Share

Bab 2604

Penulis: Arif
Sebenarnya, Wira sudah merencanakan semuanya ini bersama dengan Anang dan semua yang terjadi semalam adalah ulah dari Wira dan Anang.

Dikarenakan kondisi Fadela yang makin membaik, obat-obatan hanya berfungsi sebagai perawatan tambahan. Yang paling penting adalah dia harus beristirahat dengan cukup. Wira dan Anang diam-diam menambahkan beberapa obat tidur ke dalam obat-obatan itu, sehingga dia tertidur nyenyak tanpa menyadari apa pun.

Sementara itu, situasi Agha tidak terlalu rumit. Dikarenakan keramahan para penduduk desa yang luar biasa semalam, dia meminum beberapa gelas arak lagi dan kembali ke kamarnya lebih awal. Dia yang tidak memiliki tenaga untuk bangun lagi pun tidur dengan sangat nyenyak. Dengan begitu, Wira dan yang lainnya pun berkesempatan untuk menyatukan kedua orang itu.

Saat semuanya sudah terjadi, Agha dan Fadela tidak akan memiliki kesempatan untuk berpisah lagi meskipun mereka menginginkannya. Mereka juga tidak mungkin menutup mulut semua orang, apalagi Fadela adala
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2605

    Agha terus merasa ada yang tidak beres, tetapi dia benar-benar tidak bisa memikirkan apa yang terjadi dengan otaknya itu. Bagaimanapun juga, setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahannya. Meskipun dia memiliki kekuatan yang luar biasa, kecerdasannya memang kurang."Kak Wira ...."Saat Agha masih hendak mengatakan sesuatu, Wira memelototinya. Dia menarik Agha ke samping dan berbisik, "Sekarang kamu sudah melakukan hal seperti ini yang merusak nama baiknya. Kamu memang nggak perlu khawatir, tapi dia itu seorang wanita. Coba kamu pikirkan saja. Sebagai seorang pria, bukankah kamu harus bertanggung jawab?"Agha menganggukkan kepala. Meskipun dia tidak menyukai Fadela, dia juga tidak benci pada wanita itu. Sebenarnya, dia pernah berpikir meskipun kelak dia akan menikah, istrinya juga tidak boleh orang sembarangan karena statusnya ini. Istrinya tidak harus menjadi pahlawan, setidaknya harus memiliki kemampuan untuk melindungi diri dan Fadela termasuk memenuhi kriterianya.Namun, Fadela in

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2606

    Mereka sudah lupa. Agha memang mudah dibujuk, tetapi Fadela tidak mudah dihadapi. Jika ingin membuat wanita ini menurut dan menikah dengan Agha, itu adalah suatu hal yang sulit.Namun, karena situasi sudah seperti ini, mereka tidak akan menyerah begitu saja. Kelak pasti masih ada kesempatan, 'kan?Setelah Wira dan lainnya keluar, terlihat Lucy menghampiri. Wira menatap Lucy dan bertanya, "Lucy, apa ada urusan?"Masih ada seseorang di belakang Lucy. Orang itu terlihat familier. Dia memakai jubah hitam, memiliki bekas luka di wajahnya. Penampilannya terlihat berantakan, seolah-olah baru selamat dari musibah."Tuan, ini Nayara Jingga dari Desa Damaro. Dia datang jauh-jauh kemari untuk mencarimu." Lucy bergegas memperkenalkan.Nayara segera menghampiri. "Tuan, aku Nayara dari Desa Damaro.""Apa hubunganmu dengan Ahmad?" tanya Wira langsung.Begitu membahas tentang Ahmad, wajah Nayara langsung menjadi agak canggung. Dia menggosok tangannya, lalu ragu-ragu sejenak sebelum menyahut, "Dia saud

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2607

    Nayara dan Ahmad adalah saudara kembar. Namun, bertahun-tahun lalu, mereka sudah putus hubungan.Sebenarnya sejak Ahmad masih kecil, penduduk desa sudah menyadari niat jahatnya. Setiap gerak-gerik dan tatapannya menunjukkan dengan jelas bahwa dia bukan anak kecil biasa.Tidak berselang lama, Ahmad diam-diam mempelajari teknik rahasia desa. Dia menjadi kejam dan akhirnya diusir dari desa.Kemudian, Ahmad bergabung dengan Aliran Kegelapan dan berkomplot dengan Bhurek. Akhirnya, Ahmad mati tragis.Sementara itu, karakter saudara kembarnya ini justru jauh berbeda. Ketika Ahmad kembali ke desa, sebagai saudara kembarnya, Nayara sama sekali tidak menghiraukannya. Nayara tidak bersedia memberikannya tempat tinggal sehingga Ahmad terpaksa bersembunyi di pegunungan.Menurut Nayara, kekacauan sebesar itu bisa terjadi di Desa Damaro karena hubungannya dengan adiknya. Ahmad memang sudah mati, tetapi yang mereka pelajari adalah ilmu sihir. Ilmu sihir adalah sesuatu yang menentang hukum alam dan me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2608

    Setelah melarikan diri dari musibah, Nayara tidak hanya memikirkan kehidupannya sendiri, melainkan ingin membalas dendam untuk Desa Damaro. Bisa dilihat betapa Nayara menjunjung keadilan. Jika dibandingkan dengan Ahmad, perbedaan ini seperti langit dan bumi.Nayara mengangguk. "Terima kasih, Tuan.""Sama-sama." Wira melambaikan tangan. Sesaat kemudian, Nayara dibawa pergi oleh dua penduduk desa.Wira tidak punya hubungan dekat dengan penduduk Desa Damaro. Namun, ketika dia tiba di Desa Damaro waktu itu, penduduk di sana termasuk cukup baik padanya, bahkan membantunya.Ketika mendengar Desa Damaro diserang, Wira tentu merasa tidak nyaman. Dia harus membalaskan dendam para penduduk supaya mereka bisa pergi dengan tenang."Tuan, sepertinya kamu harus kembali ke Provinsi Yonggu?" tanya Anang yang berdiri di samping.Kondisi Fadela sudah stabil, apalagi ada begitu banyak masalah yang terjadi. Wira tentu tidak bisa berlama-lama di desa lagi. Dia harus mengendalikan situasi."Belakangan ini a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2609

