Share

Bab 220 Teman Lama

"Bisa-bisanya dia mengancamku seperti itu!" umpat Kyora dalam batinnya.

Namun, Kyora menyeringai. Ia mencari cara agar dirinya jangan sampai ikut terbawa ke dalam jeruji besi yang menyesakkan itu.

Waktu terus berjalan. Makan di restoran telah usai, tetapi demi sang Ayah, Zsalsya memberikan diri untuk mengatakan sesuatu kepada Rosmala.

"Ma, kalau mampir sebentar di restoran bebek tidak apa-apa, 'kan?" tanya Zsalsya dengan agak ragu. Terdengar jelas dari suaranya yang seolah tidak yakin bahwa Rosmala akan menyanggupi keinginannya tersebut.

"Kamu mau daging bebek? Harusnya tadi kamu bilang sama Mama, supaya kita makan di sana saja. Mama juga suka, kok, makan bebek," sahut Rosmala.

Ternyata tidak seperti yang dipikirkan Zsalsya. Rosmala malah setuju-setuju saja dan tampak tidak keberatan sama sekali. Hanya saja Zsalsya yang terlalu banyak ragu dalam hidup, membuatnya kadang sulit dalam mengambil keputusan. Tetapi, ia pun berusaha memaksakan dirinya agar keputusan itu tetap dibuat.

"Jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status