Share

Siapa Dirimu

Matanya membulat tajam menyaksikan dua orang menyeret paksa orang yang sangat dicintainya. Dia berlari kencang untuk mencegahnya. Namun, kerumunan orang seakan menutupi keberadaannya.

Dia tak bisa mejangkau dengan cepat. Mereka begitu rapi dan menghilang begitu saja dari hadapannya.

"Apa yang harus aku lakukan? Argghhh!"

Dia berteriak menyalahkan dirinya.

Dalam kepanikan, dia mencoba tenang. Dia mencoba menguasi dirinya agar terlihat waras. Tangannya merogoh ponsel dengan keyakinan yang meragu dia menghubunginya.

"Ada apa? Apa kau belum cukup dengan kedatangan istriku sampai kau ingin pamer dan menyombongkan diri secara langsung denganku."

Jawaban yang sangat menusuk kalbu yang dia dapatkan. Mungkin dia tak bisa menyalahkan si penerima telpon karena hingga saat ini, dia secara langsung masih menjadi jarum kecil yang menusuk dan menganggu ketenangannya.

"Apa kau benar-benar memiliki musuh yang sangat banyak hingga--," belum sempat dia melanjutkan ucapannya dari seberang telpon di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status