Share

Bab 1109

Author: Arif
Mereka tidak menyangka cinta Wira akan sebesar ini. Lagi pula, semua pria sangat menginginkan anak! Bahkan, wanita akan merasa sangat malu jika tidak bisa melahirkan anak untuk suaminya!

Tradisi ini sudah melekat dengan jiwa raga mereka. Bagi para wanita, anak adalah segalanya. Namun, perkataan Wira membuat mereka merasa lebih lega.

"Jadi, anak bukan masalah besar. Jangan kira melahirkan barulah pembuktian cinta. Bukan seperti itu. Meskipun aku bukan wanita, aku memahami kalian. Banyak wanita yang takut melahirkan karena hal ini sama saja dengan mempertaruhkan nyawa mereka."

"Tentunya, ada juga wanita yang sangat menyukai anak kecil. Masing-masing wanita punya pemikiran yang berbeda. Kalian nggak perlu mengikuti pemikiran orang dan menentang keinginan sendiri. Lagi pula, anak adalah pemberian Tuhan. Kalaupun nggak ada, jangan merasa tertekan. Kalian hanya akan membuatku merasa bersalah."

"Asalkan kalian bahagia, aku pasti ikut bahagia. Aku harap kita bisa terus bersama sampai tua nanti
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1110

    Setelah memikirkannya, Farrel baru menjawab, "Aku ... aku belum memikirkannya."Ciputra pun tertawa dan sudah punya ide. Tidak berselang lama, keduanya akhirnya sampai di Dusun Darmadi. Meskipun masih jauh dari kediaman Wira, sudah ada yang melaporkan kedatangan mereka.Wira tersenyum mendengarnya. Tanpa perlu dipikirkan, dia sudah tahu tujuan kedatangan anggota Keluarga Barus. Namun, ketiga wanita itu justru bertanya dengan penasaran, "Kenapa Keluarga Barus datang kemari?""Tentu saja untuk bekerja sama. Kalau mereka ingin menyerangku, mana mungkin yang datang hanya beberapa orang?" balas Wira.Ketiga wanita itu pun tidak membantah. Hanya saja, kerja sama seperti apa? Jangan-jangan, Keluarga Barus ingin meminta bantuan untuk menyerang Ahola dan Nuala?"Ayo, kita pergi sambut mereka," ujar Wira seraya tersenyum. Dia pun membawa ketiga wanita itu ke pintu masuk Dusun Darmadi.Sesaat kemudian, terlihat Farrel dan Ciputra. Keduanya hanya membawa beberapa pengawal, tetapi semuanya adalah a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1111

    Tempat ini ... hanya sebuah dusun? Ciputra sungguh tercengang melihatnya! Tempat ini terlalu indah untuk disebut dusun!Biasanya, dusun terlihat sangat kumuh. Namun, Dusun Darmadi bukan hanya indah, tetapi kediaman di sini juga sangat besar! Berapa harga untuk membangun semua kediaman besar ini?Sebenarnya, ketika merencanakan pembangunan Dusun Darmadi, Wira membuatnya sesuai dengan konsep vila di zaman modern sehingga terlihat sangat keren.Itu sebabnya, setiap kediaman memiliki halaman dan pohon, bahkan jalanan di depannya sangatlah bersih! Belum lagi sawah dan ladang gandum di dusun ini, metode penanamannya benar-benar patut dipuji! Jelas, nuansa taman modern di sini sangat kental!Yang paling mengejutkan Ciputra adalah aroma bunga yang semerbak, tidak seperti dusun lain yang biasanya dipenuhi bau kotoran hewan ternak."Du ... dusun ini benar-benar indah!" puji Ciputra yang merasa sangat takjub. Meskipun Farrel sering datang dan sudah menerima kenyataan ini, dia tetap terkejut. Jika

