Share

Bab 2521

"Rupanya begitu. Tenang saja. Selama bisa diatasi dengan uang, itu bukan masalah. Serahkan saja kepadaku. Aku akan pergi bersamamu," ucap Wira.

Ekspresi Labib dipenuhi rasa syukur. Baginya, bertemu Wira adalah hal paling beruntung di hidupnya. Dia bukan hanya menemukan putrinya kembali, tetapi juga mendapat bantuan besar dari Wira. Utang budi ini tidak akan bisa terbayar.

Namun, Labib tidak sempat mempertimbangkan begitu banyak hal lagi. Dia harus menolong putrinya.

Keduanya segera berangkat. Di bawah pimpinan Labib, tidak sampai sejam, mereka tiba di sebuah klinik.

Meskipun sudah tengah malam, klinik masih terang benderang. Seorang dokter terlihat sibuk mencari bahan obat.

Ketika melihat Labib, seorang dokter bertanya, "Uangnya sudah disiapkan?"

Satu kalimat ini langsung membuat Wira tidak menyukainya. Dokter seharusnya mengutamakan keselamatan pasien. Kenapa dokter ini malah memprioritaskan uang? Masa dia sanggup melihat orang mati di depannya? Di mana letak etika kedokterannya?

Labi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status