023-09-06 18:00:00
Berhubung semua kebijakan yang diusulkan Wira sebelumnya masih belum dijalankan, Iqbal pun mengirimkan surat kepada Kemal lagi. Surat itu berisi tentang teori kemusnahan kerajaan setiap 300 tahun sekali dan mengisyaratkan bahwa Wira memahami rahasia alam.

Dimas melangkah maju dan menegur, “Pak Kemal, jangan dikasih hati minta jantung. Yang Mulia sudah setuju untuk mengutus Panglima Yudha, tapi kamu malah mencoba memasukkan seorang pelajar yang bahkan belum lulus ujian kabupaten untuk bekerja di istana. Kalau Yang Mulia setuju, bukankah dia akan digunjing para cendekiawan di seluruh dunia?”

Raja Bakir menjawab dengan acuh tak acuh, “Pak Kemal, jangan ungkit tentang masalah ini lagi. Seorang pelajar sepertinya mana mungkin punya begitu banyak bakat. Dia pasti hanyalah pesuruh orang lain.”

Raja Bakir sudah mendapatkan informasi dari Pasukan Rahasia Naga dan mengetahui bahwa Wira memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Putro selama di kota pusat pemerintahan. Dia merasa Putro yang suda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 269

    Chandika mencibir, “Memangnya kenapa kalau kita menghasilkan sedikit uang? Dibandingkan dengan kehilangan Perbatasan Loko dan Jagabu, ini masih nggak termasuk apa-apa. Sekarang, aku mau menghasilkan uang. Kalau Jagabu sudah jatuh ke tangan musuh, aku akan membawa uang-uang ini kembali ke ibu kota kekaisaran. Dengan adanya uang ini, aku bisa mencari kambing hitam dan melewati masalah ini dengan santai.”Baru saja Chandika selesai berbicara, terdengar suara seseorang yang panik, “Panglima Yudha, Komandan sedang sibuk, kamu nggak boleh masuk seenaknya!”Pada saat ini, Wira dan Yudha sudah masuk ke halaman rumah Chandika. Melihat sekotak demi sekotak uang yang terletak di lantai, kedua orang itu pun mengerutkan kening. Mata mereka sudah dipenuhi amarah.“Yudha, berani sekali kamu menerobos masuk rumah seorang komandan!” Ekspresi Chandika langsung menjadi muram. Dia membentak, “Percaya nggak kalau aku bisa langsung menangkap dan menghukummu dengan hukum militer sekarang juga!”Yudha tidak m

    Last Updated : 2023-09-06
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 270

    Gubrak! Chandika terjatuh ke lantai dengan sangat ketakutan.Plakat emas setara dengan bertemu Raja langsung. Dengan adanya plakat ini, seseorang bisa menghukum mati pejabat di bawah tingkat ketiga tanpa harus meminta izin istana terlebih dahulu. Saat belum memiliki otoritas saja, Yudha sudah berniat membunuh Chandika. Dengan adanya plakat emas, Yudha sudah bisa membunuhnya secara sah. Jadi, Yudha tidak akan mungkin mengampuninya.Memikirkan keluarganya yang masih ditahan di ibu kota, Yudha menekan niat membunuhnya, lalu menerima plakat emas itu sambil berkata, “Pengawal! Saat dihadapkan dengan perang, Komandan Chandika bukan hanya takut untuk berperang, tapi juga hanya tahu bersenang-senang dan meraup keuntungan. Ambil kembali segel resminya, lalu kurung dia di kediaman ini untuk sementara!”Fiuh! Chandika langsung menghela napas lega. Asalkan dia masih hidup, semuanya masih bisa didapatkannya kembali dengan mengandalkan kemampuan Keluarga Susilo.Para prajurit langsung tercengang. Ke

    Last Updated : 2023-09-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 271

    Berita mengenai Yudha yang diangkat menjadi panglima tertinggi, memiliki plakat emas, dan menjatuhkan Chandika sudah tersebar di seluruh kemah militer.Pada saat ini, ada sebagian jenderal yang merasa gembira, tetapi ada juga sebagian yang terlihat tidak senang. Orang-orang yang merasa tidak senang adalah pejabat militer yang diangkat oleh Keluarga Susilo. Mereka juga termasuk bagian dari keluarga bangsawan.“Kalian nggak perlu begitu sungkan.” Yudha menunjuk ke arah Wira, lalu berkata, “Ini adalah Tuan Wahyudi, penasihat militer yang kuundang. Kelak, apa yang diperintahkannya juga merupakan perintahku!”“Penasihat militer?” Ada banyak orang yang mengamati Wira dengan penasaran. Orang yang diundang Panglima Yudha sebagai penasihat militer pasti memiliki bakat yang luar biasa.“Panglima Yudha, setahuku, Tuan Wahyudi hanyalah seorang pelajar yang belum pernah berperang. Mana mungkin dia bisa memerintah kami? Kalau kami menurutinya dan kalah dalam perang ini, siapa yang akan bertanggung j

