Share

Bab 1119

Penulis: Arif
Farrel juga tersipu mendengar perkataan kakaknya. "Kak, kamu sudah mabuk ya? Aku ini ... pria, mana mungkin aku wanita?"

Ciputra tidak bisa menahan dirinya untuk berkata, "Sudahlah, Wira juga bukan orang luar. Lagi pula, statusmu akan pulih sebentar lagi! Mohon maaf, Tuan Wira. Adikku ini menyamar menjadi pria untuk menyembunyikan keberadaanku. Selama ini semua orang tahu bahwa Keluarga Barus punya seorang anak laki-laki, jadi Farrel selalu menyamar menjadi diriku. Semua ini agar aku bisa menyusun rencana secara diam-diam."

"Kini Keluarga Barus sudah mendirikan Kerajaan Beluana, masa Farrel mau jadi laki-laki seumur hidup? Sepertinya kalian semua nggak percaya, bagaimana kalau biarkan ketiga istrimu untuk mendandani Farrel?" tanya Ciputra. Hal ini membuat Wira kebingungan.

Dian dan Dewina juga tertegun, sebaliknya Wulan malah terlihat penasaran. Melihat Farrel yang tersipu, Wulan juga mulai menebak-nebak dalam hatinya. Namun, dia juga tidak keberatan sama sekali. Wulan tahu bahwa saat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1120

    Ciputra tertawa terbahak-bahak. "Cantik sekali! Dik, kelak jadi dirimu sendiri saja," ujar Ciputra."Dik Farrel benar-benar cantik, kulitnya juga mulus sekali. Siapa pun yang bisa menikahinya, pasti sangat beruntung," timpal Wulan sambil tersenyum. Mendengar perkataan Wulan, Wira baru tersadar. Ternyata itu yang sedang dilakukan oleh Ciputra! Dia hendak menjodohkan adiknya pada Wira?Meski Wira dan Farrel telah kenal lama, sebelumnya mereka hanya memperlakukan satu sama lain sebagai teman. Wira memang sudah lama tahu bahwa Farrel adalah seorang wanita, tetapi dia tidak pernah memperlakukan Farrel sebagai seorang wanita. Itu karena banyak sekali wanita di era ini yang lebih suka menjadi pria .... Bahkan saat melihat Farrel bersama wanita berpakaian ungu itu, Wira malah merasa keduanya sangat serasi."Hahaha, masalah ini ... memang sangat membingungkan. Keluarga Barus nggak pernah mempermasalahkan hal itu. Tapi, memang sedikit sekali orang yang bisa bersanding dengan adikku di dunia ini.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1121

    Penjagaan di Dusun Darmadi sangat ketat, mustahil baginya untuk menyelinap ke sana. Berma tidak punya pilihan selain meninggalkan tempat itu."Wira benar-benar merepotkan! Tapi nggak apa-apa, kita ganti target saja kalau nggak bisa membunuhnya!" ujar Prabu. Berma juga mengangguk menyetujuinya. "Silakan beri perintah Anda, Tuan Muda."Setelah berpikir sejenak, Prabu berkata, "Cari cara untuk membunuh Ratu Kerajaan Nuala!"Berma meninggalkan ruang kerja itu tanpa ragu-ragu. Dalam kegelapan malam, dia meninggalkan Kerajaan Ahola untuk menyelinap ke Kerajaan Nuala. Saat ini, Jihan masih terlihat sangat marah atas tindakan Keluarga Barus dan Juwanto yang mendirikan negara sendiri.Hanya saja, Jihan juga tahu bahwa dia tidak bisa berbuat banyak mengenai hal ini. Meski terjadi kekacauan di Kerajaan Nuala, kondisi saat ini masih dalam kendalinya. Dalam waktu setengah tahun ini, Jihan tidak pernah tidur tenang dan hidupnya selalu gusar.Melihat kondisi Jihan yang tampak gelisah di ruang kerja,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1122

