Beranda / Romansa / Penipu Hati / Menang Tender

Share

Menang Tender

Penulis: Yukha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-27 00:08:15

"Kebiasaan deh si Laskar, kalau ada kerjaan penting, pasti ngaret!"

Sosok wanita cantik dengan tubuh semampai itu tampak berdiri di jalan dekat rumahnya dengan setelan mantel berwarna coklat susu yang di padu padankan dengan celana jeans berwarna hitam. Tidak lupa, tangan kirinya menenteng sebuah koper besar berwarna senada dengan celananya. Sesekali ia melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Ini jamnya yang ngaco, apa si Laskar yang ngaret sih?" omelnya kesal.

Tid ...

Akhirnya mobil Laskar tiba dan melipir tepat di hadapannya sekarang. Sarah masuk ke dalam mobil dengan wajah yang sedikit bete. Kopernya ia masukkan ke bagasi dengan sedikit di banting karena merasa bete kepada Laskar.

"Hai Sayang, maaf aku telat!"

Laskar mengecup bibir Sarah yang terlihat sudah basah oleh liptintnya. Tapi Sarah hanya menghela nafas panjang, seraya mencoba menyembunyikan rasa kesalnya kepada sang Laskar.

"It's oke Laskar, aku ngerti kok! Pasti kalian lelah 'kan karena semalem udah ngabisin rindunya bersama istri tercinta kamu!" ujarnya datar.

"Hem, jangan gitu dong Sayang! Nanti juga 'kan kita kerja sambil happy-happy di sana!" sambung Laskar menenangkan Sarah yang sedikit merajuk.

Tanpa basa basi, Laskar langsung tancap gas menuju bandara. Di sana, perwakilan orang dari perusahaannya sudah menunggu dengan seabreg wejangan dari Pak Dirut.

"Selamat pagi Pak Laskar, selamat pagi Bu Sarah! semoga kalian selamat sampai tujuan dan membawa kabar gembira untuk kita semua!"

"Aamiin Pak, terimakasih!"

Orang itu tak lupa memberikan sebuah map tambahan dari Pak Dirut berisi berkas yang akan menjadi proposalnya nanti. Laskar dan Sarah berjalan sambil menenteng koper bawaannya dan meninggalkan mobil sedan merahnya bersama orang suruhan Pak Dirut.

Wajah Laskar dan Sarah terlihat sangat bahagia saat itu, karena selain bekerja, mereka juga bisa menghabiskan waktunya bersama di sana.

***

"Deal!"

Tepat di hari ke tiga mereka di Malang, akhirnya semua tender itu di menangkan oleh PT. Cemerlang, perusahaan tempat Laskar dan Sarah bekerja. Mereka berdua sangat merasa puas dengan hasil kinerjanya yang telah bersusah payah berangkat jauh-jauh hanya untuk memenangkan proyek itu.

"Semua ini berkat kamu Sayang!" Laskar memeluk Sarah dengan bahagianya karena akhirnya tender itu berhasil mereka dapatkan.

"Iya dong, Sarah gitu loh!" ujarnya sambil terkekeh geli.

"Setelah ini kita mau ngapain lagi Sayang? Apa ada kerjaan lagi?"

"Emm kayaknya semuanya udah beres Sayang, mungkin lusa kita bisa pulang ke Bandung!"

"Yah, kok sebentar banget ya kita di sini, bahkan kita gak sempet untuk liburan berdua!"

"Sabar ya Sayang, kita gak akan mungkin bisa berlibur sekarang. Perusahaan kita sedang menunggu kabar gembira ini di kantor!"

"Oke deh, tapi untuk malam ini, kamu tidur di kamarku ya?!"

"Siap Sayang!"

Kebetulan mereka di pesankan dua kamar hotel yang bersebelahan oleh perusahaannya, tapi khusus malam ini, sepertinya mereka berdua akan menghabiskan waktunya di kamar yang sama. Setelah keluar dari kantor yang ada di Malang, mereka berdua menuju hotel dan masuk ke dalam kamar milik Sarah.

