Share

Bab 1111

Penulis: Arif
Tempat ini ... hanya sebuah dusun? Ciputra sungguh tercengang melihatnya! Tempat ini terlalu indah untuk disebut dusun!

Biasanya, dusun terlihat sangat kumuh. Namun, Dusun Darmadi bukan hanya indah, tetapi kediaman di sini juga sangat besar! Berapa harga untuk membangun semua kediaman besar ini?

Sebenarnya, ketika merencanakan pembangunan Dusun Darmadi, Wira membuatnya sesuai dengan konsep vila di zaman modern sehingga terlihat sangat keren.

Itu sebabnya, setiap kediaman memiliki halaman dan pohon, bahkan jalanan di depannya sangatlah bersih! Belum lagi sawah dan ladang gandum di dusun ini, metode penanamannya benar-benar patut dipuji! Jelas, nuansa taman modern di sini sangat kental!

Yang paling mengejutkan Ciputra adalah aroma bunga yang semerbak, tidak seperti dusun lain yang biasanya dipenuhi bau kotoran hewan ternak.

"Du ... dusun ini benar-benar indah!" puji Ciputra yang merasa sangat takjub. Meskipun Farrel sering datang dan sudah menerima kenyataan ini, dia tetap terkejut. Jika
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Miftakul Ulum
ayo up yg banyak thor,aku sangat menunggu lanjutannya ...
goodnovel comment avatar
bagas al baihaqi
ciputra ntar ikutan bikin bangunan beginian deh, ntar dinamain hotel ciputra, hehehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1112

    Ciputra tak kuasa berdecak kagum. Kemudian, dia berkata dengan takjub, "Tuan Wira, kamu hebat sekali. Dekorasi tempat ini seperti dunia kayangan saja, aku sampai nggak bisa berkata-kata!"Setelah melihat bangunan Dusun Darmadi dan cara hidup penduduk di sini, Ciputra sungguh kesulitan untuk memercayainya.Bagaimana bisa Wira memikirkan ide seperti ini? Benar-benar genius berbakat! Istana sekalipun kalah dengan desain tempat ini ...."Kak Ciputra, kenapa kamu mencariku hari ini?" tanya Wira dengan penasaran setelah mempersilakan Ciputra dan Farrel duduk.Pertanyaan ini seketika membuat Ciputra tersadar dari keterkejutannya. Dengan senyuman di wajah, dia segera memperkenalkan, "Tuan Wira, aku mencarimu untuk memberimu hadiah."Ciputra menunjuk seekor kuda sambil meneruskan dengan sungkan, "Ini adalah kuda Ferghana yang kupesankan untukmu. Kuda ini bisa menempuh perjalanan panjang!"Kemudian, nada bicara Ciputra menjadi agak canggung. Dia merendahkan suaranya saat melanjutkan, "Hehe, semo

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1113

    Ciputra memandang tusuk bambu tersebut dengan ekspresi ragu. Berbahaya, ini terlalu berbahaya!Namun, Farrel yang duduk di sampingnya terlihat begitu santai. Dia sudah pernah memakan barbeku sehingga tidak merasa aneh lagi. Tanpa ragu sedikit pun, dia langsung mengambilnya dan mulai makan.Melihat ini, Ciputra baru melonggarkan kewaspadaannya dan melahap barbeku tersebut. "Wah, lezat sekali!"Ciputra tak kuasa memuji setelah memakannya. Senyuman memenuhi wajahnya. Dia menatap Wira, lalu terkekeh-kekeh dan berkata, "Hehe, Tuan Wira, bakatmu ini benar-benar langka. Kami sekeluarga benar-benar beruntung karena bisa mengenalmu.""Haha, pujianmu sudah berlebihan, Kak," sahut Wira yang menatap Ciputra dan menyerahkan sebuah paket kepadanya."Apa ini?" tanya Ciputra dengan penasaran. Kemudian, dia menemukan beberapa barang berbentuk kubus kecil yang dibungkus dengan kertas minyak. Kubus kecil itu tampak berwarna merah, juga ada banyak rempah di dalamnya sehingga aromanya sangat wangi."Itu ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1114

