Home / Romansa / Penipu Hati / Malang I'm Coming

Share

Malang I'm Coming

Author: Yukha
last update Last Updated: 2022-05-26 23:43:47

"Baik Sarah, siap-siap ya, besok kamu akan berangkat bersama Pak Laskar ke Malang. Bawa kabar gembira kali ini!"

"Siap Pak, laksanakan!" Sarah menerima tugasnya dengan sigap dan penuh semangat.

'Yes, akhirnya aku bisa keluar kota hanya berdua aja sama Laskar, jadi aku bisa bebas ngapa-ngapain tanpa harus main petak umpet dari orang-orang.'

"Oke, rapat kali ini cukup. Kalian boleh lanjut bekerja, selamat siang!"

Para staf dan karyawan yang ikut meeting, bergegas menuju meja masing-masing. Laskar kembali ke ruangannya dan Sarah mampir ke toilet sebentar.

Dari dalam toilet, Sarah mendengar desas-desus tentang dirinya dengan Laskar dari para karyawan lain yang juga sedang berada di toilet.

"Eh, kalian liat ga sih gelagat si Sarah yang begitu carmuk banget di depan Pak Broto dan Pak Laskar?"

"Iya ya, mentang-mentang cantik!"

"Kalian juga udah denger belum kabar Pak Laskar yang lagi deket sama si Sarah? Kata salah satu karyawan disini, dia liat si Sarah keluar dari mobil Pak Laskar tadi pagi!"

"Masa sih, tapi 'kan Pak Laskar udah punya istri ya? Gak tau malu banget sih dia!"

Dan banyak lagi omongan-omongan tak enak mengenai dirinya dan Laskar. Sarah sengaja tetap diam didalam toilet karena ingin mendapatkan informasi lebih lagi sejauh mana dirinya dan Laskar digosipkan.

'Ternyata ada yang liat aku sama Laskar pergi bareng, aku harus lebih berhati-hati lagi!' desisnya di balik toilet.

***

Laskar hari ini sengaja pulang cepat karena banyak keperluan yang harus dia siapkan di rumah, hatinya nampak senang mendapat tugas ke luar kota bersama Sarah bisa sekaligus jalan-jalan menikmati kebersamaannya tanpa harus main petak umpet.

"Tumben pulang cepet?" ujar Hanna yang masih terlihat sedikit kesal kepada Laskar.

"Aku ada tugas ke Malang, besok pagi aku berangkat!"

"Ke luar kota lagi? Berapa lama?"

"Mungkin seminggu Sayang, liat sikonnya aja nanti!"

"Oh, sini aku bantu packing!"

Hanna terlihat sedih mendengar Laskar keluar kota lagi, itu artinya dia akan merasakan LDR lagi sama suaminya.

"Jangan ditekuk gitu dong mukanya, aku cuma sebentar kok!"

Laskar mengusap rambut Hanna dan mengecup keningnya penuh perhatian, tapi Hanna hanya tertunduk diam.

"Kemarin pas aku lagi beli martabak, aku liat mobil kamu lewat. Aku pikir kamu akan pulang tapi kamu malah belok ke jalan sebelah komplek dan baru pulang ke rumah pas malem, kamu habis dari mana sih?" Pertanyaan itu akhirnya mulai terlontar dari mulut Hanna.

"Hah? Kamu liat mobil aku?" ucapnya sedikit kaget.

"Emm oh itu Sayang, kemaren temen aku nebeng lagi, karena searah ya udah kita bareng deh!" Wajahnya terlihat sangat gugup saat menjawab pertanyaan dari Hanna.

"Akhir-akhir ini kamu baik ya, setiap ada yang mau nebeng selalu kamu anter sampe rumah, kenapa ga sekalian aja nyambil jadi taksi online!"

Nadanya ketus dan wajah Hanna mulai terlihat bete lagi.