    Last Updated : 2023-09-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 272

    Wira menunjuk ke arah dua jenderal batalion. Sebab, kedua orang ini tidak mampu menahan kesenangan mereka saat melihat Herdian berlutut dan mendengar tentang penyitaan uang Chandika.“Baik!” Kedua jenderal batalion itu menangkupkan tangan, lalu pergi ke kediaman Chandika bersama dengan Herdian.Pada saat ini, sekelompok jenderal menatap Wira dengan ketakutan. Di sisi lain, Yudha hanya tertawa ringan. Para jenderal militer hanya takut pada otoritas. Jadi, mereka harus diintimidasi supaya bisa diatur dengan mudah.Wira bertanya, “Siapa yang masih punya pertanyaan?”Seorang letnan jenderal bernama Aksa berjalan maju dan berkata sambil menangkupkan tangannya, “Tuan Wahyudi, saat ini, moral prajurit sangat rendah. Mereka merasa Nuala pasti akan kalah dalam pertempuran ini. Meskipun digaji, para prajurit juga nggak akan punya semangat tempur. Kita harus bisa memenangkan peperangan untuk meningkatkan moral mereka. Bagaimana Tuan Wahyudi bisa memimpin kami untuk meraih kemenangan?”Para jender

    Last Updated : 2023-09-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 273

    Di Kediaman Gumilar. “Haha! Wira benar-benar bernyali dan selalu melakukan hal-hal yang berada di luar dugaan!” Setelah mendapat kabar dari kemah militer, Putro pun tertawa terbahak-bahak.Fabrian bertanya dengan heran, “Paman, bukannya Paman Wira hanya menyuruh orang untuk menyampaikan pesan? Apanya yang istimewa?”Putro berdesah pelan, “Di dunia ini, sebagian besar orang itu bodoh dan akan percaya pada apa saja yang dikatakan orang lain. Kali ini, pesan yang disampaikan Wira ada yang benar dan ada juga yang palsu. Tapi, nggak peduli benar atau palsu, asalkan diucapkan berulang kali, semua penduduk dan prajurit akan percaya. Begitu percaya, mereka akan punya semangat juang. Dengan begitu, melindungi kota nggak akan jadi masalah lagi.”Fabrian bertanya dengan khawatir, “Paman, apa menurutmu Paman Wira bisa membantu Yudha memenangkan perang ini?”Putro tersenyum pelan, lalu menjawab, “Awalnya, aku sedikit khawatir. Tapi setelah melihat tindakannya yang berani ini, aku rasa dia bersedia

    Last Updated : 2023-09-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 274

    Pasokan militer yang sebelumnya sangat sedikit pun langsung menjadi melimpah. Setelah menukar uang emas menjadi uang perak dan koin tembaga, Wira dan Yudha pun pergi ke perkemahan militer.Para prajurit berbaris menurut tingkatan dari tinggi, menengah hingga rendah. Kemudian, Wira dan Yudha membagikan gaji mereka satu per satu.Gaji prajurit sangat sedikit, prajurit tingkat tinggi hanya mendapat gaji 1.000 gabak per bulan, sedangkan prajurit tingkat menengah mendapatkan 700 gabak per bulan dan prajurit tingkat rendah mendapatkan 500 gabak per bulan.Proses pembagian gaji ini sangat merepotkan. Yudha awalnya ingin menugaskan pejabat militer untuk melakukannya, tetapi malah dicegah Wira. Saat membagi gaji, mereka berdua memanggil nama prajurit, lalu menyemangati mereka. Meskipun melakukannya berdua, seluruh proses pembagian gaji berlangsung selama delapan jam. Saat semuanya selesai, langit sudah gelap.Para prajurit yang sudah mendapatkan gaji merasa sangat terharu dan berterima kasih ke

    Last Updated : 2023-09-08
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 275

