Share

Bab 191

Setelah percakapan itu, Wira dan Dian tidak tahu harus bagaimana melanjutkan percakapan lagi. Sebenarnya, situasi mereka berdua selama beberapa hari terakhir memang seperti ini. Jika tidak ada yang perlu dibicarakan, mereka hanya akan diam. Bagaimanapun juga, yang satu sudah beristri dan yang satu lagi pernah menikah tiga kali. Apabila bukan karena alasan tertentu, mereka tidak akan menghabiskan waktu berdua.

“Aduh!”

Tiba-tiba, terdengar suara teriakan seseorang dan suara kuda melengking. Kereta kuda pun tiba-tiba berhenti. Sepertinya, ada orang yang terjatuh.

Danu berkata, “Kak Wira, ada orang mabuk yang tiba-tiba muncul, lalu terjatuh di depan kereta kuda.”

“Apa mungkin penipu?” Wira membuka tirai kereta, lalu berjalan turun dari kereta kuda. Dian juga mengikutinya.

Seorang pria paruh baya kurus yang seluruh tubuhnya bau alkohol berbaring di depan kereta kuda. Dia memegang sebotol arak, lalu menuangkan isinya ke mulut dengan mabuk.

Wira memapahnya untuk berdiri, lalu bertanya, “Paman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status