"Jangan gitu dong Sayang, jangan bete-bete. Aku mau ada tugas seminggu nih di luar kota, kasih aku semangat kek jangan dibete'in mulu!"

Hanna terkekeh melihat wajah galau Laskar yang membuatnya tak sanggup lagi menahan tawanya.

"Hahaha, kamu lucu banget sih kalau lagi ngedumel, oke maaf-maaf!"

"Iya deh, aku kasih semangat buat kamu. Tapi nanti ya!" Hanna memberikan kode nakal dari wajahnya yang cantik, Laskar pun membalasnya genit. Mereka asik mengemasi barang-barang sambil sesekali melempar candaan. Sampai tidak terasa waktu pun berlalu begitu cepat.

Malam ini adalah malam terakhir bagi Laskar untuk tidur bersama Hanna di rumahnya yang sederhana namun penuh kehangatan. Seminggu ke depan, Laskar akan menghabiskan seluruh waktunya bersama sang penggoda di Malang.

***

"Sayang, boleh aku minta sekali lagi sebelum aku berangkat pagi ini?" Bisikan nakal itu terdengar lagi di telinga Hanna yang masih menggeliat dalam selimutnya. Tangan Laskar memeluk Hanna dari belakang, seakan mencoba untuk membujuk istrinya untuk mengulang sekali lagi cinta yang semalam mereka rajut bersama.

"Astaga, nanti kamu telat Sayang! Ini udah subuh loh!" Tapi hasrat Laskar seakan tak bisa dikendalikan lagi.

"Ah, tapi masih mau Sayang!" Dia menyatukan tubuhnya kembali ke dalam pelukan Hanna.

Hanna seakan tak bisa menolak keinginan Laskar untuk melanjutkan sisa cintanya di menit-menit menjelang keberangkatannya. Kebetulan saat itu, tubuh Hanna masih dalam keadaan tanpa sehelai busana dan masih berada dalam selimut yang sama dengan Laskar.

Kring ...

Suara panggilan telepon itu tiba-tiba membuyarkan kenikmatan cinta mereka yang belum usai. Laskar mencoba tak mempedulikannya, tapi suara itu semakin lama semakin membuatnya menjadi tidak fokus menyalurkan hasrat cintanya.

"Ah sial, siapa sih orang yang iseng banget? Masih subuh udah nelpon aja!"

Hanna terkekeh melihat omelan Laskar kala itu.

"Ya udah, angkat dulu gih! Lanjutkan nanti aja kalau kamu udah pulang dari Malang!" Hanna pun lari dari dalam selimutnya tanpa menggunakan sehelai pakaian dan bergegas ke kamar mandi dengan wajah yang sedikit meledek.

"Eh Sayang, kita 'kan belum selesai!" Dengan perasaan yang masih berantakan karena Laskar tak berhasil menyelesaikan sisa cinta itu sampai klimaks, akhirnya dia mengambil ponsel yang ada di atas nakas. Matanya terbelalak saat melihat nama yang tertera jelas di layar ponselnya.

"Boss?!"

Diam-diam Laskar pergi keluar kamarnya dengan hanya menggunakan selimut yang menutupi area intimnya saja. Dia mencari tempat aman untuk sekedar menerima panggilan dari Sarah.

"Ha-halo Sar? Ada apa subuh gini udah nelpon?!" ujarnya cemas.

"Ya ampun, galak banget sih kamu! Aku cuma mau ngingetin aja kok, kalau kita berangkat jam 6 ya dari bandaranya!" sahut Sarah mengingatkan.

"Iya-iya, ya udah aku siap-siap dulu!"

"Oke, bye Sayang!"

"Bye!"

Laskar menutup panggilan yang membuatnya sangat was-was dan menggagalkan ronde keduanya bersama Hanna.

"Telepon dari siapa Sayang subuh-subuh gini?" Hanna keluar dari kamarnya dengan rambut yang kelimis karena dia baru saja selesai keramas.

