Share

Kehadiran Dirinya

“Bulan?”

“Bulan sayang?”

Suara itu samar-samar mengema. Aku membuka mataku perlahan. Ibu menatapku dengan serius. Wajahnya terlihat sedih. Aku menyesal telah membuatnya seperti ini.

“Bulan, tenangkan dirimu.”

“Aku tahu ini sangat menyakitkan, namun kesehatanmu lebih baik dari segalanya. Kamu tidak ingin ayahmu terluka lebih jauh lagi, bukan?”

Aku mengangguk. Aku sangat sulit berbicara. Dadaku sesak. Ku pejamkan mataku, butiran bening itu seakan tumpah seketika. Rasanya sangat sakit dan aku dipaksa untuk menikmatinya.

“Yuni dan dokter Dimas sudah memeriksamu tadi.”

“Ibu cemas, ibu cemas dengan hasilnya.”

Ibu terus mengengam tanganku. Dia menangis di depanku. Rasanya sangat berat seperti ini. Mas Bayu harus bertanggung jawab. Dia harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah dilakukan kepadaku.

Yuni segera masuk. Dia menunduk ke bawah. Wajahnya terlihat panik. Aku memandanginya dengan sorot mata tajam. Kuharap dia memberitahukan berita gembira saat ini.

Yuni duduk di sampingku. Dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
mayank adrian
cemen! buat apa kuliah tinggi" tapi otaknya kopong,gadis desa yg cuma tamat smp saja masih bisa berpikir klo bunuh diri itu dosa,bangkit & buktikan klo kamu bisa bersinar setelah membuang baj*"n itu
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
mati ajalah kau bulan anjing. terlalu tolom,drama,menye2 g jelas. pantas gampang dikhianati dan dihina si bayu. tau2 hamil dan tetap bertahan. cuma mau bilang binatang
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
GOBLOOOOOOOOOOK nya masa iya Bulan tidak ada hak dengan perusahaan bukankah modal dari ayahnya Bulan berarti itu keluarga Bayu PENIPU harus LAPOR POLISI
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status