    Bam! Anang menggebrak meja saking kesalnya. Dia menggertakkan gigi dan menegur, "Semua ini demi kebaikanmu! Kalau kamu bisa memahami niat baikku, sebaiknya turuti perkataanku!""Sekarang kamu telah kehilangan kesucianmu. Kamu tahu betapa pentingnya kesucian untuk wanita, 'kan? Mau kamu setuju atau nggak, kamu harus menikah dengan Agha!""Sejak zaman dulu, pernikahan diatur oleh orang tua. Kalau kamu berani menentang ucapanku, aku bakal pergi mencari ibumu!"Jelas sekali, ini adalah ancaman! Sekujur tubuh Fadela bergetar mendengarnya. Pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa pun lagi.Meskipun demikian, dari sorot matanya, terlihat jelas bahwa Fadela menentang pernikahan ini. Dia tidak akan pernah menyetujuinya sekalipun ditodong pisau! Untuk sekarang, Fadela hanya bisa mengamati situasi."Oh ya." Sebelum keluar, Anang menoleh untuk berkata, "Tuan Wira ada urusan penting, jadi malam ini dia bakal meninggalkan desa. Kita harus berkemas dan ikut ke Provinsi Yonggu."Bagaimanapun, tempat in

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2610

    Danu segera mengangguk dan mengikuti Wira. Tiba-tiba, Agha menarik ujung bajunya dan berujar sambil menangis, "Kak, kamu harus memberiku keadilan. Kak Wira menyiksaku selama kamu nggak ada. Dia mau aku menikahi Fadela!"Danu tergelak dan menyahut, "Nona Fadela cantik dan pemberani. Dia wanita hebat. Tuan Wira juga sudah memberinya posisi di pasukan. Kalau suatu hari terjadi perang, Nona Fadela bisa membuat prestasi gemilang lho. Kalian serasi kok. Kenapa kamu malah sedih?"Agha merasa makin pusing. Dia berkata, "Kamu benar. Aku juga tahu dia wanita hebat. Tapi, ada satu hal yang aku nggak setuju. Wanita ini galak sekali! Dia nggak ada bedanya dengan harimau betina! Kalau kami nikah, bukannya aku bakal diterkamnya?"Danu dan beberapa orang di samping tak kuasa tertawa mendengarnya, termasuk Anang. Untung, Fadela tidak mendengar perkataan Agha. Jika tidak, Agha pasti sudah dihajar habis-habisan.Pada akhirnya, tidak ada kemungkinan mereka berdua bisa bersama. Tentunya, Anang memegang per

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2611

    "Semua ini adalah ganjaran yang harus kamu terima. Memangnya kamu sudah lupa apa yang kamu lakukan di Dusun Darmadi waktu itu?" balas Wira dengan murka.Wira bukan orang yang pemaaf, tetapi tidak akan menindas orang dengan kekuasaannya. Jika tidak, mana mungkin para rakyat mengaguminya?Hanya saja, pria di depan ini terlalu jahat. Wira mengetahui semua perbuatannya. Itu sebabnya, Wira tidak akan melepaskannya begitu saja.Ekspresi Wira berangsur makin dingin. Dia berkata, "Aku mencarimu bukan untuk membahas kejadian sebelumnya. Aku nggak punya waktu basa-basi denganmu. Sekarang hukuman yang kamu dapatkan adalah karma burukmu sendiri. Aku datang untuk tanya tentang Desa Damaro."Begitu mendengarnya, ekspresi Ahmad menjadi sangat suram. "Memangnya ada apa dengan Desa Damaro?"Wira pun terkekeh-kekeh, lalu menggeleng dan menyahut, "Jangan pura-pura bodoh. Orang lain mungkin nggak tahu niat jahatmu, tapi aku tahu betul semuanya.""Kemarin malam, adik kandungmu mencariku. Dia yang memberita

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2612

    "Aku benaran nggak nyangka kamu bakal segila ini. Kamu membunuh seluruh keluargamu! Kamu nggak merasa bersalah kepada orang tuamu dan para penduduk desa?""Jangan lupa. Kamu tumbuh besar dengan bantuan mereka. Mereka yang memberimu makan. Air yang kamu minum juga air Desa Damaro. Gimana bisa kamu melakukan hal sekejam ini?"Jelas sekali, Nayara telah menganggap Ahmad sebagai penjahatnya. Meskipun keduanya punya hubungan darah, mereka sudah lama putus hubungan. Bagi Nayara, Ahmad tidak ada bedanya dengan siluman!Danu berdiri di samping dan menyaksikan semuanya dengan ekspresi gusar. Dia paling benci orang yang tidak tahu balas budi. Jika Wira memerintahkannya untuk membunuh Ahmad sejak awal, Danu pasti sudah membunuhnya. Namun, Danu masih punya akal sehat. Dia tahu mempertahankan nyawa Ahmad akan lebih berguna bagi mereka.Di sisi lain, perbuatan Ahmad memang membuatnya pantas untuk disiksa habis-habisan. Dengan cara ini, dia baru bisa tahu betapa fatalnya kesalahan yang telah dibuatny

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status