Share

39. Sembunyikan Aku

Aku membanting pintu dengan sekuat tenaga. Tangis bercucuran saat akhirnya aku bisa keluar dari ruangan penuh rasa sakit itu dan dilanjutkan berlari kecang. Jantungku berdebar dengan begitu kencang. Meski tubuh lemas dan kaki gemetaran aku tetap mengaynkan langkah untuk segera pergi dari sini. Aku takut seseorang yang sedang meringkuk di dalam sana bisa mengejarku dan menyereretku kembali.

Aku tak mau.

Aku takut.

Tiba di belokan jalan, kakiku tersandung batu kerikil dan menyebabkan aku jatuh terguling. Rasa perih yang menyengat terasa di bagian siku. Aku yakin ada luka lecet yang cukup lebar disana. Namun semua itu kutepis begitu aku menoleh kebelakang. Meskipun taka da orang tetap saja rasa takut it uterus menhantuiku. Membuatku harus segera bangkit dan mengabaikan setiap luka yang mendera. Aku berlari dengan terpincang pincang. Tangisku pun masih sesenggukan.

Saat sampai di depan kamar kosku, aku bisa melihat sebuah mobil hitam sudah terparkir di sana. Ketika pintunya terbu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status