Tanpa basa-basi, mereka langsung melakukan eksekusi di sana. Laskar begitu sangat liar saat itu, hingga Sarah tak mampu mengendalikan desahan suaranya.

***

"Kenapa hati aku gak tenang banget ya malam ini?"

"Mata ngantuk tapi kok gak bisa merem, inget terus sama Laskar. Dia udah tidur belum ya kira-kira?"

Hanna mencoba menggapai ponselnya yang ia letakkan di atas meja. Dia menatap layarnya dan mencari nama Laskar di sana. Sepertinya kekhawatiran Hanna malam itu memang sudah menjadi firasat kuat seorang istri, karena sebenarnya malam itu suaminya malah sedang asik bercinta dengan Sarah, wanita yang akhir-akhir ini menjadi kekasih gelapnya.

"Ah, pelan-pelan dong Sayang!"

Kriing ...

Tiba-tiba suara ponsel milik Laskar membuyarkan kehangatan mereka yang kala itu sedang bercinta. Laskar mencoba tak mempedulikan dering itu, namun semakin lama semakin mengganggu juga. Akhirnya dia coba ambil ponselnya yang ia di simpan di atas nakas.

"Hanna?!"

"Wait honey, aku angkat dulu telepon dari istriku ya!"

Laskar beranjak dari tempat tidurnya dan membawa ponsel miliknya ke kamar mandi. Sarah yang masih terbaring menggeliat tanpa busana di sana, tiba-tiba menekuk wajah cantiknya. Dia seperti tak rela kalau Laskar menerima telepon dari istrinya.

"Ha-halo Sayang, ada apa?" Tanyanya. Laskar mencoba mengatur suaranya agar tidak ngos-ngosan.

"Hem, kamu udah tidur ya ternyata? Maaf udah ganggu!"

"It's oke honey, ada apa malem-malem gini telepon? Kangen ya?" ujar Laskar menggoda Hanna, sengaja agar suasananya sedikit mencair.

"Iya Sayang, kamu kapan pulangnya sih? Aku bete sendirian di rumah!" sahutnya merengek.

"Aku mau video call dong, kangen. Pengen liat wajah kamu!" Laskar tampak ketar ketir saat mendengar istrinya minta melakukan panggilan video.

Dengan tergesa-gesa, ia segera lari keluar kamar mandi dan membaringkan kembali tubuhnya ke kasur, dia juga bahkan mengusir Sarah yang sedang ada di sana untuk bersembunyi di kamar mandi.

"Cepet sana!" desisnya panik.

Tapi Sarah malah masuk ke dalam selimut, menenggelamkan seluruh tubuhnya dan memeluk erat tubuh bagian bawah Laskar di dalam selimut.

"Ah emang gila nih cewek!" umpatnya berbisik.

"Halo Sayang, kamu masih di sana 'kan?"

"I-iya Han!"

"Angkat video callnya dong!"

Laskar mengangkat panggilan video itu dengan wajah yang sedikit panik, karena Sarah ada di balik selimutnya. Sarah sengaja tak beranjak dari kasurnya karena dia ingin mendengarkan semua yang mereka bicarakan.

"Hai Sayang, kenapa belum tidur jam segini?"

"Aku gak bisa tidur Sayang, gak tau kenapa, malem ini perasaan aku gak tenang banget. Makanya aku langsung telepon kamu! Kamu baik-baik aja 'kan di sana?"

Perbincangan mereka membuat Sarah merasa cemburu saat mendengarnya. Sarah yang kesal, mencoba untuk membuat Laskar merasa tidak nyaman juga untuk berlama-lama menerima panggilan video dari Hanna. Sarah meremas benda pusaka milik Laskar dan mencoba memainkannya perlahan.

"Eh, aw!" Permainan tangan nakal Sarah membuat Laskar menjadi tidak fokus saat berbincang dengan istrinya.

