Share

Bab 18

Pukul tiga belas waktu Madinah hp ku berbunyi. Di Indonesia tentu sudah sore. Ada panggilan telpon via aplikasi hijau dari Mas Agi. Apa ada hal penting dia sampai nelpon? Biasanya kami hanya komunikasi via chat aplikasi hijau. Untunglah majikan tengah tidur siang.

“Halo, assalamualaikum, Mas.”

“Hai Lala, apa kabar? Kamu pasti dapat majikan kaya banget ya sampe bisa dikasih HP? Syukurlah aku ikut bahagia.” Ternyata bukan Mas Agi, Yuni yang bicara. Ada apa ini? Perasaanku tiba-tiba nggak enak.

“La, kok diam aja. Betul kan yang aku bilang?”

“Ya memang betul majikanku kaya banget. Tapi apa hubungannya sama aku. Itu juga dia kasih HP bekas bukan HP baru, lumayanlah aku jadi bisa pakai WA.”

“Terserahlah. Aku cuma mau ngingetin janji kamu buat nyewa perawat untuk Mama. Ini udah lebih lama ya, kami udah kewalahan ngurus rumah sama Mama sekaligus. Aku udah nggak tahan banget, jadi aku minta besok kamu transfer uangnya biar perawatnya segera dikirim,” Yuni nyeroscos k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status