Share

36. Sakit

Setelah susah payah mencari keberadaan kuci kamar mas Jeremy yang semula entah berada dimana—kami sudah mengobrak abrik di semua tempat baik itu bawah karpet, pot bunga, kusen pintu, kolong meja bahkan sampai saluran got di depan kamar. Tapi tak ada. Aku bahkan hampir mengusulkan untuk membawa mas Jeremy ke dalam kosanku saja tapi Adrian langsung menolaknya keras. Ia tidak terima ada lelaki lain yang memasuki kamarku selain dirinya. Tidak tau saja bahwa kemarin mas suryo sudah lebih dulu melakukannya.

Sebagai jalan terakhir, Adrian pun berinisiatif mendekat pada mas Jeremy yang kami dudukan di kursi depan kamar. Aku sempat bertanya karena penasaran apa yang akan ia lakukan, apalagi setelah itu Adrian terlihat meraba raba tubuh pria yang lebih tua. Baru saja aku akan memarahinya karena ia bersikap tak sopan lagi, tangannya sudah terangkat dengan sebuah benda mungil dari besi berada di genggaman.

Anak itu tersenyum lebar. Senang karena merasa dirinya jenius dapat menemukan kunci yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status