    Wira tahu bahwa anggota Keluarga Barus pasti datang dengan tujuan tertentu, apalagi dia sudah bisa menebaknya. Itu sebabnya, Wira sangat waspada tanpa merasa khawatir dalam hatinya, apalagi kebingungan.Ciputra memandang Wira, lalu mengambil napas dalam-dalam sebelum berkata, "Tuan Wira, Keluarga Barus berharap kamu bisa turun dari gunung dan mengabdi pada Kerajaan Beluana." Ucapan ini dilontarkan secara tegas. Jelas, Ciputra benar-benar berharap bahwa Wira dapat mengabdi pada Kerajaan Beluana. Bagaimanapun, kemampuan dan bakat pemuda ini dikenal di seluruh dunia.Ciputra menambahkan, "Tuan Wira, meskipun Keluarga Barus baru saja mendirikan negara, harap percayalah pada tekad kami. Kalau kamu bisa bergabung dengan pemerintah, Keluarga Barus pasti akan hidup dan mati bersamamu, juga melindungi keluargamu dari generasi ke generasi.""Selain itu, penduduk di Dusun Darmadi juga akan mendapatkan perlakuan istimewa. Kelak, keturunan mereka akan selalu dilindungi dan diperlakukan dengan baik

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1115

    Ciputra langsung mengerti bahwa Wira tidak setuju setelah mendengar ucapan itu. Dia menarik napas dalam-dalam dan berpikir keras sejenak sebelum berkata, "Tuan Wira, karena kamu nggak tertarik dengan posisi Perdana Menteri, bagaimana kalau ... bisnis?"Ciputra ingin berbisnis dengan Wira! Sebab, semua barang milik Wira bukanlah barang biasa. Yang paling penting lagi adalah semu senjatanya sangat mematikan!"Boleh saja kalau mau berbisnis, silakan katakan saja apa mau Tuan Ciputra!" ujar Wira dengan gembira."Tuan Wira, aku dengar kamu punya sebuah senjata rahasia yang bisa meledak dan membunuh banyak musuh dalam waktu singkat. Kerajaan Agrel, Monoma, dan Keluarga Juwanto semua kalah di bawah serangan senjatamu ini! Keluarga Barus ingin membeli senjata ini darimu. Kami mau membeli seberapa banyak pun yang kamu punya. Bagaimana?" usul Ciputra.Tentu saja hal ini sangat wajar, senjata milik Wira telah melampaui semua teknologi mutakhir di dunia ini dan merupakan senjata mematikan sesunggu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1116

    Ciputra memandang Wira dengan ekspresi serius. Ini membuat Wira termangu sejenak. Hal apa yang ingin ditanyakan Ciputra? Dilihat dari ekspresinya, sepertinya ini adalah masalah serius. "Silakan katakan, Tuan Ciputra," ujar Wira dengan lugas.Setelah mendapat persetujuan Wira, Ciputra menarik napas dan berkata, "Tuan Wira, aku tahu kamu punya bakat yang luar biasa dan mahir dalam mengurus pemerintahan. Aku ingin bertanya, bagaimana caranya bisa membuat sebuah negara kaya raya, misalnya saja seperti Kerajaan Beluana sekarang. Kalau kamu bisa melakukannya, negara ini pasti aman dan tenteram!"Semua orang terkejut mendengar pertanyaannya. Ketiga wanita yang berada di dekat Wira tak menyangka Ciputra akan menanyakan hal itu. Perlu diketahui, Ciputra adalah putra mahkota Kerajaan Beluana saat ini. Dia bisa datang untuk menanyakan hal ini pada Wira, menandakan bahwa dia sangat percaya pada Wira.Sementara itu, Farrel juga memandang Wira karena penasaran apa yang akan dijawab oleh pria itu. Wi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1117

    "Aku mengatakan hal ini secara garis besar. Tentu saja, ada juga pria yang sifat alaminya teliti seperti wanita, tapi itu hanya sebagian kecil. Masalah akuntansi ini harus dikerjakan pelan-pelan, tidak bisa diburu waktu."Setelah mendengar contoh yang diberikan Wira, semua orang baru mengerti dan mengangguk. Memang benar yang dikatakannya, wanita memang lebih teliti daripada laki-laki."Yang ingin kukatakan adalah, wanita juga seharusnya bisa menulis dan membaca. Jangan merasa bahwa wanita yang tidak berpendidikan itu lebih loyal dalam rumah tangga. Itu adalah kesalahan besar! Jadi, baik pria maupun wanita harus setara dalam menuntut ilmu.""Wanita juga harus bisa membaca dan menulis. Selain itu, Pendidikan harus dilakukan secara umum agar semua orang bisa belajar secara gratis. Negara harus mengeluarkan dana untuk mendirikan sekolah dan mempekerjakan guru, agar anak-abak bisa belajar. Tiba saatnya, akan lebih banyak orang yang mengikuti ujian negara dan kita bisa mendapatkan bakat yan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1118

