Share

Bab 105 Dua Sahabat Bernasib Sama

Siang ini saat istirahat aku tengah tertunduk di atas dipan menekuri ponsel pintar. Di dipannya kulihat juga sahabatku tengah melakukan hal yang sama. Serius sekali dia menulis di ponselnya. Pasti bikin bab baru lagi di aplikasi menulis. Teman-teman TKW yang lain kadang terlihat iri pada keberuntungan kami. Mereka bilang, bisa memegang ponsel dengan leluasa di siang hari itu merupakan kemewahan buat mereka.

Sebuah notifikasi masuk di ponselku. Kubuka aplikasi hijau, dari adikku ternyata. “Gimana hasil istikhorohnya? Enggak sabar aku.”

“Enggak jadi istikhoroh, Tetehnya keburu haid.” Kuakhiri dengan emot ketawa berjejer.

“Yaa …nunggu lama lagi dong. Kenapa sih mesti haid sekarang?”

“Yee suka-suka Allah dong mau ngasih haid kapan. Ada-ada aja kamu ah.”

“Udahan ah chatnya enggak asyik.”

“Lagian kenapamesti buru-buru, orang masa iddah Teteh aja masih lama.” Lina tak membalas lagi chatku.aku geleng-geleng kepala melihat kelakuannya.

Saat mataku beralih pada chat dari akun lain, Mas Agi mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Badai mulai berlalu, sambut bahagiamu yg sdh d dpnmu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status