"Eh itu Sayang, anu. Bos aku nelpon, katanya aku harus udah on the way 15 menit lagi, soalnya pesawat kita akan berangkat jam 6 tepat nanti."

"Oh, ya udah sana, cepet siap-siap!"

Laskar pun bergegas menuju kamar mandi untuk segera bersih-bersih. Koper sudah Hanna siapkan di depan pintu, Laskar tinggal pergi membawanya saja. Karena semua keperluannya, sudah Hanna siapkan semuanya tadi malam.

"Sayang, aku berangkat ya! Kamu baik-baik di rumah!" Laskar memeluk erat tubuh Hanna saat akan pergi, dia juga menghujani wajah Hanna dengan kecupan mesranya.

"Ouh, wajah aku jadi basah semuanya. Iwwh jorok banget sih!" Hanna mengelap wajahnya yang basah karena hujan kecupan dari sang suami.

"Iya Sayang, kamu juga hati-hati ya! Jaga mata sama hatinya!" Hanna seakan sudah mengisyaratkan kecurigaannya. Laskar hanya terkekeh mendengar pesan yang di ucapkan oleh istrinya itu.

"Hemm, iya dong! Mata sama hati aku 'kan cuma buat kamu, hehe."

"Uh gombal, gak mempan. Ya udah gih, keburu telat!"

Akhirnya bekal rindu yang mereka berikan satu sama lain, disudahi dengan kecupan hangat di punggung tangan Laskar. Dengan langkah kecilnya, Laskar membawa koper yang sudah di siapkan Hanna lalu memasukkannya ke dalam bagasi. Perlahan Laskar masuk ke dalam mobilnya sambil tak henti melambaikan tangan ke arah Hanna.

"Bye Sayang,"

"Bye, hati-hati ya jangan ngebut!"

Tatapan mata Hanna tak lepas dari sedan berwarna merah itu, dia melihat sampai ujung mobil Laskar menghilang ditelan oleh jalan.

"Sebaiknya aku pasang mata-mata di kantornya Laskar, biar aku gak menduga-duga terus kelakuan suamiku saat sedang bekerja!"

Related chapters

  • Penipu Hati   Menang Tender

    "Kebiasaan deh si Laskar, kalau ada kerjaan penting, pasti ngaret!"Sosok wanita cantik dengan tubuh semampai itu tampak berdiri di jalan dekat rumahnya dengan setelan mantel berwarna coklat susu yang di padu padankan dengan celana jeans berwarna hitam. Tidak lupa, tangan kirinya menenteng sebuah koper besar berwarna senada dengan celananya. Sesekali ia melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya."Ini jamnya yang ngaco, apa si Laskar yang ngaret sih?" omelnya kesal.Tid ...Akhirnya mobil Laskar tiba dan melipir tepat di hadapannya sekarang. Sarah masuk ke dalam mobil dengan wajah yang sedikit bete. Kopernya ia masukkan ke bagasi dengan sedikit di banting karena merasa bete kepada Laskar."Hai Sayang, maaf aku telat!"Laskar mengecup bibir Sarah yang terlihat sudah basah oleh liptintnya. Tapi Sarah hanya menghela nafas panjang, seraya mencoba menyembunyikan rasa kesalnya kepada sang Laskar."It's oke Laskar, aku ngerti kok! Pasti kalian lelah 'kan karena semalem udah ngabis