"Ada apa Sayang? Kamu kenapa?"

"Emmm, aku gak apa-apa kok Sayang. Ini, kaki aku kesemutan!"

'Oh my God, Sarah. Please, aku gak kuat!'

Laskar mencoba berkelit di hadapan panggilan video Hanna. Tapi serangan permainan tangan dan mulut Sarah semakin membuatnya berkeringat panik. Dia mencoba menghempaskan tubuh Sarah dengan kakinya namun tidak bisa, serangan manja itu semakin lama semakin kuat.

"Ah!" Erangan kecil itu terdengar samar keluar dari mulut Laskar.

Hanna yang sedari tadi memperhatikan gelagatnya, semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi di sana.

"Kamu kenapa sih Yang, lagi ngapain itu? Kok mupeng sih!" teriaknya ketus.

"A-apa? Emm ya ketauan deh, hehe. Aku sebenernya emang lagi nonton film biru di laptopku, soalnya aku kangen banget sama kamu Han, gara-gara waktu itu gak sampai klimaks!"

Laskar mencoba berkelit lagi, berbagai macam alasan dia lontarkan agar Hanna tak curiga padanya. Mendengar hal itu, Sarah semakin bete dan akhirnya keluar dari selimutnya dengan memasang wajah jutek pada Laskar. Netranya menatap tajam wajah Laskar, tapi Laskar malah berkedip-kedip seakan memberikan isyarat pada Sarah kalau dia harus segera enyah dari hadapannya sekarang juga.

Sarah menggeleng kepala. Dia malah tetap asik duduk manis di hadapan Laskar yang sedang berbincang dengan istrinya. Laskar terjebak dalam permainannya sendiri, dia seakan sedang menerima skakmat pada permainan yang dibuatnya.

'Ah sial, aku harus bagaimana sekarang?'

Bab terkait

  • Penipu Hati   Pulang

    Malam yang hening, namun hati bergejolak panik. Laskar mencoba memikirkan siasat agar Hanna tidak menaruh curiga padanya.'Ah sial, gimana ini? Aku takut Hanna mencium bau kecurigaan dariku. Ayo Laskar berpikir!'Dan akhirnya Laskar mencoba menyudahi panggilan videonya dengan alasan dirinya sudah lelah dan sudah mengantuk. Laskar mencoba mendalami siasatnya itu."Sayang, boleh aku tutup gak video callnya? Aku udah ngantuk banget nih!" pintanya sambil sesekali menguap dalam perbincangan itu."Hem, padahal aku masih kangen. Tapi oke deh, aku tutup teleponnya terus kamu langsung istirahat ya Sayang!""Bye, i love you."Tut ... Tut ...Panggilan video itu mereka sudahi saat itu juga. Sarah yang sejak tadi memantau perbincangan mereka dari balik layar ponselnya, memasang wajah kesal dan kecut di hadapan Laskar. "Bagus ya, pinter banget kamu ngeles! Apa selain aku, kamu juga punya cewek lain yang aku gak tau?!""Astaga Sarah, sumpah deh! Ini aku bisa khilaf seperti ini cuma sama kamu aja, g

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Penipu Hati   Kecurigaan Hanna

    Kini kegalauan melanda hati Sarah Zivana. Dia yang juga sedang beristirahat di rumahnya merasa aneh, karena sejak tadi kepulangannya dari Malang, bahkan Laskar belum memberikan kabar sedikit pun kepadanya. "Bener-bener nih si Laskar, bikin gue iri aja! Pasti sekarang dia lagi melepas rindunya tuh sama si Hanna, makanya telepon darinya tak satupun ia respon!" Sarah ngedumel sendiri di kamarnya sambil sesekali mengecek layar ponsel yang sejak tadi ia genggam.Lalu, kriing ...Akhirnya suara ponselnya berbunyi, dengan sigap Sarah langsung melihat siapa yang menghubunginya."Laskar video call?" Tanpa basa-basi Sarah langsung mengangkat panggilan video dari kekasihnya itu."Sayang, kenapa baru nelpon sih?""Ssst, jangan keras-keras! Nanti Hanna kebangun!""Ih kok kamu gemes banget sih kalau lagi video call?! Aku jadi pengen kesitu.""Jangan gila ya Sar,""Hem oke. Terus kenapa baru nelpon?" Nada bicaranya tiba-tiba naik tiga kunci."Astaga, ssstt jangan keras-keras dong ngomongnya! Kamu ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Penipu Hati   Tertangkap Basah

