Share

62. Apakah akan menjadi malam pertama yang tertunda?

Aku beringsut dari ranjang dengan pelan, agar tidur kedua pangeranku tak terganggu.

Aku mulai melangkah keluar kamar. Saat kaki ini terus melangkah, sayup-sayup kudengar suara Isak tangis. 

Kucari dari mana sumber suara tersebut. Langkahku terhenti tepat di depan kamar Bu Fatimah. Keningku berkerut dengan alis yang saling bertautan.

Seketika perasaan cemas mulai timbul. Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan cepat kuraih handel pintu dan kubuka dengan kasar hingga membuat malaikat yang dikirimkan oleh Tuhan sontak menoleh ke arahku.

Melihat kehadiranku, tangis itu sudah tak terdengar lagi. Tangan Bu Fatimah bergegas mengusap bekas air mata.

Aku melangkah cepat. Kuhampiri Bu Fatimah yang sedang terduduk di bibir ranjang. "Ada apa, Bu? Ibu sakit?" tanyaku dengan nada cemas. Namun yang kutanya hanya menggeleng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yung
semoga kau ya faris kalau rejeki takkan kemana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status