Share

32. Gandeng Tangan

Esoknya aku terbangun seperti biasa. Mandi air dingin, sarapan nasi dengan selembar telur dadar juga kecap manis. Menu yang sangat sederhana memang tapi aku tetap bersyukur bisa mengisi perut di pagi ini sebagai penambah energy untuk berkerja.

Bersiap selama sepuluh menit, aku baru saja selesai mengepang rambutku saat pintu kamar diketuk. Saat aku membukanya ada mas Jeremy yang tengah berdiri sembari memamerkan senyum berkilau. Satu tangannya terangkat saat pria itu mengucapkan kalimat ‘selamat pagi’ untuk menyapa.

Aku hanya mengangguk kecil karena masih sedikit canggung.

Sebenarnya aku agak bingung mengapa mas Jeremy pagi pagi sekali sudah datang, tapi sebelum sempat aku bertanya pria itu menjelaskan bahwa ia ingin mengajak untuk berangkat bersama. Aku melongok ke arah belakang tubuhnya, mencari motornya yang biasa ia bawa saat bekerja. Tapi benda besi itu tak ada disana.

Aku langsung mengernyit bingung.

“Aku enggak bawa motor.” Ucap pria itu seolah bisa membaca pikiranku.

“K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status