Share

Bab 1118

Author: Arif
Setelah berkata demikian, Wira memandang Ciputra. "Kalau mereka semakin kaya ... Anda seharusnya tahu apa yang akan terjadi, 'kan?"

Pertanyaan Wira membuat Ciputra tertegun. Tentu saja dia tahu apa yang akan terjadi, Keluarga Barus juga menjadi kaya karena begitu. Setelah mendapat kekayaan, seseorang pasti akan memikirkan hal lainnya. Jika ada salah satu keluarga yang mengembangkan diri secara diam-diam, ditambah dengan kondisi saat ini yang masih belum stabil di Kerajaan Beluana, bukanlah sebuah hal yang baik jika ada keluarga yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan.

"Tuan Wira benar-benar mengingatkanku pada hal ini!" Ciputra tampak terkejut.

"Tentunya, yang kita kejar sekarang adalah kekayaan bersama. Kalau semua orang makmur, negara ini juga pasti akan jadi kaya dan bisa berkuasa. Membuka pasar secara terbuka bisa menambah penghasilan, biarkan semua rakyat bisa menghasilkan uang. Setelah mereka hidup tenang, mereka pasti akan membela negara sendiri."

"Mengajarka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1119

    Farrel juga tersipu mendengar perkataan kakaknya. "Kak, kamu sudah mabuk ya? Aku ini ... pria, mana mungkin aku wanita?"Ciputra tidak bisa menahan dirinya untuk berkata, "Sudahlah, Wira juga bukan orang luar. Lagi pula, statusmu akan pulih sebentar lagi! Mohon maaf, Tuan Wira. Adikku ini menyamar menjadi pria untuk menyembunyikan keberadaanku. Selama ini semua orang tahu bahwa Keluarga Barus punya seorang anak laki-laki, jadi Farrel selalu menyamar menjadi diriku. Semua ini agar aku bisa menyusun rencana secara diam-diam.""Kini Keluarga Barus sudah mendirikan Kerajaan Beluana, masa Farrel mau jadi laki-laki seumur hidup? Sepertinya kalian semua nggak percaya, bagaimana kalau biarkan ketiga istrimu untuk mendandani Farrel?" tanya Ciputra. Hal ini membuat Wira kebingungan.Dian dan Dewina juga tertegun, sebaliknya Wulan malah terlihat penasaran. Melihat Farrel yang tersipu, Wulan juga mulai menebak-nebak dalam hatinya. Namun, dia juga tidak keberatan sama sekali. Wulan tahu bahwa saat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1120

    Ciputra tertawa terbahak-bahak. "Cantik sekali! Dik, kelak jadi dirimu sendiri saja," ujar Ciputra."Dik Farrel benar-benar cantik, kulitnya juga mulus sekali. Siapa pun yang bisa menikahinya, pasti sangat beruntung," timpal Wulan sambil tersenyum. Mendengar perkataan Wulan, Wira baru tersadar. Ternyata itu yang sedang dilakukan oleh Ciputra! Dia hendak menjodohkan adiknya pada Wira?Meski Wira dan Farrel telah kenal lama, sebelumnya mereka hanya memperlakukan satu sama lain sebagai teman. Wira memang sudah lama tahu bahwa Farrel adalah seorang wanita, tetapi dia tidak pernah memperlakukan Farrel sebagai seorang wanita. Itu karena banyak sekali wanita di era ini yang lebih suka menjadi pria .... Bahkan saat melihat Farrel bersama wanita berpakaian ungu itu, Wira malah merasa keduanya sangat serasi."Hahaha, masalah ini ... memang sangat membingungkan. Keluarga Barus nggak pernah mempermasalahkan hal itu. Tapi, memang sedikit sekali orang yang bisa bersanding dengan adikku di dunia ini.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1121

    Penjagaan di Dusun Darmadi sangat ketat, mustahil baginya untuk menyelinap ke sana. Berma tidak punya pilihan selain meninggalkan tempat itu."Wira benar-benar merepotkan! Tapi nggak apa-apa, kita ganti target saja kalau nggak bisa membunuhnya!" ujar Prabu. Berma juga mengangguk menyetujuinya. "Silakan beri perintah Anda, Tuan Muda."Setelah berpikir sejenak, Prabu berkata, "Cari cara untuk membunuh Ratu Kerajaan Nuala!"Berma meninggalkan ruang kerja itu tanpa ragu-ragu. Dalam kegelapan malam, dia meninggalkan Kerajaan Ahola untuk menyelinap ke Kerajaan Nuala. Saat ini, Jihan masih terlihat sangat marah atas tindakan Keluarga Barus dan Juwanto yang mendirikan negara sendiri.Hanya saja, Jihan juga tahu bahwa dia tidak bisa berbuat banyak mengenai hal ini. Meski terjadi kekacauan di Kerajaan Nuala, kondisi saat ini masih dalam kendalinya. Dalam waktu setengah tahun ini, Jihan tidak pernah tidur tenang dan hidupnya selalu gusar.Melihat kondisi Jihan yang tampak gelisah di ruang kerja,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1122

    Dalam kamarnya, Jihan terus bergolek-golek tanpa bisa terlelap sama sekali. Dia duduk di meja sambil minum teh diam-diam. Tatapannya tampak sangat kesepian. Dia hanya seorang wanita lemah yang tidak punya pendukung sama sekali. Jihan hanya bisa menerima semua ini sendirian dalam kegelapan malam.Jihan berjalan ke samping jendela dan duduk di sebuah sudut dengan perasaan yang kalut. Entah berapa lama kemudian, dia pun ketiduran. Waktu terus bergulir, tanpa terasa saat ini sudah tengah malam. Napas Saiqa juga mulai teratur, pertanda dia telah tertidur sepenuhnya. Sementara itu, kedua pelayan yang berjaga di sisinya juga sudah ketiduran sedari tadi.Dalam kegelapan, Berma membuka matanya perlahan-lahan. Melihat semua orang sudah terlelap, dia tersenyum tipis dan melangkahkan kakinya dengan ringan. Saking pelannya langkah Berma, tak terdengar sedikit pun suaranya.Beberapa saat kemudian, dia telah melewati sisi Saiqa dan yang lainnya, lalu tiba di depan pintu kamar. Dia membuka pintu perla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1123

