Share

Bab 2.Perceraian

Mengingat pernikahan nya dengan Zayyan kembali, Zahira dan Zayyan sama-sama saling mencintai, namun pernikahan mereka memang kurang direstui oleh ibunda Zayyan karna Zahira berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, berbeda dengan Zayyan yang orang tuanya saja memiliki kerajaan bisnis dengan skala besar .

Pernikahan itu terlaksana karna Zayyan yang mengancam ibunya akan pergi meninggalkan sang ibu jika hubungannya dengan Zahira tidak direstui.

Setelah resmi menikah Zayyan diminta ibundanya tinggal bersama mereka, walau sikap ibunya Zayyan ini jelas tidak ramah tapi selama tidak ada kekerasan fisik maka Zahira berusaha untuk bersikap biasa saja pada sang mertua karna bagaimanapun mertuanya itu adalah orang yang melahirkan dan membesarkan sang suami .

Awal semua terasa bahagia Zayyan memang begitu mencintai Zahira sehingga Zayyan sangat meratukan Zahira, Ibu Erni, ibunda Zayyan itu juga tidak pernah protes hanya sindiran-sindiran halus saja yang terdengar namun semua berubah saat sang mertua terdiagnosa kanker payudara, terakhir saat usia pernikahan mereka berjalan hampir dua tahun Zahira tidak kunjung hamil ibunya Zayyan menggunakan alasan itu untuk meminta Zayyan menceraikan Zahira, ibu Zayyan berkata takut usianya tak lama lagi dan ia ingin segera memiliki cucu bahkan ibunya Zayyan sudah mempersiapkan calon istri baru untuk Zayyan .

Dari semenjak itu semua berubah , sang mertua sering meminta calon istri baru Zayyan itu datang ke rumah mereka, Zayyan sendiri awal nya merasa risih namun melihat kondisi sang ibu dan permintaan sang ibu, Zayyan pun terpaksa menceraikan Zahira, perceraian pertama disahkan oleh Negara namun ternyata Zahira dan Zayyan beberapa bulan kemudian kembali rujuk, rujuknya Zayyan dan Zahira itu hanya berlangsung dua bulan , Bu Erni mengetahui hal itu dan meminta Zayyan menceraikan kembali Zahira maka jatuhlah talak dua.

Seperti tak gentar , saat ibunya dalam kondisi yang jauh lebih baik Zayyan kembali diam-diam menikahi Zahira bahkan pernikahan itu kembali disahkan dalam hukum Negara, awalnya Bu Erni pasrah dengan sikap sang anak namun lima bulan berlalu Zahira memang tak kunjung hamil juga, bahkan terakhir Bu Erni berani membentak Zahira, dan melukai fisiknya dari semenjak itu Zahira sering melawan Bu Erni, suatu hari saat Bu Erni dan Zahira bertikai Zayyan baru saja pulang dan menyaksikan semuanya. 

“Zahira, apa-apaan kamu? Ibu sedang sakit bukannya kamu membantu mengurus ibu tapi kamu malah menyakiti ibu!!!” bentak Zayyan.

“Mas, selama ini aku sudah berusaha sabar menghadapi ibu, aku sudah berusaha menjadi menantu yang tak melawan ibu walau ibu bersikap kasar tapi makin lama ibu makin keterlaluan. Aku cape Mas begini terus,” jawab Zahira .

“Tapi ibu sakit tidak seharusnya kamu membentak ibu seperti itu,” ujar Zayyan .

“Nah kan, sekarang kamu tau gimana aslinya sikap istrimu dua kali kamu rujuk dan tidak tau sifat asli istrimu bagaimana dan inilah sifat aslinya. Masih kamu mau mempertahankan istri yang seperti ini? Udah gak bisa kasih anak tambah kasar ke ibu lagi padahal kan dia tau ibu mertuanya sakit, atau dia sengaja ingin ibu cepat meninggal?” timpal Bu Erni .

“Bu, ibu kan yang mulai lebih dulu semenjak aku rujuk kembali dengan Mas Zayyan ibu semakin berani membentak dan bersikap kasar pada Zahira, lantas Zahira harus diam saja saat ibu bersikap seperti itu ? Mas apa Mas sekarang udah gak percaya sama aku dan lebih percaya sama ibu?” Tanya Zahira dengan nada meninggi, jujur ia kecewa saat ini dengan sikap suaminya .

“Zayyan ceraiakan saja istri tidak bergunamu ini, ibu sudah cukup sabar ya memberi kalian kesempatan untuk rujuk bahkan saat kalian berani sembunyi-sembunyi menikah lagi waktu itu, tapi makin kesini istrimu ini semakin berani semakin berkuasa hanya karna ibu lemah tak berdaya, sudah ibu kenalkan wanita yang lebih baik tapi kamu selalu saja menolak sekarang kamu baru sadar kan istrimu ini bagaimana ? ini permintaan terkahir ibu ya ceraikan Zahira, talak Zahira untuk ketiga kalinya dan menikahlah dengan wanita pilihan ibu!” tegas Bu Erni .