    Hari ini sebenarnya adalah hari dimana jadwal Hanna untuk check up ke dokter kandungan. Mereka telah berjanji akan bertemu dokter kandungannya pada saat Laskar telah pulang dari kantor. Ya, lebih tepatnya pukul lima sore ini mereka sudah berjanji dengan dokter kandungan untuk sekedar berkonsultasi cara agar dapat segera mendapatkan momongan. Alih-alih ingin pergi ke dokter kandungan, Hanna justru malah sibuk mempersiapkan jebakan untuk memergoki suaminya yang sedang asik selingkuh di belakang Hanna.Dia kesal. Dia marah. Ingin rasanya segera bertemu dengan wanita itu dan menjambak rambutnya. Lalu akan dia tangkap basah perselingkuhan menjijikan mereka di depan matanya. Seabreg persiapan telah Hanna rancang sedemikian rupa agar tidak gagal saat memergoki suaminya nanti.Dia bahkan telah menyimpan mata-mata di kantornya agar dapat mengetahui setiap pergerakan Laskar dan wanita selingkuhannya.Saat jam pulang kantor tiba, sengaja Hanna bersiap dan berdandan secantik mungkin agar terlih

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01
  • Penipu Hati   Pilih Aku atau Dia?

    Gedung yang luasnya beribu-ribu meter, kini terasa sempit bagi Laskar saat perselingkuhannya mulai terbongkar oleh sang istri. Wajahnya berubah pucat pasih melihat tatapan Hanna yang nanar saat melihat dirinya dan gundik itu. "Sejak kamu dan wanita ini main kuda-kudaan di dalem!" ujarnya dengan nada bicara yang sengaja ia tinggikan untuk mengapresiasi kemarahannya.Dengan refleknya, Hanna terbawa emosi lalu menjambak rambut Sarah sampai ia tersungkur."Hanna stop! Jangan seperti ini, kita bisa bicarakan baik-baik 'kan?!" tekan Laskar sambil membangunkan Sarah yang terjatuh karena dijambak keras oleh Hanna."Baik-baik kamu bilang? Lucu banget sih kamu LASKAR!!! Udah ketangkap basah juga, masih minta bicara baik-baik?"Emosi Hanna mulai membludak dan tak dapat dikontrol lagi. Rasanya, ia seperti ingin segera membunuh saja kedua orang munafik yang kini berdiri tegak di hadapannya dengan memasang wajah yang seakan paling tersakiti di dunia ini."Sabar Han, kita duduk dulu!"Laskar meraih

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Penipu Hati   Hanna Minggat

    Ciiit! Seketika, mobil Laskar menghadang Hanna yang sedang berjalan sambil mendorong kopernya di atas trotoar. Hanna terkejut dan menghentikan langkahnya. Tampak Laskar yang turun dari mobilnya dengan mata yang sedikit sembab. "Hanna, Sayang, please jangan tinggalin aku kayak gini dong! Kita bicarakan dulu yuk dengan kepala dingin!"Netranya menatap Laskar dengan nanar, dia ingin marah namun seakan sudah tak kuasa lagi. "Maaf Laskar, tapi sepertinya sudah gak ada yang perlu kita bicarakan lagi! Aku akan pulang kalau kamu sudah putuskan hubungan dengan gundik mu itu!"Hanna kembali berjalan sambil mendorong kopernya menuju jalan raya. "Hanna jangan begitu dong! Han! Hanna!"Namun tak sedikitpun Hanna merespon Laskar yang terus berteriak, memohon agar dirinya tidak di tinggalkan oleh Hanna. "Ah sial!"***Semesta sudah mulai menampakkan keindahan bintang-bintang yang saling berkedip di atas langit malam. Sarah yang masih setia menunggu Laskar di depan rumahnya, tampak tertunduk sam