    Jihan mendengus dengan tatapan dingin."Ratu, kenapa Anda ... di sini?" tanya Saiqa.Jihan melirik ke arah ranjang sekilas, lalu menghela napas. "Hari ini aku tidak bisa tidur, jadi aku duduk di samping sana dan akhirnya ketiduran. Kalau tadi aku di ranjang, pasti sudah ...." Sebelum Jihan menyelesaikan ucapannya, Saiqa sudah langsung mengerti. Kalau tadi Ratu tidur di ranjang, dia pasti sudah mati terbunuh!"Semua ini karena kelalaianku, aku memang pantas dihukum!" ujar Saiqa sambil berlutut. Namun, Jihan malah buru-buru memapahnya."Semua bentuk penyergapan bisa merenggut nyawaku. Lagi pula, kemampuan bela dirinya tadi sangat hebat. Wajar saja kalau kamu nggak bisa melawannya. Aku juga baik-baik saja, sudahlah, lupakan saja." Meski berkata demikian, Jihan tetap merasa ketakutan."Ratu tenang saja, aku akan memperketat penjagaan. Masalah seperti tadi tidak akan terulang kembali!" Saiqa juga ketakutan mengingatnya. Untungnya Ratu tidak tidur di ranjang tadi. Kalau tidak ... Ratu sudah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1124

    Kegagalan kali ini tentunya membuat Prabu marah. Namun, dia juga mengerti bahwa membunuh seorang pemimpin negara tidak semudah itu. Oleh karena itu, dia tidak berkomentar apa pun terhadap kegagalan Berma. Apalagi jika rencananya berhasil, tentu saja ini akan menjadi kejutan yang menyenangkan. Namun, jika sampai gagal juga bukan masalah besar. Prabu tidak mungkin menaruh harapan kesuksesan Keluarga Juwanto pada misi pembunuhan kali ini."Tuan Muda, aku gagal menjalankan tugas. Mohon Tuan menghukumku!" seru Berma seraya berlutut.Prabu melambaikan tangannya. "Nggak apa-apa, ini memang misi yang sulit. Kamu bisa kembali saja sudah sangat bagus.""Tapi ...." Berma membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu, tapi akhirnya mengurungkan niatnya.Prabu hanya tersenyum, lalu melanjutkan, "Aku keras pada kalian karena kalian sedang belajar, aku khawatir kalian akan gagal. Kegagalan bisa saja membuat kalian kehilangan nyawa. Oleh karena itu, aku nggak memperbolehkan kalian gagal.""Tapi sekarang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1125

    "Benar, aku ingin kamu mencari tahu siapa saja kaki tangannya. Setidaknya, aku akan membunuh semua yang berada di Kerajaan Ahola. Aku nggak akan membiarkan mata-mata Wira berada di sini. Kalau nggak, rencana kita akan terpengaruh nantinya," ujar Prabu.Setelah mendengarnya, Berma mengangguk dan berjanji, "Tuan tenang saja. Kali ini, aku pasti akan berusaha semaksimal mungkin!"Prabu mengangguk sambil membalas, "Oke, kuserahkan tugas ini kepadamu." Kemudian, dia segera pergi. Bagaimanapun, Berma adalah orang yang paling dipercayainya.Pada saat yang sama, Ciputra telah kembali ke ibu kota dan menemui Sigra. Dia juga memberi tahu semua yang dikatakan Wira kepadanya.Begitu mendengarnya, Sigra sontak terkejut. Dia berkata, "Wira ini memang genius. Sayangnya, pria ini nggak bisa dimanfaatkan oleh kita. Kalau nggak, kita nggak perlu mengkhawatirkan dunia ini lagi."Ekspresi Sigra tampak menyayangkan hal ini, begitu juga dengan Ciputra. Namun, Ciputra menyahut, "Ayah, kamu benar. Tapi, aku m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1126

    Kerajaan Beluana tiba-tiba menerapkan kebijakan baru, seolah-olah semua sudah pulih setelah pertempuran besar.Sebenarnya, orang-orang bisa memahami situasi ini. Pembagian ketiga kerajaan ini tidaklah mudah, apalagi sudah berlalu sangat lama. Jika ingin berperang, ketiga kerajaan pasti sudah kacau sekarang.Lagi pula, perang besar baru saja berakhir. Meskipun kekuatan ketiga belah pihak tidak setara, tetap mustahil untuk menyingkirkan lawan dengan mudah. Itu sebabnya, situasi ini sangat wajar."Kak Wira, Keluarga Barus telah menerapkan kebijakan yang kamu usulkan! Kini, Kerajaan Beluana sudah bersatu!" ujar Biantara.Belakangan ini, Biantara juga tidak begitu sibuk lagi karena sudah punya jaringan mata-mata. Setiap orang akan berjaga di pos masing-masing dan memantau pergerakan. Identitas mereka juga bisa dirahasiakan dengan baik sehingga tidak akan sesulit saat jaringan ini baru dibentuk."Keluarga Barus sangat hebat, setidaknya jika dibandingkan dengan Keluarga Juwanto dan Kerajaan N

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status