    Last Updated : 2022-05-27
  • Penipu Hati   Pulang

    Malam yang hening, namun hati bergejolak panik. Laskar mencoba memikirkan siasat agar Hanna tidak menaruh curiga padanya.'Ah sial, gimana ini? Aku takut Hanna mencium bau kecurigaan dariku. Ayo Laskar berpikir!'Dan akhirnya Laskar mencoba menyudahi panggilan videonya dengan alasan dirinya sudah lelah dan sudah mengantuk. Laskar mencoba mendalami siasatnya itu."Sayang, boleh aku tutup gak video callnya? Aku udah ngantuk banget nih!" pintanya sambil sesekali menguap dalam perbincangan itu."Hem, padahal aku masih kangen. Tapi oke deh, aku tutup teleponnya terus kamu langsung istirahat ya Sayang!""Bye, i love you."Tut ... Tut ...Panggilan video itu mereka sudahi saat itu juga. Sarah yang sejak tadi memantau perbincangan mereka dari balik layar ponselnya, memasang wajah kesal dan kecut di hadapan Laskar. "Bagus ya, pinter banget kamu ngeles! Apa selain aku, kamu juga punya cewek lain yang aku gak tau?!""Astaga Sarah, sumpah deh! Ini aku bisa khilaf seperti ini cuma sama kamu aja, g

    Last Updated : 2022-05-27
  • Penipu Hati   Kecurigaan Hanna

    Kini kegalauan melanda hati Sarah Zivana. Dia yang juga sedang beristirahat di rumahnya merasa aneh, karena sejak tadi kepulangannya dari Malang, bahkan Laskar belum memberikan kabar sedikit pun kepadanya. "Bener-bener nih si Laskar, bikin gue iri aja! Pasti sekarang dia lagi melepas rindunya tuh sama si Hanna, makanya telepon darinya tak satupun ia respon!" Sarah ngedumel sendiri di kamarnya sambil sesekali mengecek layar ponsel yang sejak tadi ia genggam.Lalu, kriing ...Akhirnya suara ponselnya berbunyi, dengan sigap Sarah langsung melihat siapa yang menghubunginya."Laskar video call?" Tanpa basa-basi Sarah langsung mengangkat panggilan video dari kekasihnya itu."Sayang, kenapa baru nelpon sih?""Ssst, jangan keras-keras! Nanti Hanna kebangun!""Ih kok kamu gemes banget sih kalau lagi video call?! Aku jadi pengen kesitu.""Jangan gila ya Sar,""Hem oke. Terus kenapa baru nelpon?" Nada bicaranya tiba-tiba naik tiga kunci."Astaga, ssstt jangan keras-keras dong ngomongnya! Kamu ka

    Last Updated : 2022-05-27
  • Penipu Hati   Tertangkap Basah

    Hari ini sebenarnya adalah hari dimana jadwal Hanna untuk check up ke dokter kandungan. Mereka telah berjanji akan bertemu dokter kandungannya pada saat Laskar telah pulang dari kantor. Ya, lebih tepatnya pukul lima sore ini mereka sudah berjanji dengan dokter kandungan untuk sekedar berkonsultasi cara agar dapat segera mendapatkan momongan. Alih-alih ingin pergi ke dokter kandungan, Hanna justru malah sibuk mempersiapkan jebakan untuk memergoki suaminya yang sedang asik selingkuh di belakang Hanna.Dia kesal. Dia marah. Ingin rasanya segera bertemu dengan wanita itu dan menjambak rambutnya. Lalu akan dia tangkap basah perselingkuhan menjijikan mereka di depan matanya. Seabreg persiapan telah Hanna rancang sedemikian rupa agar tidak gagal saat memergoki suaminya nanti.Dia bahkan telah menyimpan mata-mata di kantornya agar dapat mengetahui setiap pergerakan Laskar dan wanita selingkuhannya.Saat jam pulang kantor tiba, sengaja Hanna bersiap dan berdandan secantik mungkin agar terlih

    Last Updated : 2022-06-01
  • Penipu Hati   Pilih Aku atau Dia?