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • Penipu Hati   Pisah Ranjang

    Hanna diam mematung saat sambutan sang Ibu yang begitu ketus menyambut dirinya yang datang jauh-jauh dari Bandung. "Bu, anaknya 'kan baru datang! Sambutlah dulu, jangan di suguhkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan membuatnya menjadi tidak nyaman!" ujar Ayah sambil mengelus rambut Hanna. "Nah, ini nih! Kamu itu terlalu memanjakan semua anak-anak mu Mas, jadi mereka tidak mandiri. Setiap ada masalah dengan rumah tangganya, pasti minggat, tidak dewasa! Seharusnya kalau ada maslah itu di bereskan segera Hanna, bukan malah lari dari masalah itu! Astagfirullah, berapa kali Ibu harus kasih tau kamu?!" celetuknya lagi dengan nada yang sedikit marah. "Tapi kalau Laskarnya yang membuat aku pergi bagaimana Bu? Apa aku harus tetap bertahan di sana? Menyaksikan lelaki yang aku cintai, memadu kasih dengan wanita lain di belakang ku?" Hanna terisak pilu. "Wanita lain? Maksud kamu apa?" jawabnya sambil mengernyitkan dahinya. "Laskar selingkuh Bu, dia gak mau tinggalin wanita itu! Makanya ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • Penipu Hati   Wanita di Ujung Statsiun

    Seminggu sudah Laskar menjalankan pekerjaannya di Surabaya, dia pulang dengan wajah penuh kekalahan karena proposalnya ditolak mentah-mentah oleh sang klien. Saat tiba di statsiun Bandung, Laskar bersiap untuk turun dan tak lupa dia telah mengabari istrinya terlebih dahulu bahwa dia pulang hari ini.Tap ... tap ...Satu persatu tangga kereta dia turuni, Laskar tampak sedikit kecewa dengan kepulangannya yang membawa berita pahit untuk perusahaan tempat dia bekerja. Dengan wajah muram, Laskar berjalan perlahan menuju pintu keluar, saat hendak menuju pintu tiba-tiba Laskar melihat sosok yang mengganjal matanya di ujung statsiun.Siapa sosok wanita yang sedang duduk di ujung sana? Sepertinya Laskar sudah familiar dan tak asing lagi dengan perawakan wanita itu. Kakinya melangkah perlahan menuju seorang wanita di ujung statsiun yang sedang duduk tertunduk pada layar ponselnya.Wanita itu terlihat sedang menunggu seseorang yang sedang ia hubungi di balik layar ponselnya. Laskar tersenyum lal

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Penipu Hati   Kangen Sarah

    Seminggu sudah Sarah hampir tidak bertemu lagi dengan Laskar, sang pangeran cinta yang telah mencuri hatinya."Mana sih si Laskar? Dihubungi nomernya gak aktif terus. Waktu itu aku lihat taksi onlinenya lewat sini! Pasti dia bakal lewat sini lagi kalau pergi kerja!"Sarah melihat kanan kiri jalan seraya memastikan akan bertemu dengan Laskar lagi.Tapi nihil yang Sarah dapat, dia tidak sama sekali bertemu dengannya. Sarah merasa sangat kesepian karena satu-satunya orang yang bisa dia ajak ngobrol hanya Laskar saja, dia tidak mengenal siapapun lagi selain Laskar di daerah itu."Keuangan aku udah menipis banget nih, kayanya aku harus cari kerja deh! Tapi gimana yah? Semua berkas untuk CVnya ada di rumah lamaku," ujarnya bingung.Akhirnya tanpa pikir panjang dia memutuskan untuk kembali ke rumah lamanya lagi, dia masuk bak pencuri saja. Bahkan Sarah memanjat pagar hanya untuk bisa mencapai kamarnya. Sarah membereskan beberapa pakaian dan berkas yang ia butuhkan. Lalu dia kembali ke rumah