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1112

    Ciputra tak kuasa berdecak kagum. Kemudian, dia berkata dengan takjub, "Tuan Wira, kamu hebat sekali. Dekorasi tempat ini seperti dunia kayangan saja, aku sampai nggak bisa berkata-kata!"Setelah melihat bangunan Dusun Darmadi dan cara hidup penduduk di sini, Ciputra sungguh kesulitan untuk memercayainya.Bagaimana bisa Wira memikirkan ide seperti ini? Benar-benar genius berbakat! Istana sekalipun kalah dengan desain tempat ini ...."Kak Ciputra, kenapa kamu mencariku hari ini?" tanya Wira dengan penasaran setelah mempersilakan Ciputra dan Farrel duduk.Pertanyaan ini seketika membuat Ciputra tersadar dari keterkejutannya. Dengan senyuman di wajah, dia segera memperkenalkan, "Tuan Wira, aku mencarimu untuk memberimu hadiah."Ciputra menunjuk seekor kuda sambil meneruskan dengan sungkan, "Ini adalah kuda Ferghana yang kupesankan untukmu. Kuda ini bisa menempuh perjalanan panjang!"Kemudian, nada bicara Ciputra menjadi agak canggung. Dia merendahkan suaranya saat melanjutkan, "Hehe, semo

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1113

    Ciputra memandang tusuk bambu tersebut dengan ekspresi ragu. Berbahaya, ini terlalu berbahaya!Namun, Farrel yang duduk di sampingnya terlihat begitu santai. Dia sudah pernah memakan barbeku sehingga tidak merasa aneh lagi. Tanpa ragu sedikit pun, dia langsung mengambilnya dan mulai makan.Melihat ini, Ciputra baru melonggarkan kewaspadaannya dan melahap barbeku tersebut. "Wah, lezat sekali!"Ciputra tak kuasa memuji setelah memakannya. Senyuman memenuhi wajahnya. Dia menatap Wira, lalu terkekeh-kekeh dan berkata, "Hehe, Tuan Wira, bakatmu ini benar-benar langka. Kami sekeluarga benar-benar beruntung karena bisa mengenalmu.""Haha, pujianmu sudah berlebihan, Kak," sahut Wira yang menatap Ciputra dan menyerahkan sebuah paket kepadanya."Apa ini?" tanya Ciputra dengan penasaran. Kemudian, dia menemukan beberapa barang berbentuk kubus kecil yang dibungkus dengan kertas minyak. Kubus kecil itu tampak berwarna merah, juga ada banyak rempah di dalamnya sehingga aromanya sangat wangi."Itu ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1114

    Wira tahu bahwa anggota Keluarga Barus pasti datang dengan tujuan tertentu, apalagi dia sudah bisa menebaknya. Itu sebabnya, Wira sangat waspada tanpa merasa khawatir dalam hatinya, apalagi kebingungan.Ciputra memandang Wira, lalu mengambil napas dalam-dalam sebelum berkata, "Tuan Wira, Keluarga Barus berharap kamu bisa turun dari gunung dan mengabdi pada Kerajaan Beluana." Ucapan ini dilontarkan secara tegas. Jelas, Ciputra benar-benar berharap bahwa Wira dapat mengabdi pada Kerajaan Beluana. Bagaimanapun, kemampuan dan bakat pemuda ini dikenal di seluruh dunia.Ciputra menambahkan, "Tuan Wira, meskipun Keluarga Barus baru saja mendirikan negara, harap percayalah pada tekad kami. Kalau kamu bisa bergabung dengan pemerintah, Keluarga Barus pasti akan hidup dan mati bersamamu, juga melindungi keluargamu dari generasi ke generasi.""Selain itu, penduduk di Dusun Darmadi juga akan mendapatkan perlakuan istimewa. Kelak, keturunan mereka akan selalu dilindungi dan diperlakukan dengan baik

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1115

    Ciputra langsung mengerti bahwa Wira tidak setuju setelah mendengar ucapan itu. Dia menarik napas dalam-dalam dan berpikir keras sejenak sebelum berkata, "Tuan Wira, karena kamu nggak tertarik dengan posisi Perdana Menteri, bagaimana kalau ... bisnis?"Ciputra ingin berbisnis dengan Wira! Sebab, semua barang milik Wira bukanlah barang biasa. Yang paling penting lagi adalah semu senjatanya sangat mematikan!"Boleh saja kalau mau berbisnis, silakan katakan saja apa mau Tuan Ciputra!" ujar Wira dengan gembira."Tuan Wira, aku dengar kamu punya sebuah senjata rahasia yang bisa meledak dan membunuh banyak musuh dalam waktu singkat. Kerajaan Agrel, Monoma, dan Keluarga Juwanto semua kalah di bawah serangan senjatamu ini! Keluarga Barus ingin membeli senjata ini darimu. Kami mau membeli seberapa banyak pun yang kamu punya. Bagaimana?" usul Ciputra.Tentu saja hal ini sangat wajar, senjata milik Wira telah melampaui semua teknologi mutakhir di dunia ini dan merupakan senjata mematikan sesunggu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1116