    Setelah berkata demikian, Wira memandang Ciputra. "Kalau mereka semakin kaya ... Anda seharusnya tahu apa yang akan terjadi, 'kan?"Pertanyaan Wira membuat Ciputra tertegun. Tentu saja dia tahu apa yang akan terjadi, Keluarga Barus juga menjadi kaya karena begitu. Setelah mendapat kekayaan, seseorang pasti akan memikirkan hal lainnya. Jika ada salah satu keluarga yang mengembangkan diri secara diam-diam, ditambah dengan kondisi saat ini yang masih belum stabil di Kerajaan Beluana, bukanlah sebuah hal yang baik jika ada keluarga yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan."Tuan Wira benar-benar mengingatkanku pada hal ini!" Ciputra tampak terkejut."Tentunya, yang kita kejar sekarang adalah kekayaan bersama. Kalau semua orang makmur, negara ini juga pasti akan jadi kaya dan bisa berkuasa. Membuka pasar secara terbuka bisa menambah penghasilan, biarkan semua rakyat bisa menghasilkan uang. Setelah mereka hidup tenang, mereka pasti akan membela negara sendiri.""Mengajarka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1119

    Farrel juga tersipu mendengar perkataan kakaknya. "Kak, kamu sudah mabuk ya? Aku ini ... pria, mana mungkin aku wanita?"Ciputra tidak bisa menahan dirinya untuk berkata, "Sudahlah, Wira juga bukan orang luar. Lagi pula, statusmu akan pulih sebentar lagi! Mohon maaf, Tuan Wira. Adikku ini menyamar menjadi pria untuk menyembunyikan keberadaanku. Selama ini semua orang tahu bahwa Keluarga Barus punya seorang anak laki-laki, jadi Farrel selalu menyamar menjadi diriku. Semua ini agar aku bisa menyusun rencana secara diam-diam.""Kini Keluarga Barus sudah mendirikan Kerajaan Beluana, masa Farrel mau jadi laki-laki seumur hidup? Sepertinya kalian semua nggak percaya, bagaimana kalau biarkan ketiga istrimu untuk mendandani Farrel?" tanya Ciputra. Hal ini membuat Wira kebingungan.Dian dan Dewina juga tertegun, sebaliknya Wulan malah terlihat penasaran. Melihat Farrel yang tersipu, Wulan juga mulai menebak-nebak dalam hatinya. Namun, dia juga tidak keberatan sama sekali. Wulan tahu bahwa saat

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3010

    Melihat Dahlan yang berjalan mendekat, Senia bertanya dengan nada datar, "Kenapa mencariku malam-malam begini?""Apa Kresna dan Ararya berencana untuk membangkang perintah kita dan memulai perang melawan kita?"Dahlan segera menjawab, "Ibu nggak perlu khawatir tentang hal itu. Mereka berdua sudah mengikuti perintahmu dan telah membawa pasukan untuk mengejar Wira.""Selain itu, aku diam-diam menyelidiki orang-orang yang mereka bawa. Semuanya adalah prajurit terbaik dari yang terbaik. Tampaknya, kali ini mereka benar-benar bertekad untuk membantu kita membunuh Wira."Wira adalah ancaman besar. Keberadaannya bukan hanya membawa masalah besar bagi Dahlan, tetapi juga bagi Senia.Sebelumnya, mereka kehilangan 5 miliar gabak secara cuma-cuma dan Wira menggunakan uang itu untuk memperkuat dukungannya di kalangan rakyat. Kini, status Wira terus meningkat.Di seluruh sembilan provinsi, pengaruhnya tak tergoyahkan. Bahkan di Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana, pengaruh Wira juga sangat besar. I