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11

Bab terbaru

  • Penipu Hati   Pisah Ranjang

    Hanna diam mematung saat sambutan sang Ibu yang begitu ketus menyambut dirinya yang datang jauh-jauh dari Bandung. "Bu, anaknya 'kan baru datang! Sambutlah dulu, jangan di suguhkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan membuatnya menjadi tidak nyaman!" ujar Ayah sambil mengelus rambut Hanna. "Nah, ini nih! Kamu itu terlalu memanjakan semua anak-anak mu Mas, jadi mereka tidak mandiri. Setiap ada masalah dengan rumah tangganya, pasti minggat, tidak dewasa! Seharusnya kalau ada maslah itu di bereskan segera Hanna, bukan malah lari dari masalah itu! Astagfirullah, berapa kali Ibu harus kasih tau kamu?!" celetuknya lagi dengan nada yang sedikit marah. "Tapi kalau Laskarnya yang membuat aku pergi bagaimana Bu? Apa aku harus tetap bertahan di sana? Menyaksikan lelaki yang aku cintai, memadu kasih dengan wanita lain di belakang ku?" Hanna terisak pilu. "Wanita lain? Maksud kamu apa?" jawabnya sambil mengernyitkan dahinya. "Laskar selingkuh Bu, dia gak mau tinggalin wanita itu! Makanya ak

  • Penipu Hati   Hanna Minggat

    Ciiit! Seketika, mobil Laskar menghadang Hanna yang sedang berjalan sambil mendorong kopernya di atas trotoar. Hanna terkejut dan menghentikan langkahnya. Tampak Laskar yang turun dari mobilnya dengan mata yang sedikit sembab. "Hanna, Sayang, please jangan tinggalin aku kayak gini dong! Kita bicarakan dulu yuk dengan kepala dingin!"Netranya menatap Laskar dengan nanar, dia ingin marah namun seakan sudah tak kuasa lagi. "Maaf Laskar, tapi sepertinya sudah gak ada yang perlu kita bicarakan lagi! Aku akan pulang kalau kamu sudah putuskan hubungan dengan gundik mu itu!"Hanna kembali berjalan sambil mendorong kopernya menuju jalan raya. "Hanna jangan begitu dong! Han! Hanna!"Namun tak sedikitpun Hanna merespon Laskar yang terus berteriak, memohon agar dirinya tidak di tinggalkan oleh Hanna. "Ah sial!"***Semesta sudah mulai menampakkan keindahan bintang-bintang yang saling berkedip di atas langit malam. Sarah yang masih setia menunggu Laskar di depan rumahnya, tampak tertunduk sam

  • Penipu Hati   Pilih Aku atau Dia?

    Gedung yang luasnya beribu-ribu meter, kini terasa sempit bagi Laskar saat perselingkuhannya mulai terbongkar oleh sang istri. Wajahnya berubah pucat pasih melihat tatapan Hanna yang nanar saat melihat dirinya dan gundik itu. "Sejak kamu dan wanita ini main kuda-kudaan di dalem!" ujarnya dengan nada bicara yang sengaja ia tinggikan untuk mengapresiasi kemarahannya.Dengan refleknya, Hanna terbawa emosi lalu menjambak rambut Sarah sampai ia tersungkur."Hanna stop! Jangan seperti ini, kita bisa bicarakan baik-baik 'kan?!" tekan Laskar sambil membangunkan Sarah yang terjatuh karena dijambak keras oleh Hanna."Baik-baik kamu bilang? Lucu banget sih kamu LASKAR!!! Udah ketangkap basah juga, masih minta bicara baik-baik?"Emosi Hanna mulai membludak dan tak dapat dikontrol lagi. Rasanya, ia seperti ingin segera membunuh saja kedua orang munafik yang kini berdiri tegak di hadapannya dengan memasang wajah yang seakan paling tersakiti di dunia ini."Sabar Han, kita duduk dulu!"Laskar meraih

