Share

Bab 1106

Penulis: Arif
Ciputra sangat pintar dalam merayu orang. Dia terkekeh-kekeh, lalu berucap dengan lirih, "Farrel, kalau melewatkannya, kamu nggak akan bertemu pria hebat seperti Wira lagi. Kalau kamu memang menyukainya, manfaatkan kesempatan ini baik-baik."

Ciputra menepuk punggung tangan Farrel sembari meneruskan dengan tersenyum, "Sudah saatnya kamu menikah. Masa kamu mau menunggu usiamu makin bertambah, lalu menikah dengan pria yang nggak kamu sukai?"

Begitu mendengar nasihat ini, ekspresi Farrel tampak dipenuhi keraguan. Yang dikatakan kakaknya ini memang benar. Di dunia ini, hanya Wira yang pantas untuknya, tidak ada pria lain lagi.

Prabu, Yudha, bahkan Taufik, semuanya tidak bisa dibandingkan dengan Wira. Farrel saja malas untuk meladeni ketiga pria ini!

Namun, hal ini tidak berlaku untuk Wira. Pria ini membuka jalur perdagangan, membantu Kerajaan Nuala, juga sangat banyak akal. Meskipun bisa dikatakan licik, dia tetap memiliki hati yang baik. Inilah karakter paling berharga dalam diri Wira, yan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1107

    Beberapa hari ini, Wira memang sangat santai dan tidak perlu mengurus apa pun. Tentu saja, Dewina hanya bercanda saat mengatakan ini.Dewina tahu betapa suaminya bekerja keras sebelumnya. Ketika melihat Wira beristirahat, dia tentu berharap pria ini bisa menikmati waktu santainya. Bagaimanapun, entah berapa lama dunia ini akan damai.Wira membalas dengan jengkel, "Kenapa memangnya kalau aku gendut sedikit? Aku bisa diet kok! Tehku sudah dingin, cepat ambilkan yang baru."Wira sama sekali tidak membuka matanya saat berbicara. Ketiga wanita itu saling bertatapan, lalu sepakat tidak menghiraukannya.Wira yang sudah menunggu terlalu lama pun membuka matanya. Ketika melihat ketiga wanita itu tersenyum nakal, dia pun berkata, "Wah, kalian bersekongkol, ya? Tadi siapa yang bilang aku gendut? Dewina, 'kan? Kalau kamu nggak membawakan teh baru untukku, aku akan tidur di kamarmu malam ini. Omong-omong, siapa yang berteriak terlalu keras sampai ditertawai orang waktu itu, ya?"Begitu mendengarnya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1108

    Wira tentu senang mendengar kabar kehamilan Wulan, begitu juga kedua wanita lainnya. Namun, kini keduanya merasa agak iri.Dewina dan Dian mengejapkan mata, lalu saling bertatapan sebelum berkata dengan serempak, "Suamiku, malam ini tidur di kamarku saja."Wira termangu sejenak mendengarnya. Dia bertanya, "Hah? Bukannya kalian bilang nggak mau aku menindas kalian?"Wajah kedua wanita itu sontak memerah. Dewina menyahut, "Memang benar, tapi ... aku juga ingin melahirkan anak untukmu ...."Dian pun tampak malu-malu mendengarnya. Melihat ini, Wira seketika tersenyum. Di dunia ini, orang-orang mengira bahwa melahirkan anak untuk suami adalah ungkapan cinta terbesar untuk mereka.Sebenarnya, pemikiran ini sama sekali tidak benar. Wira memang menyukai anak kecil, tetapi ini bukan satu-satunya cara bagi wanita untuk mengungkapkan cinta mereka.Wira pun tidak ingin mereka berlomba untuk membuktikan cinta masing-masing. Bagaimanapun, wanita akan mempertaruhkan nyawa mereka saat melahirkan.Tent

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1109

    Mereka tidak menyangka cinta Wira akan sebesar ini. Lagi pula, semua pria sangat menginginkan anak! Bahkan, wanita akan merasa sangat malu jika tidak bisa melahirkan anak untuk suaminya!Tradisi ini sudah melekat dengan jiwa raga mereka. Bagi para wanita, anak adalah segalanya. Namun, perkataan Wira membuat mereka merasa lebih lega."Jadi, anak bukan masalah besar. Jangan kira melahirkan barulah pembuktian cinta. Bukan seperti itu. Meskipun aku bukan wanita, aku memahami kalian. Banyak wanita yang takut melahirkan karena hal ini sama saja dengan mempertaruhkan nyawa mereka.""Tentunya, ada juga wanita yang sangat menyukai anak kecil. Masing-masing wanita punya pemikiran yang berbeda. Kalian nggak perlu mengikuti pemikiran orang dan menentang keinginan sendiri. Lagi pula, anak adalah pemberian Tuhan. Kalaupun nggak ada, jangan merasa tertekan. Kalian hanya akan membuatku merasa bersalah.""Asalkan kalian bahagia, aku pasti ikut bahagia. Aku harap kita bisa terus bersama sampai tua nanti

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1110

    Setelah memikirkannya, Farrel baru menjawab, "Aku ... aku belum memikirkannya."Ciputra pun tertawa dan sudah punya ide. Tidak berselang lama, keduanya akhirnya sampai di Dusun Darmadi. Meskipun masih jauh dari kediaman Wira, sudah ada yang melaporkan kedatangan mereka.Wira tersenyum mendengarnya. Tanpa perlu dipikirkan, dia sudah tahu tujuan kedatangan anggota Keluarga Barus. Namun, ketiga wanita itu justru bertanya dengan penasaran, "Kenapa Keluarga Barus datang kemari?""Tentu saja untuk bekerja sama. Kalau mereka ingin menyerangku, mana mungkin yang datang hanya beberapa orang?" balas Wira.Ketiga wanita itu pun tidak membantah. Hanya saja, kerja sama seperti apa? Jangan-jangan, Keluarga Barus ingin meminta bantuan untuk menyerang Ahola dan Nuala?"Ayo, kita pergi sambut mereka," ujar Wira seraya tersenyum. Dia pun membawa ketiga wanita itu ke pintu masuk Dusun Darmadi.Sesaat kemudian, terlihat Farrel dan Ciputra. Keduanya hanya membawa beberapa pengawal, tetapi semuanya adalah a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1111