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3009

    "Rencanamu sebenarnya cukup bagus, setidaknya memberi kita jalan untuk menyelamatkan diri. Hanya saja ....""Dahlan sudah mulai memberi tekanan kepada kita. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita nggak mungkin membawa keluarga besar ikut berperang, 'kan?" tanya Kresna dengan alis berkerut.Karena Dahlan sudah mencari mereka, kemungkinan besar dia juga telah menugaskan orang-orang untuk diam-diam mengawasi mereka. Setiap gerakan kecil pasti akan segera sampai ke telinganya.Jika mereka benar-benar membawa keluarga mereka pergi, hal itu pasti akan segera terungkap dan mereka mungkin tidak akan bisa melarikan diri terlalu jauh. Hasil akhirnya dapat ditebak dengan mudah. Inilah situasi yang paling tidak ingin dilihat oleh Kresna."Siapa yang bilang kita harus membawa keluarga besar?" balas Ararya. "Yang perlu kita lakukan sekarang cuma mengikuti instruksinya, membawa beberapa orang, dan pergi ke lokasi yang telah diberikan untuk mengejar Wira.""Begitu bertemu dengan Wira, kita bisa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3008

    "Kalaupun Wira menolak kita, dengan begitu banyak kekayaan yang kita miliki, kita bisa pergi ke mana saja dan tetap akan hidup dalam kemewahan, 'kan?"Uang bisa menggerakkan segalanya. Tidak peduli di mana pun, itu adalah aturan yang berlaku!Semua ini terdengar masuk akal. Namun, Kresna tetap menghela napas dan berkata, "Membawa keluarga besar meninggalkan Kerajaan Agrel ya? Menurutmu ini realistis?""Jangan lupa, Ratu punya puluhan ribu pasukan, sementara kita cuma punya 10.000 tentara kalau digabungkan. Kalau benar-benar terjadi perang, siapa yang akan rugi kalau bukan kita?""Lagi pula, kalau orang sebanyak itu mencoba meninggalkan Kerajaan Agrel, informasi itu pasti akan sampai ke telinga Kaisar. Begitu dia tahu, mungkin kita akan mati di perjalanan sebelum sempat kabur."Kresna tampaknya semakin pengecut. Ini karena dia telah mengalami terlalu banyak hal menyakitkan dalam hidupnya.Bertahun-tahun lalu, anaknya mati di tangan Senia. Terakhir kali, dia hampir kehilangan keluarganya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3007

    "Baik." Kresna segera menyetujui dengan tegas, lalu mengantar Dahlan keluar. Jika Dahlan terus berada di sini, takutnya umurnya akan menjadi pendek.Namun, setelah Dahlan pergi, kondisi Kresna tetap terlihat buruk. Wajahnya masih suram. Saat ini, dia duduk di aula besar dan terus menghela napas. Dia benar-benar berada dalam dilema. Lantas, apa yang harus dilakukan selanjutnya?Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Tidak lama kemudian, Ararya muncul, diikuti oleh Dwipangga di belakangnya.Kini, Dwipangga telah memegang kekuasaan penuh atas pasukan Kerajaan Agrel dan memiliki posisi yang sangat tinggi. Selain itu, di wilayah timur, dia memiliki status absolut. Semua orang telah menganggapnya sebagai pewaris. Kelak, posisi Ararya akan diwariskan kepada Dwipangga.Melihat orang yang dikenalnya datang, Kresna segera berdiri dan berjalan mendekat sambil berkata, "Akhirnya kamu tiba! Aku baru saja mengantar Dahlan pergi. Tujuan kedatangannya ke sini benar-benar buat aku bingung da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3005

    "Pergilah," ujar Senia sambil memijat pelipisnya dengan lembut. "Aku tunggu kabar darimu."Pada sore harinya, Dahlan tiba di kediaman Kresna. Saat ini, dia sedang duduk di aula utama kediaman Kresna.Meskipun Dahlan selalu terlihat tunduk dan penuh hormat karena takut pada ibunya, di sini dia justru menunjukkan sikap yang sangat berbeda, penuh wibawa dan angkuh.Dahlan duduk di kursi utama sambil meminum teh dengan tenang, menunggu Kresna yang tak kunjung datang."Raja Kresna, kamu membuatku menunggu begitu lama. Sepertinya kamu nggak menghormatiku," sindir Dahlan.Kresna buru-buru mengangkat tangannya sebagai tanda memohon maaf. "Pangeran, kenapa bicara begitu? Aku baru saja dapat kabar tentang kedatanganmu dan langsung datang secepat mungkin. Kalau kamu tersinggung, mohon maafkan aku."Dahlan mendengus dingin, lalu meletakkan cangkir tehnya. Tatapannya langsung beralih ke orang-orang yang berada di aula.Kresna segera mengerti maksudnya dan memerintahkan semua orang untuk pergi. Tida