    Dalam kamarnya, Jihan terus bergolek-golek tanpa bisa terlelap sama sekali. Dia duduk di meja sambil minum teh diam-diam. Tatapannya tampak sangat kesepian. Dia hanya seorang wanita lemah yang tidak punya pendukung sama sekali. Jihan hanya bisa menerima semua ini sendirian dalam kegelapan malam.Jihan berjalan ke samping jendela dan duduk di sebuah sudut dengan perasaan yang kalut. Entah berapa lama kemudian, dia pun ketiduran. Waktu terus bergulir, tanpa terasa saat ini sudah tengah malam. Napas Saiqa juga mulai teratur, pertanda dia telah tertidur sepenuhnya. Sementara itu, kedua pelayan yang berjaga di sisinya juga sudah ketiduran sedari tadi.Dalam kegelapan, Berma membuka matanya perlahan-lahan. Melihat semua orang sudah terlelap, dia tersenyum tipis dan melangkahkan kakinya dengan ringan. Saking pelannya langkah Berma, tak terdengar sedikit pun suaranya.Beberapa saat kemudian, dia telah melewati sisi Saiqa dan yang lainnya, lalu tiba di depan pintu kamar. Dia membuka pintu perla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1123

    Jihan mendengus dengan tatapan dingin."Ratu, kenapa Anda ... di sini?" tanya Saiqa.Jihan melirik ke arah ranjang sekilas, lalu menghela napas. "Hari ini aku tidak bisa tidur, jadi aku duduk di samping sana dan akhirnya ketiduran. Kalau tadi aku di ranjang, pasti sudah ...." Sebelum Jihan menyelesaikan ucapannya, Saiqa sudah langsung mengerti. Kalau tadi Ratu tidur di ranjang, dia pasti sudah mati terbunuh!"Semua ini karena kelalaianku, aku memang pantas dihukum!" ujar Saiqa sambil berlutut. Namun, Jihan malah buru-buru memapahnya."Semua bentuk penyergapan bisa merenggut nyawaku. Lagi pula, kemampuan bela dirinya tadi sangat hebat. Wajar saja kalau kamu nggak bisa melawannya. Aku juga baik-baik saja, sudahlah, lupakan saja." Meski berkata demikian, Jihan tetap merasa ketakutan."Ratu tenang saja, aku akan memperketat penjagaan. Masalah seperti tadi tidak akan terulang kembali!" Saiqa juga ketakutan mengingatnya. Untungnya Ratu tidak tidur di ranjang tadi. Kalau tidak ... Ratu sudah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1124

    Kegagalan kali ini tentunya membuat Prabu marah. Namun, dia juga mengerti bahwa membunuh seorang pemimpin negara tidak semudah itu. Oleh karena itu, dia tidak berkomentar apa pun terhadap kegagalan Berma. Apalagi jika rencananya berhasil, tentu saja ini akan menjadi kejutan yang menyenangkan. Namun, jika sampai gagal juga bukan masalah besar. Prabu tidak mungkin menaruh harapan kesuksesan Keluarga Juwanto pada misi pembunuhan kali ini."Tuan Muda, aku gagal menjalankan tugas. Mohon Tuan menghukumku!" seru Berma seraya berlutut.Prabu melambaikan tangannya. "Nggak apa-apa, ini memang misi yang sulit. Kamu bisa kembali saja sudah sangat bagus.""Tapi ...." Berma membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu, tapi akhirnya mengurungkan niatnya.Prabu hanya tersenyum, lalu melanjutkan, "Aku keras pada kalian karena kalian sedang belajar, aku khawatir kalian akan gagal. Kegagalan bisa saja membuat kalian kehilangan nyawa. Oleh karena itu, aku nggak memperbolehkan kalian gagal.""Tapi sekarang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1125

    "Benar, aku ingin kamu mencari tahu siapa saja kaki tangannya. Setidaknya, aku akan membunuh semua yang berada di Kerajaan Ahola. Aku nggak akan membiarkan mata-mata Wira berada di sini. Kalau nggak, rencana kita akan terpengaruh nantinya," ujar Prabu.Setelah mendengarnya, Berma mengangguk dan berjanji, "Tuan tenang saja. Kali ini, aku pasti akan berusaha semaksimal mungkin!"Prabu mengangguk sambil membalas, "Oke, kuserahkan tugas ini kepadamu." Kemudian, dia segera pergi. Bagaimanapun, Berma adalah orang yang paling dipercayainya.Pada saat yang sama, Ciputra telah kembali ke ibu kota dan menemui Sigra. Dia juga memberi tahu semua yang dikatakan Wira kepadanya.Begitu mendengarnya, Sigra sontak terkejut. Dia berkata, "Wira ini memang genius. Sayangnya, pria ini nggak bisa dimanfaatkan oleh kita. Kalau nggak, kita nggak perlu mengkhawatirkan dunia ini lagi."Ekspresi Sigra tampak menyayangkan hal ini, begitu juga dengan Ciputra. Namun, Ciputra menyahut, "Ayah, kamu benar. Tapi, aku m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1126

