Share

Bab 2160

"Jadi? Kamu kira kita ini maling? Aku akan membawa Osman keluar secara terang-terangan! Aku yakin mereka nggak berani macam-macam padaku," ujar Wira dengan penuh percaya diri.

Thalia dan Agha bertatapan dengan heran. Mereka tidak bisa menebak isi pikiran Wira, tetapi hanya bisa mengikutinya.

Segera, mereka sampai di depan gerbang istana. Pengawal yang berjaga sontak menjulurkan tombak untuk menghalangi jalan mereka. Salah satunya berkata dengan tidak sabar, "Istana bukan tempat umum. Pergi sana!"

"Kalian bawahan Sucipto?" Wira tidak peduli dengan sikap mereka, melainkan menyeringai.

Ketika mendengar Wira menyebut nama Sucipto, sikap kedua pengawal itu berubah drastis. Mereka mengira Wira punya hubungan dengan Sucipto. Lagi pula, tidak ada yang berani menyebut nama Sucipto secara langsung.

"Tuan, siapa kamu? Apa hubunganmu dengan Jenderal Sucipto?" tanya salah satu pengawal.

Wira menyahut dengan nada datar, "Kalau dia tahu aku datang, dia pasti langsung menyambutku. Kabari saja dia, bil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Helena Ifana
ga ada mutu nih cerita kali ini, percuma abisin join aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status