    Ciputra memandang Wira dengan ekspresi serius. Ini membuat Wira termangu sejenak. Hal apa yang ingin ditanyakan Ciputra? Dilihat dari ekspresinya, sepertinya ini adalah masalah serius. "Silakan katakan, Tuan Ciputra," ujar Wira dengan lugas.Setelah mendapat persetujuan Wira, Ciputra menarik napas dan berkata, "Tuan Wira, aku tahu kamu punya bakat yang luar biasa dan mahir dalam mengurus pemerintahan. Aku ingin bertanya, bagaimana caranya bisa membuat sebuah negara kaya raya, misalnya saja seperti Kerajaan Beluana sekarang. Kalau kamu bisa melakukannya, negara ini pasti aman dan tenteram!"Semua orang terkejut mendengar pertanyaannya. Ketiga wanita yang berada di dekat Wira tak menyangka Ciputra akan menanyakan hal itu. Perlu diketahui, Ciputra adalah putra mahkota Kerajaan Beluana saat ini. Dia bisa datang untuk menanyakan hal ini pada Wira, menandakan bahwa dia sangat percaya pada Wira.Sementara itu, Farrel juga memandang Wira karena penasaran apa yang akan dijawab oleh pria itu. Wi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1117

    "Aku mengatakan hal ini secara garis besar. Tentu saja, ada juga pria yang sifat alaminya teliti seperti wanita, tapi itu hanya sebagian kecil. Masalah akuntansi ini harus dikerjakan pelan-pelan, tidak bisa diburu waktu."Setelah mendengar contoh yang diberikan Wira, semua orang baru mengerti dan mengangguk. Memang benar yang dikatakannya, wanita memang lebih teliti daripada laki-laki."Yang ingin kukatakan adalah, wanita juga seharusnya bisa menulis dan membaca. Jangan merasa bahwa wanita yang tidak berpendidikan itu lebih loyal dalam rumah tangga. Itu adalah kesalahan besar! Jadi, baik pria maupun wanita harus setara dalam menuntut ilmu.""Wanita juga harus bisa membaca dan menulis. Selain itu, Pendidikan harus dilakukan secara umum agar semua orang bisa belajar secara gratis. Negara harus mengeluarkan dana untuk mendirikan sekolah dan mempekerjakan guru, agar anak-abak bisa belajar. Tiba saatnya, akan lebih banyak orang yang mengikuti ujian negara dan kita bisa mendapatkan bakat yan

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3005

    "Pergilah," ujar Senia sambil memijat pelipisnya dengan lembut. "Aku tunggu kabar darimu."Pada sore harinya, Dahlan tiba di kediaman Kresna. Saat ini, dia sedang duduk di aula utama kediaman Kresna.Meskipun Dahlan selalu terlihat tunduk dan penuh hormat karena takut pada ibunya, di sini dia justru menunjukkan sikap yang sangat berbeda, penuh wibawa dan angkuh.Dahlan duduk di kursi utama sambil meminum teh dengan tenang, menunggu Kresna yang tak kunjung datang."Raja Kresna, kamu membuatku menunggu begitu lama. Sepertinya kamu nggak menghormatiku," sindir Dahlan.Kresna buru-buru mengangkat tangannya sebagai tanda memohon maaf. "Pangeran, kenapa bicara begitu? Aku baru saja dapat kabar tentang kedatanganmu dan langsung datang secepat mungkin. Kalau kamu tersinggung, mohon maafkan aku."Dahlan mendengus dingin, lalu meletakkan cangkir tehnya. Tatapannya langsung beralih ke orang-orang yang berada di aula.Kresna segera mengerti maksudnya dan memerintahkan semua orang untuk pergi. Tida