    Tempat ini ... hanya sebuah dusun? Ciputra sungguh tercengang melihatnya! Tempat ini terlalu indah untuk disebut dusun!Biasanya, dusun terlihat sangat kumuh. Namun, Dusun Darmadi bukan hanya indah, tetapi kediaman di sini juga sangat besar! Berapa harga untuk membangun semua kediaman besar ini?Sebenarnya, ketika merencanakan pembangunan Dusun Darmadi, Wira membuatnya sesuai dengan konsep vila di zaman modern sehingga terlihat sangat keren.Itu sebabnya, setiap kediaman memiliki halaman dan pohon, bahkan jalanan di depannya sangatlah bersih! Belum lagi sawah dan ladang gandum di dusun ini, metode penanamannya benar-benar patut dipuji! Jelas, nuansa taman modern di sini sangat kental!Yang paling mengejutkan Ciputra adalah aroma bunga yang semerbak, tidak seperti dusun lain yang biasanya dipenuhi bau kotoran hewan ternak."Du ... dusun ini benar-benar indah!" puji Ciputra yang merasa sangat takjub. Meskipun Farrel sering datang dan sudah menerima kenyataan ini, dia tetap terkejut. Jika

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1112

    Ciputra tak kuasa berdecak kagum. Kemudian, dia berkata dengan takjub, "Tuan Wira, kamu hebat sekali. Dekorasi tempat ini seperti dunia kayangan saja, aku sampai nggak bisa berkata-kata!"Setelah melihat bangunan Dusun Darmadi dan cara hidup penduduk di sini, Ciputra sungguh kesulitan untuk memercayainya.Bagaimana bisa Wira memikirkan ide seperti ini? Benar-benar genius berbakat! Istana sekalipun kalah dengan desain tempat ini ...."Kak Ciputra, kenapa kamu mencariku hari ini?" tanya Wira dengan penasaran setelah mempersilakan Ciputra dan Farrel duduk.Pertanyaan ini seketika membuat Ciputra tersadar dari keterkejutannya. Dengan senyuman di wajah, dia segera memperkenalkan, "Tuan Wira, aku mencarimu untuk memberimu hadiah."Ciputra menunjuk seekor kuda sambil meneruskan dengan sungkan, "Ini adalah kuda Ferghana yang kupesankan untukmu. Kuda ini bisa menempuh perjalanan panjang!"Kemudian, nada bicara Ciputra menjadi agak canggung. Dia merendahkan suaranya saat melanjutkan, "Hehe, semo

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1113

    Ciputra memandang tusuk bambu tersebut dengan ekspresi ragu. Berbahaya, ini terlalu berbahaya!Namun, Farrel yang duduk di sampingnya terlihat begitu santai. Dia sudah pernah memakan barbeku sehingga tidak merasa aneh lagi. Tanpa ragu sedikit pun, dia langsung mengambilnya dan mulai makan.Melihat ini, Ciputra baru melonggarkan kewaspadaannya dan melahap barbeku tersebut. "Wah, lezat sekali!"Ciputra tak kuasa memuji setelah memakannya. Senyuman memenuhi wajahnya. Dia menatap Wira, lalu terkekeh-kekeh dan berkata, "Hehe, Tuan Wira, bakatmu ini benar-benar langka. Kami sekeluarga benar-benar beruntung karena bisa mengenalmu.""Haha, pujianmu sudah berlebihan, Kak," sahut Wira yang menatap Ciputra dan menyerahkan sebuah paket kepadanya."Apa ini?" tanya Ciputra dengan penasaran. Kemudian, dia menemukan beberapa barang berbentuk kubus kecil yang dibungkus dengan kertas minyak. Kubus kecil itu tampak berwarna merah, juga ada banyak rempah di dalamnya sehingga aromanya sangat wangi."Itu ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1114

    Wira tahu bahwa anggota Keluarga Barus pasti datang dengan tujuan tertentu, apalagi dia sudah bisa menebaknya. Itu sebabnya, Wira sangat waspada tanpa merasa khawatir dalam hatinya, apalagi kebingungan.Ciputra memandang Wira, lalu mengambil napas dalam-dalam sebelum berkata, "Tuan Wira, Keluarga Barus berharap kamu bisa turun dari gunung dan mengabdi pada Kerajaan Beluana." Ucapan ini dilontarkan secara tegas. Jelas, Ciputra benar-benar berharap bahwa Wira dapat mengabdi pada Kerajaan Beluana. Bagaimanapun, kemampuan dan bakat pemuda ini dikenal di seluruh dunia.Ciputra menambahkan, "Tuan Wira, meskipun Keluarga Barus baru saja mendirikan negara, harap percayalah pada tekad kami. Kalau kamu bisa bergabung dengan pemerintah, Keluarga Barus pasti akan hidup dan mati bersamamu, juga melindungi keluargamu dari generasi ke generasi.""Selain itu, penduduk di Dusun Darmadi juga akan mendapatkan perlakuan istimewa. Kelak, keturunan mereka akan selalu dilindungi dan diperlakukan dengan baik

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status