    Kerajaan Beluana tiba-tiba menerapkan kebijakan baru, seolah-olah semua sudah pulih setelah pertempuran besar.Sebenarnya, orang-orang bisa memahami situasi ini. Pembagian ketiga kerajaan ini tidaklah mudah, apalagi sudah berlalu sangat lama. Jika ingin berperang, ketiga kerajaan pasti sudah kacau sekarang.Lagi pula, perang besar baru saja berakhir. Meskipun kekuatan ketiga belah pihak tidak setara, tetap mustahil untuk menyingkirkan lawan dengan mudah. Itu sebabnya, situasi ini sangat wajar."Kak Wira, Keluarga Barus telah menerapkan kebijakan yang kamu usulkan! Kini, Kerajaan Beluana sudah bersatu!" ujar Biantara.Belakangan ini, Biantara juga tidak begitu sibuk lagi karena sudah punya jaringan mata-mata. Setiap orang akan berjaga di pos masing-masing dan memantau pergerakan. Identitas mereka juga bisa dirahasiakan dengan baik sehingga tidak akan sesulit saat jaringan ini baru dibentuk."Keluarga Barus sangat hebat, setidaknya jika dibandingkan dengan Keluarga Juwanto dan Kerajaan N

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1127

    Kemudian, Berma melangkah ke luar dan diikuti oleh para pria itu. Tidak berselang lama, suara pertarungan pun terdengar!Yasir yang sedang tidur tiba-tiba mendengar keributan di luar. Ekspresinya sontak berubah. Dia buru-buru bangkit, lalu pergi ke samping jendela dan membukanya sedikit untuk mengintip."Seharusnya berasal dari gang, tapi siapa yang bertarung?" gumam Yasir sambil mengernyit. Dia ingin melihat, tetapi tidak boleh bertindak sembrono. Bagaimanapun, identitasnya sebagai anggota jaringan mata-mata tidak boleh terbongkar!Begitu terbongkar, jaringan mata-mata akan hancur dibuatnya. Jadi, Yasir hanya bisa terus mengamati dari dalam.Saat ini, sebuah sosok tiba-tiba menyerbu masuk ke halaman dan bersembunyi di sebuah pojok. Saat berikutnya, terlihat banyak orang yang melewati kediaman Yasir."Pembunuhan?" gumam Yasir yang masih mengernyit tanpa bertindak gegabah. Waktu terus berlalu. Dalam sekejap, setengah jam sudah berlalu.Orang ini benar-benar tenang,' batin Yasir sambil t

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3010

    Melihat Dahlan yang berjalan mendekat, Senia bertanya dengan nada datar, "Kenapa mencariku malam-malam begini?""Apa Kresna dan Ararya berencana untuk membangkang perintah kita dan memulai perang melawan kita?"Dahlan segera menjawab, "Ibu nggak perlu khawatir tentang hal itu. Mereka berdua sudah mengikuti perintahmu dan telah membawa pasukan untuk mengejar Wira.""Selain itu, aku diam-diam menyelidiki orang-orang yang mereka bawa. Semuanya adalah prajurit terbaik dari yang terbaik. Tampaknya, kali ini mereka benar-benar bertekad untuk membantu kita membunuh Wira."Wira adalah ancaman besar. Keberadaannya bukan hanya membawa masalah besar bagi Dahlan, tetapi juga bagi Senia.Sebelumnya, mereka kehilangan 5 miliar gabak secara cuma-cuma dan Wira menggunakan uang itu untuk memperkuat dukungannya di kalangan rakyat. Kini, status Wira terus meningkat.Di seluruh sembilan provinsi, pengaruhnya tak tergoyahkan. Bahkan di Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana, pengaruh Wira juga sangat besar. I