Zayyan menarik nafas panjang , bukan hanya Zahira tapi Zayyan sendiri cukup kecewa dengan sikap istrinya pada sang ibu , apa memang hubungan yang tidak di restui sang ibu akan berjalan tidak baik? itu lah yang ada difikiran Zayyan .

“Zahira ayo masuk ke kamar,” ajak Zayyan .

“Mas, Mas Zayyan harus dengerin semua penjelasan aku Mas,” ucap Zahira .

“Ayo kita bicarakan ini dikamar, sebentar lagi ayah pulang dan Mas gak mau ayah mendengar pertengkaran kita,” jelas Zayyan .

Akhirnya Zahira mengikuti sang suami masuk kedalam kamar, didalam kamar mereka duduk di tepi tempat tidur dengan fikiran nya masing-masing, awal nya hening sampai akhirnya Zayyan memulai pembicaraan .

“Zahira,” panggil Zayyan .

“Iya Mas,” jawab Zahira .

“Mari kita bercerai saja, benar kata ibu kita memang harus bercerai ternyata pernikahan yang kurang mendapat restu dari seorang ibu tidak bisa berjalan dengan baik karna tak ada do’a didalamnya, aku memang masih mencintai kamu tapi aku lebih takut kehilangan ibu. Bagaimanapun ibu selalu memberikan yang terbaik didalam hidup Mas bahkan jika keinginan itu tak sesuai dengan harapannya,” ucap Zayyan .

Mata Zahira terpejam, ia tak menyangka jika pernikahan nya bisa seberantakan ini, sebenarnya ibunda Zahira juga marah ketika anak nya bahkan sampai dua kali rujuk kembali dengan Zayyan namun Zahira selalu memastikan semuanya jika Zayyan sangat mencintai dirinya dan permasalahan mereka hanya ada pada ibu mertuanya saja tapi kali ini sepertinya Zayyan juga menginginkan perceraian itu Zayyan terlalu menyayangi ibundanya .

Lantas Zahira pun tetap ingin menjelaskan semua agar tak menjadi salah faham Zahira pun berkata lirih,”Semua yang Mas liat itu tak sesuai yang ibu ucapkan, Mas. Selama ini aku sudah berusaha untuk sabar menghadapi ibu yang setelah kita rujuk kedua kalinya ini benar-benar sikap ibu menjadi kasar, ibu sering sekali meminta tolong kepadaku dengan suara membentak bahkan jika aku melakukan kesalahan ibu tak segan untuk menamparku. Aku bertahan karna kita saling mencintai dan berharap Mas mengerti kondisi aku yang sekarang sering ditekan ibu Mas Zayyan. Tapi bukah hanya ibu Mas Zayyan juga banyak sekali berubah Mas, Mas akhir-akhir ini sering pulang larut malam. Hanya hari ini saja kan Mas pulang tepat waktu? jika Mas ingin menceraikan saya silahkan Mas. Ini menjadi talak tiga bagi saya, dengan itu kita tidak bisa rujuk kembali sampai dari kita berdua ini sama-sama menikah terlebih dahulu dengan orang lain kan?”

Zayyan mengacak rambutnya kasar, disituasi yang sulit ini dia dilema luar biasa, satu sisi ia mencintai istri nya namun disatu sisi dia juga begitu menyayangi ibu nya. Zayyan menarik nafas panjang dan akhirnya ia sudah menetapkan pilihan nya .

“Kalau begitu mari kita bercerai, sepertinya Mas akan mempertimbangkan menikahi wanita pilihan ibu dan semoga restu ibu bisa memberikan kebahagiaan di pernikahanku nantinya,” tegas Zayyan  .

“Baik kalau mau Mas seperti itu antarkan aku kembali ke rumah orangtuaku dan mari kita bercerai,” ucap Zahira begitu sendu .

“Baik, Saya Zayyan mentalak tiga kamu dan saya tidak akan kembali rujuk dengan kamu Zahira. Mas harap kamu juga bisa menemukan kebahagiaan lain bersama pria lain.”

Sambil menangis Zahira langsung mengemasi semua pakaian dan barang-barangnya, dadanya terasa begitu sesak ntah mengapa perceraiannya kali ini dengan Zayyan amat melukai perasaannya , padahal sebelumnya ia bisa merelakan Zayyan tapi kali ini begitu berat Zahira rasakan .

Namun Zahira berusaha tetap kuat bagaimanapun ini adalah keputusan yang telah mereka ambil , Zahira tidak boleh menyesali hal itu. Zahira harus terus berusaha untuk kuat dan menjalani hari-hari nya nanti walau tak ada lagi Zayyan disamping nya .

*** 

BERSAMBUNG

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status