Share

Mabuk

“Eh, tidak ada?”

Amanda mengerjap dan menatap Azzar tidak percaya. Pria tua itu mengeleng dan mengatakan kalau William pergi dengan tergesa-gesa. “Jika ada hal yang mendesak, sebaiknya telepon saja Nyonya … Tuan pasti akan mengangkat panggilan dari Anda lekas!”

Amanda membayangkan dirinya menelepon William dan meminta maaf. Pasti akan terasa tak sopan. “Tidak, Pak, saya hanya mau mengajak makan malam bersama!” alasannya.

Padahal sejak berada di rumah besar William, mereka selalu makan maam bersama. Sebuah alasan yang aneh memang, tetapi Amanda tidak bisa memikirkan hal lain lagi. Prisilla mencubit pinggangnya tanpa ampun, laku kabur lebih dulu dibandingkan Amanda.

“Kalau begitu, saya permisi, Pak,” kata Amanda pamit.

Mereka saling kejar-kejaran menuju kamar utama yang kini ditempati Amanda dan William. Prisilla melompat ke atas ranjang dan tergelak melihat Amanda yang muncul dengan wajah masam.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status