    “Pasukan Zirah Hitam dibimbing ayahku sendiri. Para prajurit sangat terampil dalam seni bela diri, juga dilengkapi baju zirah hitam dan golok hitam. Moral prajurit sangat tinggi dan mereka bisa mengendalikan berbagai formasi militer dengan sangat mudah. Jadi, nggak ada orang yang takut pada pasukan berkuda bangsa Agrel.”Yudha tersenyum getir dan melanjutkan, “Tapi, prajurit di Jagabu memiliki keterampilan yang biasa-biasa saja. Meskipun moral prajurit sudah meningkat, mereka juga hanya bisa melindungi kota. Begitu diharuskan untuk berperang melawan pasukan besar bangsa Agrel, semangat mereka pasti akan langsung padam.”Wira bertanya dengan penuh harapan, “Apa ada kemungkinan untuk mengumpulkan kembali Pasukan Zirah Hitam?”“Ayah menghabiskan upaya selama 10 tahun untuk menghasilkan Pasukan Zirah Hitam yang terdiri dari 10 ribu pasukan. Dalam pertarungan membela seluruh negeri selama 10 tahun, sebagian besar prajurit sudah gugur. Dalam insiden lima tahun lalu, ada lagi 2.000 prajurit y

    Last Updated : 2023-09-08
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 276

    Begitu Wira kembali ke rumah, para penduduk Dusun Darmadi dan Dusun Lofita langsung mengelilinginya.Awalnya, Wisnu sudah membawa para penduduk Dusun Lofita untuk bersembunyi di sebuah kuil bobrok di kota. Namun, Sony malah menemukan mereka dan membawa mereka kembali ke rumah Wira. Rumah ini sangat besar dan mampu menampung semua orang. Bahan pangan juga sudah disediakan sehingga mereka tidak kekurangan makanan. Kehidupan mereka di sini malah lebih bagus daripada saat masih tinggal di Dusun Lofita.“Kak Wira, apa menjadi penasihat militer sangat bergengsi? Apa semua prajurit mematuhi perintahmu?”“Kak Wira, apa jabatan penasihat militer lebih tinggi dari jenderal?”“Tentu saja, penasihat militer itu guru yang memimpin militer. Posisinya tentu saja lebih tinggi!”“Selamat, Tuan Wira!”“Tuan Wira, apa Panglima Yudha benar-benar begitu hebat? Kita benar-benar mampu mengalahkan bangsa Agrel?”“Kak Wira, bagaimana bentuk plakat emas? Boleh tunjukkan kepadaku nggak?”Para pemuda dari Dusun D

    Last Updated : 2023-09-08

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2870

    Racun-racun ini bisa membunuh seseorang dengan tanpa jejak. Bahkan saudara-saudara dari jaringan mata-mata pun tidak mampu bertahan, Lucy juga terluka parah seperti ini. Jika tidak mempersiapkan dengan matang, kecerdasan dan strategi Wira yang hebat pun tidak berguna. Pada akhirnya, dia tetap akan mati.Namun, sekarang Wendi juga ikut bersama mereka, Arifin tentu saja merasa lebih tenang dan tidak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi.Wira menganggukkan kepala dan tersenyum, lalu berkata, "Aku hanya tahu wanita ini nggak akan membohongiku. Sekarang sudah ada bantuan dari Wendi, nanti aku akan segera berangkat ke wilayah barat.""Setelah Lucy sadar, kamu harus menyuruhnya fokus untuk memulihkan diri di sini. Jangan biarkan dia melakukan apa pun. Kalau dia nggak mendengar perintahmu, kamu bilang ini perintahku. Begitu aku kembali dari wilayah barat, aku juga akan langsung menyuruhnya keluar dari jaringan mata-mata."Wira melakukan ini juga demi kebaikan Lucy. Setelah sembuh dari penyakit p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2869

    "Nggak perlu, orang-orang yang bersamaku ini sudah cukup. Lagi pula, kalau membawa terlalu banyak orang, malah hanya akan makin merepotkan," kata Wira sambil tersenyum. Dia juga memahami niat baik Trenggi, tetapi mungkin hanya akan makin merepotkan jika dia menggunakan orang-orang dari mereka.Dalam perjalanan ke wilayah barat kali ini, Wira berencana hanya membawa Agha dan Wendi bersamanya. Dia tentu saja sudah diam-diam menghubungi seseorang dan kini orang itu sedang dalam perjalanan untuk bergabung dengan mereka. Dengan orang-orang ini di sisinya, mereka bisa memperkecil kemungkinan menjadi target dan juga menjamin keselamatan mereka.Perlu diketahui, semua orang yang dibawa Wira memiliki kemampuan andalan mereka masing-masing. Bahkan dia sendiri yang merupakan terlemah di antara mereka pun memiliki pistol, senjata rahasia yang tak tertandingi di dunia. Orang biasa tidak akan bisa mendekatinya. Meskipun berada di wilayah barat, dia juga yakin dia bisa melindungi dirinya sendiri.Nam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2868