    Gedung yang luasnya beribu-ribu meter, kini terasa sempit bagi Laskar saat perselingkuhannya mulai terbongkar oleh sang istri. Wajahnya berubah pucat pasih melihat tatapan Hanna yang nanar saat melihat dirinya dan gundik itu. "Sejak kamu dan wanita ini main kuda-kudaan di dalem!" ujarnya dengan nada bicara yang sengaja ia tinggikan untuk mengapresiasi kemarahannya.Dengan refleknya, Hanna terbawa emosi lalu menjambak rambut Sarah sampai ia tersungkur."Hanna stop! Jangan seperti ini, kita bisa bicarakan baik-baik 'kan?!" tekan Laskar sambil membangunkan Sarah yang terjatuh karena dijambak keras oleh Hanna."Baik-baik kamu bilang? Lucu banget sih kamu LASKAR!!! Udah ketangkap basah juga, masih minta bicara baik-baik?"Emosi Hanna mulai membludak dan tak dapat dikontrol lagi. Rasanya, ia seperti ingin segera membunuh saja kedua orang munafik yang kini berdiri tegak di hadapannya dengan memasang wajah yang seakan paling tersakiti di dunia ini."Sabar Han, kita duduk dulu!"Laskar meraih

    Last Updated : 2022-06-02
  • Penipu Hati   Hanna Minggat

    Ciiit! Seketika, mobil Laskar menghadang Hanna yang sedang berjalan sambil mendorong kopernya di atas trotoar. Hanna terkejut dan menghentikan langkahnya. Tampak Laskar yang turun dari mobilnya dengan mata yang sedikit sembab. "Hanna, Sayang, please jangan tinggalin aku kayak gini dong! Kita bicarakan dulu yuk dengan kepala dingin!"Netranya menatap Laskar dengan nanar, dia ingin marah namun seakan sudah tak kuasa lagi. "Maaf Laskar, tapi sepertinya sudah gak ada yang perlu kita bicarakan lagi! Aku akan pulang kalau kamu sudah putuskan hubungan dengan gundik mu itu!"Hanna kembali berjalan sambil mendorong kopernya menuju jalan raya. "Hanna jangan begitu dong! Han! Hanna!"Namun tak sedikitpun Hanna merespon Laskar yang terus berteriak, memohon agar dirinya tidak di tinggalkan oleh Hanna. "Ah sial!"***Semesta sudah mulai menampakkan keindahan bintang-bintang yang saling berkedip di atas langit malam. Sarah yang masih setia menunggu Laskar di depan rumahnya, tampak tertunduk sam

    Last Updated : 2022-06-04
  • Penipu Hati   Pisah Ranjang

    Hanna diam mematung saat sambutan sang Ibu yang begitu ketus menyambut dirinya yang datang jauh-jauh dari Bandung. "Bu, anaknya 'kan baru datang! Sambutlah dulu, jangan di suguhkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan membuatnya menjadi tidak nyaman!" ujar Ayah sambil mengelus rambut Hanna. "Nah, ini nih! Kamu itu terlalu memanjakan semua anak-anak mu Mas, jadi mereka tidak mandiri. Setiap ada masalah dengan rumah tangganya, pasti minggat, tidak dewasa! Seharusnya kalau ada maslah itu di bereskan segera Hanna, bukan malah lari dari masalah itu! Astagfirullah, berapa kali Ibu harus kasih tau kamu?!" celetuknya lagi dengan nada yang sedikit marah. "Tapi kalau Laskarnya yang membuat aku pergi bagaimana Bu? Apa aku harus tetap bertahan di sana? Menyaksikan lelaki yang aku cintai, memadu kasih dengan wanita lain di belakang ku?" Hanna terisak pilu. "Wanita lain? Maksud kamu apa?" jawabnya sambil mengernyitkan dahinya. "Laskar selingkuh Bu, dia gak mau tinggalin wanita itu! Makanya ak