  • Penipu Hati   Tertangkap Basah

    Hari ini sebenarnya adalah hari dimana jadwal Hanna untuk check up ke dokter kandungan. Mereka telah berjanji akan bertemu dokter kandungannya pada saat Laskar telah pulang dari kantor. Ya, lebih tepatnya pukul lima sore ini mereka sudah berjanji dengan dokter kandungan untuk sekedar berkonsultasi cara agar dapat segera mendapatkan momongan. Alih-alih ingin pergi ke dokter kandungan, Hanna justru malah sibuk mempersiapkan jebakan untuk memergoki suaminya yang sedang asik selingkuh di belakang Hanna.Dia kesal. Dia marah. Ingin rasanya segera bertemu dengan wanita itu dan menjambak rambutnya. Lalu akan dia tangkap basah perselingkuhan menjijikan mereka di depan matanya. Seabreg persiapan telah Hanna rancang sedemikian rupa agar tidak gagal saat memergoki suaminya nanti.Dia bahkan telah menyimpan mata-mata di kantornya agar dapat mengetahui setiap pergerakan Laskar dan wanita selingkuhannya.Saat jam pulang kantor tiba, sengaja Hanna bersiap dan berdandan secantik mungkin agar terlih

  • Penipu Hati   Kecurigaan Hanna

    Kini kegalauan melanda hati Sarah Zivana. Dia yang juga sedang beristirahat di rumahnya merasa aneh, karena sejak tadi kepulangannya dari Malang, bahkan Laskar belum memberikan kabar sedikit pun kepadanya. "Bener-bener nih si Laskar, bikin gue iri aja! Pasti sekarang dia lagi melepas rindunya tuh sama si Hanna, makanya telepon darinya tak satupun ia respon!" Sarah ngedumel sendiri di kamarnya sambil sesekali mengecek layar ponsel yang sejak tadi ia genggam.Lalu, kriing ...Akhirnya suara ponselnya berbunyi, dengan sigap Sarah langsung melihat siapa yang menghubunginya."Laskar video call?" Tanpa basa-basi Sarah langsung mengangkat panggilan video dari kekasihnya itu."Sayang, kenapa baru nelpon sih?""Ssst, jangan keras-keras! Nanti Hanna kebangun!""Ih kok kamu gemes banget sih kalau lagi video call?! Aku jadi pengen kesitu.""Jangan gila ya Sar,""Hem oke. Terus kenapa baru nelpon?" Nada bicaranya tiba-tiba naik tiga kunci."Astaga, ssstt jangan keras-keras dong ngomongnya! Kamu ka

  • Penipu Hati   Pulang

    Malam yang hening, namun hati bergejolak panik. Laskar mencoba memikirkan siasat agar Hanna tidak menaruh curiga padanya.'Ah sial, gimana ini? Aku takut Hanna mencium bau kecurigaan dariku. Ayo Laskar berpikir!'Dan akhirnya Laskar mencoba menyudahi panggilan videonya dengan alasan dirinya sudah lelah dan sudah mengantuk. Laskar mencoba mendalami siasatnya itu."Sayang, boleh aku tutup gak video callnya? Aku udah ngantuk banget nih!" pintanya sambil sesekali menguap dalam perbincangan itu."Hem, padahal aku masih kangen. Tapi oke deh, aku tutup teleponnya terus kamu langsung istirahat ya Sayang!""Bye, i love you."Tut ... Tut ...Panggilan video itu mereka sudahi saat itu juga. Sarah yang sejak tadi memantau perbincangan mereka dari balik layar ponselnya, memasang wajah kesal dan kecut di hadapan Laskar. "Bagus ya, pinter banget kamu ngeles! Apa selain aku, kamu juga punya cewek lain yang aku gak tau?!""Astaga Sarah, sumpah deh! Ini aku bisa khilaf seperti ini cuma sama kamu aja, g