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3009

    "Rencanamu sebenarnya cukup bagus, setidaknya memberi kita jalan untuk menyelamatkan diri. Hanya saja ....""Dahlan sudah mulai memberi tekanan kepada kita. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita nggak mungkin membawa keluarga besar ikut berperang, 'kan?" tanya Kresna dengan alis berkerut.Karena Dahlan sudah mencari mereka, kemungkinan besar dia juga telah menugaskan orang-orang untuk diam-diam mengawasi mereka. Setiap gerakan kecil pasti akan segera sampai ke telinganya.Jika mereka benar-benar membawa keluarga mereka pergi, hal itu pasti akan segera terungkap dan mereka mungkin tidak akan bisa melarikan diri terlalu jauh. Hasil akhirnya dapat ditebak dengan mudah. Inilah situasi yang paling tidak ingin dilihat oleh Kresna."Siapa yang bilang kita harus membawa keluarga besar?" balas Ararya. "Yang perlu kita lakukan sekarang cuma mengikuti instruksinya, membawa beberapa orang, dan pergi ke lokasi yang telah diberikan untuk mengejar Wira.""Begitu bertemu dengan Wira, kita bisa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3008

    "Kalaupun Wira menolak kita, dengan begitu banyak kekayaan yang kita miliki, kita bisa pergi ke mana saja dan tetap akan hidup dalam kemewahan, 'kan?"Uang bisa menggerakkan segalanya. Tidak peduli di mana pun, itu adalah aturan yang berlaku!Semua ini terdengar masuk akal. Namun, Kresna tetap menghela napas dan berkata, "Membawa keluarga besar meninggalkan Kerajaan Agrel ya? Menurutmu ini realistis?""Jangan lupa, Ratu punya puluhan ribu pasukan, sementara kita cuma punya 10.000 tentara kalau digabungkan. Kalau benar-benar terjadi perang, siapa yang akan rugi kalau bukan kita?""Lagi pula, kalau orang sebanyak itu mencoba meninggalkan Kerajaan Agrel, informasi itu pasti akan sampai ke telinga Kaisar. Begitu dia tahu, mungkin kita akan mati di perjalanan sebelum sempat kabur."Kresna tampaknya semakin pengecut. Ini karena dia telah mengalami terlalu banyak hal menyakitkan dalam hidupnya.Bertahun-tahun lalu, anaknya mati di tangan Senia. Terakhir kali, dia hampir kehilangan keluarganya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3007

    "Baik." Kresna segera menyetujui dengan tegas, lalu mengantar Dahlan keluar. Jika Dahlan terus berada di sini, takutnya umurnya akan menjadi pendek.Namun, setelah Dahlan pergi, kondisi Kresna tetap terlihat buruk. Wajahnya masih suram. Saat ini, dia duduk di aula besar dan terus menghela napas. Dia benar-benar berada dalam dilema. Lantas, apa yang harus dilakukan selanjutnya?Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Tidak lama kemudian, Ararya muncul, diikuti oleh Dwipangga di belakangnya.Kini, Dwipangga telah memegang kekuasaan penuh atas pasukan Kerajaan Agrel dan memiliki posisi yang sangat tinggi. Selain itu, di wilayah timur, dia memiliki status absolut. Semua orang telah menganggapnya sebagai pewaris. Kelak, posisi Ararya akan diwariskan kepada Dwipangga.Melihat orang yang dikenalnya datang, Kresna segera berdiri dan berjalan mendekat sambil berkata, "Akhirnya kamu tiba! Aku baru saja mengantar Dahlan pergi. Tujuan kedatangannya ke sini benar-benar buat aku bingung da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3005

    "Pergilah," ujar Senia sambil memijat pelipisnya dengan lembut. "Aku tunggu kabar darimu."Pada sore harinya, Dahlan tiba di kediaman Kresna. Saat ini, dia sedang duduk di aula utama kediaman Kresna.Meskipun Dahlan selalu terlihat tunduk dan penuh hormat karena takut pada ibunya, di sini dia justru menunjukkan sikap yang sangat berbeda, penuh wibawa dan angkuh.Dahlan duduk di kursi utama sambil meminum teh dengan tenang, menunggu Kresna yang tak kunjung datang."Raja Kresna, kamu membuatku menunggu begitu lama. Sepertinya kamu nggak menghormatiku," sindir Dahlan.Kresna buru-buru mengangkat tangannya sebagai tanda memohon maaf. "Pangeran, kenapa bicara begitu? Aku baru saja dapat kabar tentang kedatanganmu dan langsung datang secepat mungkin. Kalau kamu tersinggung, mohon maafkan aku."Dahlan mendengus dingin, lalu meletakkan cangkir tehnya. Tatapannya langsung beralih ke orang-orang yang berada di aula.Kresna segera mengerti maksudnya dan memerintahkan semua orang untuk pergi. Tida