    Osman berpikir meskipun Wendi adalah seorang wanita, Wendi adalah ahli dalam menggunakan racun. Di medan perang, kemampuan Wendi pasti akan berguna. Sayangnya, Wendi tidak menghiraukannya.Namun, Osman tidak menyangka Wira yang baru saja tiba di Kerajaan Beluana pun sudah begitu dekat dengan Wendi, bahkan berhasil membuat Wendi ikut pergi ke wilayah barat. Wira benar-benar sangat beruntung. Bagaimana mungkin dia tidak merasa iri?"Tentu saja. Orangku terluka di wilayah barat dan sekarang kondisinya juga seperti ini. Selain itu, masih banyak saudara-saudaraku yang belum kembali, aku harus pergi melihat kondisi mereka. Meskipun mereka sudah meninggal, aku tetap harus melihat jasad mereka. Aku nggak boleh membiarkan saudara-saudaraku mati di tempat asing," kata Wira dengan dingin sambil meligat ke arah barat.Apa pun yang sebenarnya telah terjadi di sana, Wira merasa dia harus menemukan kebenarannya. Dia tidak akan membiarkan orang-orangnya menderita tanpa alasan, apalagi kali ini orang y

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2867

    "Aku bersikeras ingin pergi ke wilayah barat karena ada orang aneh di Kerajaan Agrel yang bisa memanggil angin dan hujan. Konon, orang ini bukan berasal dari wilayah tandus di utara, melainkan dari wilayah barat. Untuk menemukan cara menghadapinya, aku harus pergi ke wilayah barat untuk menyelidikinya," kata Wira dengan tegas, tanpa menyembunyikan apa pun.Wira terlihat sangat tulus. Seperti yang dikatakannya, dia sebenarnya memang tidak memiliki ambisi sebesar itu. Jika benar-benar ingin menguasai dunia, dia juga tidak akan turun tangan pada wilayah barat. Dia juga sangat menyadari semua yang dikatakan Wendi.Lagi pula, demi menjaga kestabilan dunia, Wira sudah mengorbankan banyak hal. Ini adalah fakta yang diketahui semua orang. Saat itu, dia yang inisiatif mengadakan pertemuan empat pihak di Paviliun Kristal dan berhasil membawakan kedamaian bagi rakyat di dunia untuk sementara. Para rakyat pun tidak perlu menderita karena perang lagi dan semua itu adalah jasanya.Setelah menatap Wi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2866

    Wendi menoleh dan melihat Wira sejenak, lalu kembali bertanya, "Tuan Wira nggak percaya padaku?""Mana mungkin aku nggak percaya pada Nona Wendi. Aku hanya ingin memohon satu hal lagi ...," kata Wira perlahan-lahan setelah ragu cukup lama.Wendi berkata dengan penuh percaya diri, "Apa ada hal lain yang Tuan Wira inginkan dariku? Kalau Tuan Wira ingin mengundangku ke Gedung Nomor Satu lagi, aku harap Tuan Wira berhenti saja. Aku nggak tertarik dengan tempat itu.""Selain itu, aku memang orang yang menggunakan racun dan ini bukan cara yang membanggakan, jadi kenapa aku harus bersaing menjadi yang terbaik di dunia? Apalagi mungkin sangat sedikit orang di dunia ini yang bisa melampauiku."Wendi sangat percaya diri dengan kemampuannya dalam menggunakan racun. Bukan hanya dirinya yang mengakui kemampuannya ini, begitu juga dengan orang di Keluarga Beluana. Bahkan Osman pun pernah mendengar namanya, ini membuktikan betapa terkenalnya dia.Wira melambaikan tangannya dan berkata sambil tersenyu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2865

