Share

Bab 196

Para pengawal dan pelayan rumah ini tidak banyak. Semuanya juga berpenampilan sederhana. Di sebuah paviliun di rumah tengah, sebuah tikar dibentangkan di atas lantai. Di atasnya, ada sebuah meja kecil.

Seorang pria paruh baya beruban yang tampak gagah sedang duduk di atas lantai sambil menguap dan meregangkan badannya. Di hadapannya, ada seorang pemuda yang terlihat konservatif sedang berlutut di atas tikar dan menyuguhkan teh untuk pria paruh baya itu.

Pemuda kolot itu berkata dengan cemberut, “Guru, aku sudah bekerja di Kota Pusat Pemerintahan Jagabu selama dua tahun, tapi ini adalah pertama kalinya Guru mengundangku ke rumah. Apa Guru punya perintah?”

Putro menjulingkan matanya dan menjawab, “Farhan, kamu itu wakil prefektur di kota pusat pemerintahan ini. Kenapa malah cemberut seperti anak kecil!”

Farhan mendengus ringan, “Soalnya Guru membuatku kesal. Aku sudah menjabat di tempat ini selama dua tahun, tapi Guru nggak pernah menemuiku. Aku tahu Guru sangat rendah hati, tapi ini sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status