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3004

    Menangkap pemimpin untuk menghancurkan pasukan! Ini adalah cara terbaik!Sebenarnya mereka sudah mencoba membunuh Wira beberapa kali sebelumnya, tetapi hasilnya selalu mengecewakan. Namun, kali ini berbeda.Senia telah memutuskan untuk tidak menyembunyikan niatnya lagi. Dengan demikian, dia bisa bertindak lebih bebas tanpa ragu.Ini adalah kesempatan sempurna untuk menyerang Wira secara langsung dan terbuka. Jika berhasil menyingkirkan Wira, itu akan menjadi hasil terbaik. Namun, jika tidak, paling-paling mereka akan memutuskan hubungan mereka. Hasil ini tidak akan berdampak pada apa pun.Dahlan tiba-tiba berkata, "Tapi, saat ini kita nggak punya orang yang cukup kuat untuk melakukannya. Bahkan, kita hampir kehabisan ahli di pihak kita. Setahuku, Wira membawa beberapa ahli di sisinya.""Kalau kita mengirim orang sekarang, bukankah hanya akan mengorbankan mereka tanpa hasil?"Bahkan, Panji tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dan akhirnya kehilangan nyawanya. Dahlan tidak kepikiran si

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3003

    "Benar!"Di hadapan ibunya, Dahlan tidak perlu menyembunyikan apa pun. Dia langsung mengangguk dengan tegas. Kekhawatirannya memang terletak pada Kresna dan Ararya.Kedua orang ini memegang kekuasaan militer. Meskipun kekuatan mereka telah dibatasi oleh Senia selama bertahun-tahun, mereka tetap tak terkalahkan hingga sekarang.Di wilayah mereka, mereka seperti raja kecil, memerintah wilayah sendiri. Hal ini jelas adalah ancaman bagi kekuasaan Senia.Dulu, Senia tidak terlalu memedulikan mereka karena dia memiliki Panji di sisinya. Panji bahkan mampu menciptakan makhluk beracun yang menakutkan. Sekalipun di medan perang, makhluk beracun tetap bisa membuat posisi mereka unggul.Namun, dengan kematian Panji, Senia kehilangan sosok yang bisa diandalkan. Inilah yang paling dikhawatirkan Dahlan.Jika mereka memutuskan untuk memulai perang dengan Wira saat ini, lalu Raja Kresna serta Raja Ararya menyerang dari belakang, itu akan menjadi krisis besar. Hasil akhirnya bisa dipastikan akan sangat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3002

    Meskipun Dahlan sangat membenci Wira dan ingin membunuhnya, dia tetap mempertimbangkan untung rugi dengan baik.Menyatakan perang terhadap Wira memang mudah. Namun setelah itu, akan ada banyak reaksi berantai yang harus dihadapi.Jika semua reaksi berantai itu tidak dipertimbangkan dengan matang, di masa depan hal ini bisa membawa masalah yang tidak perlu bagi mereka. Inilah poin paling sulit.Sudut bibir Senia agak berkedut. Dia melangkah ke depan Dahlan, mencengkeram kerah bajunya dengan erat. Jika tatapan mata bisa membunuh, Dahlan pasti sudah mati berkali-kali.Tatapan yang begitu menakutkan, seperti dua pedang tajam yang siap menusuk. Tidak ada yang berani menatapnya langsung."Ibu, kenapa?" Dalam pandangan Dahlan, Senia selalu tampak bijaksana. Jika tidak, mustahil bagi seorang wanita bisa mencapai posisi seperti ini, bahkan menjadi sosok yang berada di atas semua orang.Pencapaiannya sudah cukup untuk membuat semua wanita di dunia ini merasa bangga. Lagi pula, wanita yang menjad

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status