    Di tengah percakapan, Wendi sudah melangkah ke sisi tempat tidur. Dia perlahan-lahan mengangkat tangannya dan memeriksa pergelangan tangan Lucy dengan teliti.Semua orang berdiri di samping dengan serius dan tidak ada yang berani mendekat untuk mengganggu Wendi.Setelah mengetahui Wira dan yang lainnya sudah menemukan ahli racun nomor satu di dunia, Osman, Trenggi, dan yang lainnya juga segera datang untuk melihat situasinya. Namun, mereka hanya berdiri di luar kamar dan mengamati semuanya dengan tenang. Ada beberapa pengawal juga yang sedang berjaga di sisi Osman dengan sangat hati-hati.Sementara itu, para kasim dan pelayan istana yang berada di sekitar juga tidak berani mendekat. Mereka juga tahu orang yang sedang mengobati di dalam kamar itu adalah ahli racun terhebat di dunia. Jika terjadi sedikit kesalahan saja, mereka mungkin akan kehilangan nyawa dan mungkin nyawa mereka juga tidak utuh. Bagaimanapun juga, racun adalah sesuatu yang selalu membuat orang ketakutan.Sekitar 30 men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2864

    Sejak sempat sadar sekali kemarin, Lucy selalu dalam kondisi koma dan belum membuka matanya lagi. Hal ini yang membuat Wira merasa gelisah.Arifin menganggukkan kepala. Namun, sebelum dia sempat berbicara, pandangannya sudah tertuju pada Wendi.Sementara itu, Wendi juga sedang mengamati Arifin. Saat pandangan keduanya bertemu, dia berkata dengan tenang, "Ahli dalam ilmu medis? Ternyata ada seorang ahli seperti ini di sisi Tuan Wira, kenapa masih membutuhkan bantuanku?"Wira segera berdiri di tengah keduanya dan berkata sambil melambaikan tangannya, "Ini karena aku ingin semuanya saling membantu agar temanku bisa segera sembuh. Lagi pula, Paman Arifin ahli dalam menangani penyakit langka, tapi nggak ahli menetralkan racun ...."Hubungan Arifin dengan Wira sangat dekat, sehingga dia tidak terlalu memedulikan bagaimana Wira menilainya. Lagi pula, dia memang tidak mampu menetralkan racun di tubuh Lucy. Jika tidak, Lucy tentu tidak akan tetap terbaring di sana. Jika ada orang yang benar-ben

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2863

    "Bagus. Aku suka cara kerjamu yang seperti ini," kata Senia sambil bertepuk tangan dengan puas dan tetap tersenyum.Setelah keduanya berbincang sebentar, Panji pergi lebih awal karena masih ada urusan lain.Seiring dengan suasana ruangan yang perlahan-lahan hening, seseorang muncul dari kegelapan. Orang ini mengenakan pakaian hitam dengan sebuah pedang di tangannya dan kini berdiri di belakang Senia dengan hormat.Orang ini adalah pengawal pribadi Senia yang baru direkrut dan juga ahli yang sangat langka, Caraka. Namun, dia biasanya tidak pernah menunjukkan dirinya dan selalu bersembunyi di kegelapan untuk melindungi keselamatan Senia.Caraka perlahan-lahan berkata, "Ratu, Tuan Panji sepertinya makin arogan. Sekarang dia bahkan berani berbicara seperti itu di hadapanmu, sama sekali nggak menghormatimu. Apa perlu aku memberinya sedikit pelajaran?"Senia berkata dengan santai, "Tuan Panji memang punya kemampuannya. Belakangan ini, aku juga menyaksikan keahliannya. Mungkin karena itu dia

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2862

    "Kalau begitu, Tuan Panji pasti sudah menangani semua masalah ini, 'kan?" tanya Senia lagi.Meskipun Senia dan Panji baru berinteraksi sekitar dua tahun, dia sudah sangat memahami sifat Panji. Panji selalu bertindak dengan sangat hati-hati, tidak pernah meninggalkan jejak sedikit pun. Intrik dan rencana Panji juga sangat mendalam, hal kecil seperti ini tidak mungkin bisa menghalangi Panji. Jika dirinya saja tidak bisa tertipu, apalagi Panji dan hal ini juga terjadi di markas besar Panji."Apa yang Ratu katakan benar, aku memang sudah mengetahui hal ini. Tapi, ada hal yang Ratu nggak tahu, masalah di wilayah barat sudah ditangani. Lucy juga nggak berhasil mengetahui rahasia apa pun. Kalau nggak ada kejadian mendadak, sebentar lagi wanita itu akan meninggalkan dunia ini selamanya," kata Panji.Setelah mendengar perkataan itu, ekspresi Senia berubah dan matanya juga bersinar. Lucy adalah tangan kanan Wira dan juga mengendalikan organisasi intelijen milik Wira. Dia juga memiliki banyak pas

DMCA.com Protection Status