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3004

    Menangkap pemimpin untuk menghancurkan pasukan! Ini adalah cara terbaik!Sebenarnya mereka sudah mencoba membunuh Wira beberapa kali sebelumnya, tetapi hasilnya selalu mengecewakan. Namun, kali ini berbeda.Senia telah memutuskan untuk tidak menyembunyikan niatnya lagi. Dengan demikian, dia bisa bertindak lebih bebas tanpa ragu.Ini adalah kesempatan sempurna untuk menyerang Wira secara langsung dan terbuka. Jika berhasil menyingkirkan Wira, itu akan menjadi hasil terbaik. Namun, jika tidak, paling-paling mereka akan memutuskan hubungan mereka. Hasil ini tidak akan berdampak pada apa pun.Dahlan tiba-tiba berkata, "Tapi, saat ini kita nggak punya orang yang cukup kuat untuk melakukannya. Bahkan, kita hampir kehabisan ahli di pihak kita. Setahuku, Wira membawa beberapa ahli di sisinya.""Kalau kita mengirim orang sekarang, bukankah hanya akan mengorbankan mereka tanpa hasil?"Bahkan, Panji tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dan akhirnya kehilangan nyawanya. Dahlan tidak kepikiran si

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3003

    "Benar!"Di hadapan ibunya, Dahlan tidak perlu menyembunyikan apa pun. Dia langsung mengangguk dengan tegas. Kekhawatirannya memang terletak pada Kresna dan Ararya.Kedua orang ini memegang kekuasaan militer. Meskipun kekuatan mereka telah dibatasi oleh Senia selama bertahun-tahun, mereka tetap tak terkalahkan hingga sekarang.Di wilayah mereka, mereka seperti raja kecil, memerintah wilayah sendiri. Hal ini jelas adalah ancaman bagi kekuasaan Senia.Dulu, Senia tidak terlalu memedulikan mereka karena dia memiliki Panji di sisinya. Panji bahkan mampu menciptakan makhluk beracun yang menakutkan. Sekalipun di medan perang, makhluk beracun tetap bisa membuat posisi mereka unggul.Namun, dengan kematian Panji, Senia kehilangan sosok yang bisa diandalkan. Inilah yang paling dikhawatirkan Dahlan.Jika mereka memutuskan untuk memulai perang dengan Wira saat ini, lalu Raja Kresna serta Raja Ararya menyerang dari belakang, itu akan menjadi krisis besar. Hasil akhirnya bisa dipastikan akan sangat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3002

    Meskipun Dahlan sangat membenci Wira dan ingin membunuhnya, dia tetap mempertimbangkan untung rugi dengan baik.Menyatakan perang terhadap Wira memang mudah. Namun setelah itu, akan ada banyak reaksi berantai yang harus dihadapi.Jika semua reaksi berantai itu tidak dipertimbangkan dengan matang, di masa depan hal ini bisa membawa masalah yang tidak perlu bagi mereka. Inilah poin paling sulit.Sudut bibir Senia agak berkedut. Dia melangkah ke depan Dahlan, mencengkeram kerah bajunya dengan erat. Jika tatapan mata bisa membunuh, Dahlan pasti sudah mati berkali-kali.Tatapan yang begitu menakutkan, seperti dua pedang tajam yang siap menusuk. Tidak ada yang berani menatapnya langsung."Ibu, kenapa?" Dalam pandangan Dahlan, Senia selalu tampak bijaksana. Jika tidak, mustahil bagi seorang wanita bisa mencapai posisi seperti ini, bahkan menjadi sosok yang berada di atas semua orang.Pencapaiannya sudah cukup untuk membuat semua wanita di dunia ini merasa bangga. Lagi pula, wanita yang menjad

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status