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3004

    Menangkap pemimpin untuk menghancurkan pasukan! Ini adalah cara terbaik!Sebenarnya mereka sudah mencoba membunuh Wira beberapa kali sebelumnya, tetapi hasilnya selalu mengecewakan. Namun, kali ini berbeda.Senia telah memutuskan untuk tidak menyembunyikan niatnya lagi. Dengan demikian, dia bisa bertindak lebih bebas tanpa ragu.Ini adalah kesempatan sempurna untuk menyerang Wira secara langsung dan terbuka. Jika berhasil menyingkirkan Wira, itu akan menjadi hasil terbaik. Namun, jika tidak, paling-paling mereka akan memutuskan hubungan mereka. Hasil ini tidak akan berdampak pada apa pun.Dahlan tiba-tiba berkata, "Tapi, saat ini kita nggak punya orang yang cukup kuat untuk melakukannya. Bahkan, kita hampir kehabisan ahli di pihak kita. Setahuku, Wira membawa beberapa ahli di sisinya.""Kalau kita mengirim orang sekarang, bukankah hanya akan mengorbankan mereka tanpa hasil?"Bahkan, Panji tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dan akhirnya kehilangan nyawanya. Dahlan tidak kepikiran si

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3003

    "Benar!"Di hadapan ibunya, Dahlan tidak perlu menyembunyikan apa pun. Dia langsung mengangguk dengan tegas. Kekhawatirannya memang terletak pada Kresna dan Ararya.Kedua orang ini memegang kekuasaan militer. Meskipun kekuatan mereka telah dibatasi oleh Senia selama bertahun-tahun, mereka tetap tak terkalahkan hingga sekarang.Di wilayah mereka, mereka seperti raja kecil, memerintah wilayah sendiri. Hal ini jelas adalah ancaman bagi kekuasaan Senia.Dulu, Senia tidak terlalu memedulikan mereka karena dia memiliki Panji di sisinya. Panji bahkan mampu menciptakan makhluk beracun yang menakutkan. Sekalipun di medan perang, makhluk beracun tetap bisa membuat posisi mereka unggul.Namun, dengan kematian Panji, Senia kehilangan sosok yang bisa diandalkan. Inilah yang paling dikhawatirkan Dahlan.Jika mereka memutuskan untuk memulai perang dengan Wira saat ini, lalu Raja Kresna serta Raja Ararya menyerang dari belakang, itu akan menjadi krisis besar. Hasil akhirnya bisa dipastikan akan sangat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3002

    Meskipun Dahlan sangat membenci Wira dan ingin membunuhnya, dia tetap mempertimbangkan untung rugi dengan baik.Menyatakan perang terhadap Wira memang mudah. Namun setelah itu, akan ada banyak reaksi berantai yang harus dihadapi.Jika semua reaksi berantai itu tidak dipertimbangkan dengan matang, di masa depan hal ini bisa membawa masalah yang tidak perlu bagi mereka. Inilah poin paling sulit.Sudut bibir Senia agak berkedut. Dia melangkah ke depan Dahlan, mencengkeram kerah bajunya dengan erat. Jika tatapan mata bisa membunuh, Dahlan pasti sudah mati berkali-kali.Tatapan yang begitu menakutkan, seperti dua pedang tajam yang siap menusuk. Tidak ada yang berani menatapnya langsung."Ibu, kenapa?" Dalam pandangan Dahlan, Senia selalu tampak bijaksana. Jika tidak, mustahil bagi seorang wanita bisa mencapai posisi seperti ini, bahkan menjadi sosok yang berada di atas semua orang.Pencapaiannya sudah cukup untuk membuat semua wanita di dunia ini merasa bangga. Lagi pula, wanita yang menjad

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3001

    Keesokan pagi, Wira dan rombongannya berangkat. Osman memimpin para pejabat untuk mengantar kepergian mereka. Terlihat jelas bahwa Osman sangat menghormati Wira.Selain itu, seluruh rakyat turut mengantar saat tahu Wira akan pergi. Harus diakui bahwa Wira sangat dicintai oleh rakyat.Bukan hanya di Provinsi Yonggu dan Provinsi Lowala, bahkan di wilayah lain pun Wira sangat dihormati. Bagaimanapun, pengorbanan Wira memang tidak kecil. Namun, semuanya membuahkan hasil yang sepadan.Saat Wira dalam perjalanan kembali ke Provinsi Yonggu, situasi di Kerajaan Agrel kurang baik.Saat ini, Senia duduk di singgasananya dengan wajah suram. "Apa kabar ini benar?"Senia baru mendapat kabar bahwa semua orang yang diutusnya ke wilayah barat tewas. Bahkan, Panji juga tidak bisa kembali lagi. Padahal, Panji adalah kartu trufnya yang terpenting.Karena ucapan Panji, Senia baru bersedia mengeluarkan 5 miliar gabak untuk berdamai dengan Wira. Jika tidak, dia lebih memilih untuk mengorbankan putranya dari

