Share

Malam Pertama William

  William sudah biasa memaksa dirinya sendiri untuk bekerja keras sampai batas maksimal. Namun, hari ini ia mengakui kalau pekerjaan yang dilakukan tidak bisa dibandingkan dengan perasaan lelah menjadi seorang pengantin dalam sebuah pernikahan.

  “Aku bisa paham kenapa para pekerja meninginkan tambahan cuti padahal resepsi pernikahannya sudah lewat seminggu,” katanya pelan.

  Ia melonggarkan ikatan dasi dengan dua jari dan mulai memijat tengkuknya yang terasa pegal setelahnya. Rahannya juga terasa keram karena harus terus-terusan mengumar senyum pada semua orang. Ia salut pada Amanda yang secara terang-terangan memperlihatkan ketidaksukaannya terhadap susunan acara.

  Ini pernikahanku, kenapa rasanya aku yang disiksa

  William mengingat sepengal perkataan Amanda di tengah proses resepsi tadi. Ia tersenyum kembali. Amanda hampir selalu bisa menghilangkan ketegangan yang dirasakan William. Ketika ia merasa cukup kesal harus berhadapan d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status