  • Penipu Hati   Menang Tender

    "Kebiasaan deh si Laskar, kalau ada kerjaan penting, pasti ngaret!"Sosok wanita cantik dengan tubuh semampai itu tampak berdiri di jalan dekat rumahnya dengan setelan mantel berwarna coklat susu yang di padu padankan dengan celana jeans berwarna hitam. Tidak lupa, tangan kirinya menenteng sebuah koper besar berwarna senada dengan celananya. Sesekali ia melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya."Ini jamnya yang ngaco, apa si Laskar yang ngaret sih?" omelnya kesal.Tid ...Akhirnya mobil Laskar tiba dan melipir tepat di hadapannya sekarang. Sarah masuk ke dalam mobil dengan wajah yang sedikit bete. Kopernya ia masukkan ke bagasi dengan sedikit di banting karena merasa bete kepada Laskar."Hai Sayang, maaf aku telat!"Laskar mengecup bibir Sarah yang terlihat sudah basah oleh liptintnya. Tapi Sarah hanya menghela nafas panjang, seraya mencoba menyembunyikan rasa kesalnya kepada sang Laskar."It's oke Laskar, aku ngerti kok! Pasti kalian lelah 'kan karena semalem udah ngabis

  • Penipu Hati   Malang I'm Coming

    "Baik Sarah, siap-siap ya, besok kamu akan berangkat bersama Pak Laskar ke Malang. Bawa kabar gembira kali ini!""Siap Pak, laksanakan!" Sarah menerima tugasnya dengan sigap dan penuh semangat.'Yes, akhirnya aku bisa keluar kota hanya berdua aja sama Laskar, jadi aku bisa bebas ngapa-ngapain tanpa harus main petak umpet dari orang-orang.'"Oke, rapat kali ini cukup. Kalian boleh lanjut bekerja, selamat siang!"Para staf dan karyawan yang ikut meeting, bergegas menuju meja masing-masing. Laskar kembali ke ruangannya dan Sarah mampir ke toilet sebentar.Dari dalam toilet, Sarah mendengar desas-desus tentang dirinya dengan Laskar dari para karyawan lain yang juga sedang berada di toilet."Eh, kalian liat ga sih gelagat si Sarah yang begitu carmuk banget di depan Pak Broto dan Pak Laskar?""Iya ya, mentang-mentang cantik!""Kalian juga udah denger belum kabar Pak Laskar yang lagi deket sama si Sarah? Kata salah satu karyawan disini, dia liat si Sarah keluar dari mobil Pak Laskar tadi pagi

  • Penipu Hati   Hanna vs Sarah

    'Kenapa lama sekali yah? padahal tadi aku udah lihat mobilnya lewat!'Hatinya terus bergejolak cemas, jemari tangannya reflek mengetuk-ngetuk meja. Wajahnya mulai memerah kesal, urat-urat pada keningnya tampak mengencang, waktu yang dinantinya sejak tadi mendadak ia abaikan karena rasa kecewanya terhadap Laskar. Tak lama dari itu, terdengar suara geruman mobil Laskar di depan rumahnya.Hanna sudah tak seantusias tadi, dia hanya duduk di ruang makan dengan sepiring martabak keju manis di hadapannya. Pintu rumah sengaja Hanna buka setengah supaya Laskar tak berbasa basi saat masuk. Hanna kesal sehingga tak mau ada drama di balik pintu rumah yang biasanya dia lakukan setiap Laskar pulang kerja.Saling peluk dan melempar senyum yang biasanya mereka lakukan di balik pintu, kini hening seketika. Tak ada lagi sambutan dari Hanna saat suaminya pulang. Laskar yang mulai bertanya-tanya mengapa istrinya membiarkan pintu rumah terbuka padahal ini sudah malam?"Assalamualaikum Sayang, aku pulang!"

DMCA.com Protection Status