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3000

    Di wilayah dua provinsi yang damai tanpa konflik ataupun perang, tentu tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Namun anehnya, meskipun bisa tinggal di rumah besar di luar, ada yang memilih rumah sederhana di Dusun Darmadi. Hal ini memang sulit dimengerti. Mungkin, Dusun Darmadi memberikan rasa aman bagi Ramath."Hasil terbesar yang kami capai dalam perjalanan kali ini adalah membunuh Jaran. Selain itu, Caraka yang selalu mengikuti Senia, juga tewas di tangan kami. Dengan kematian mereka berdua, kekuatan Senia jelas berkurang banyak," ucap Wira dengan puas.Ini adalah pencapaian terbesar dari perjalanan kali ini, wajar jika Wira merasa senang.Para hadirin di sekitar mengangguk setuju. Mereka juga tidak menyukai orang-orang dari Kerajaan Agrel. Ketika perang besar empat kelompok terjadi, Kerajaan Agrel adalah pihak yang menekan mereka paling keras.Meskipun sekarang situasi sudah damai, orang-orang dari Kerajaan Nuala tetap menyimpan dendam dan menjaga jarak dengan Kerajaan Agrel. Konfl

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2999

    "Tuan Wira, kamu sangat senang dengan kesembuhan Lucy sampai melupakan temanmu ini. Aku ini raja lho. Aku sampai datang ke gerbang kota untuk menyambutmu. Setidaknya, kamu harus menjaga harga diriku sedikit.""Kalau terus membuatku berdiri di sini, apa yang akan dikatakan para menteriku nanti? Kelak gimana aku bisa mempertahankan wibawaku di depan mereka?"Osman berkata sambil tertawa. Jelas, itu hanya candaan tanpa maksud serius. Dia tidak mungkin benar-benar menyimpan dendam terhadap Wira.Wira tersenyum sambil menggeleng. Pemuda ini memang nakal. Para menteri yang hadir pun ikut tersenyum."Sudah, sudah, sejak kapan kamu jadi orang yang suka cemburu? Sekarang kamu seorang raja. Kamu seharusnya bicara yang bijak. Kalau nggak, kelak kamu benaran sulit mempertahankan takhtamu!" Wira ikut bercanda.Di tengah tawa dan obrolan santai, Wira dan rombongan memasuki ibu kota. Karena sebelumnya sudah mengetahui kepulangan Wira, Osman telah menyiapkan perjamuan.Ketika Wira tiba bersama rombong

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2998

    Bisa dikatakan, hampir tidak ada pemimpin seperti Wira di dunia ini."Semuanya sudah beres. Raja kami mengikuti saran darimu dan mengeluarkan banyak dana untuk bantuan bencana. Sekarang keadaan sudah stabil dan rakyat sudah tenang. Kami benar-benar berterima kasih kepadamu."Sambil tersenyum, Trenggi meneruskan, "Kalau bukan karena saranmu, mungkin Kerajaan Nuala sudah jatuh dalam kekacauan sekarang ...."Ketika membahas hal ini, Trenggi tidak bisa menahan diri untuk menggeleng. Seperti yang Wira perkirakan sebelumnya, karena tidak ada bantuan bencana, banyak rakyat menderita dan masalah terus bermunculan.Ketika rakyat tidak bisa makan, mereka tentu bisa melakukan apa saja. Untungnya, bantuan segera diberikan sehingga masalah teratasi dan tidak terjadi kekacauan yang lebih besar.Namun, pada awalnya Osman tidak berniat menggunakan kas kerajaan untuk menghemat uang. Meskipun ingin membantu rakyat, dia tidak berani mengambil risiko itu demi melindungi dirinya sendiri.Bagaimanapun, jika

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status