    Last Updated : 2022-06-07
  • Penipu Hati   Wanita di Ujung Statsiun

    Seminggu sudah Laskar menjalankan pekerjaannya di Surabaya, dia pulang dengan wajah penuh kekalahan karena proposalnya ditolak mentah-mentah oleh sang klien. Saat tiba di statsiun Bandung, Laskar bersiap untuk turun dan tak lupa dia telah mengabari istrinya terlebih dahulu bahwa dia pulang hari ini.Tap ... tap ...Satu persatu tangga kereta dia turuni, Laskar tampak sedikit kecewa dengan kepulangannya yang membawa berita pahit untuk perusahaan tempat dia bekerja. Dengan wajah muram, Laskar berjalan perlahan menuju pintu keluar, saat hendak menuju pintu tiba-tiba Laskar melihat sosok yang mengganjal matanya di ujung statsiun.Siapa sosok wanita yang sedang duduk di ujung sana? Sepertinya Laskar sudah familiar dan tak asing lagi dengan perawakan wanita itu. Kakinya melangkah perlahan menuju seorang wanita di ujung statsiun yang sedang duduk tertunduk pada layar ponselnya.Wanita itu terlihat sedang menunggu seseorang yang sedang ia hubungi di balik layar ponselnya. Laskar tersenyum lal

    Last Updated : 2022-05-11

Latest chapter

  • Penipu Hati   Pisah Ranjang

    Hanna diam mematung saat sambutan sang Ibu yang begitu ketus menyambut dirinya yang datang jauh-jauh dari Bandung. "Bu, anaknya 'kan baru datang! Sambutlah dulu, jangan di suguhkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan membuatnya menjadi tidak nyaman!" ujar Ayah sambil mengelus rambut Hanna. "Nah, ini nih! Kamu itu terlalu memanjakan semua anak-anak mu Mas, jadi mereka tidak mandiri. Setiap ada masalah dengan rumah tangganya, pasti minggat, tidak dewasa! Seharusnya kalau ada maslah itu di bereskan segera Hanna, bukan malah lari dari masalah itu! Astagfirullah, berapa kali Ibu harus kasih tau kamu?!" celetuknya lagi dengan nada yang sedikit marah. "Tapi kalau Laskarnya yang membuat aku pergi bagaimana Bu? Apa aku harus tetap bertahan di sana? Menyaksikan lelaki yang aku cintai, memadu kasih dengan wanita lain di belakang ku?" Hanna terisak pilu. "Wanita lain? Maksud kamu apa?" jawabnya sambil mengernyitkan dahinya. "Laskar selingkuh Bu, dia gak mau tinggalin wanita itu! Makanya ak

  • Penipu Hati   Hanna Minggat

    Ciiit! Seketika, mobil Laskar menghadang Hanna yang sedang berjalan sambil mendorong kopernya di atas trotoar. Hanna terkejut dan menghentikan langkahnya. Tampak Laskar yang turun dari mobilnya dengan mata yang sedikit sembab. "Hanna, Sayang, please jangan tinggalin aku kayak gini dong! Kita bicarakan dulu yuk dengan kepala dingin!"Netranya menatap Laskar dengan nanar, dia ingin marah namun seakan sudah tak kuasa lagi. "Maaf Laskar, tapi sepertinya sudah gak ada yang perlu kita bicarakan lagi! Aku akan pulang kalau kamu sudah putuskan hubungan dengan gundik mu itu!"Hanna kembali berjalan sambil mendorong kopernya menuju jalan raya. "Hanna jangan begitu dong! Han! Hanna!"Namun tak sedikitpun Hanna merespon Laskar yang terus berteriak, memohon agar dirinya tidak di tinggalkan oleh Hanna. "Ah sial!"***Semesta sudah mulai menampakkan keindahan bintang-bintang yang saling berkedip di atas langit malam. Sarah yang masih setia menunggu Laskar di depan rumahnya, tampak tertunduk sam

  • Penipu Hati   Pilih Aku atau Dia?

    Gedung yang luasnya beribu-ribu meter, kini terasa sempit bagi Laskar saat perselingkuhannya mulai terbongkar oleh sang istri. Wajahnya berubah pucat pasih melihat tatapan Hanna yang nanar saat melihat dirinya dan gundik itu. "Sejak kamu dan wanita ini main kuda-kudaan di dalem!" ujarnya dengan nada bicara yang sengaja ia tinggikan untuk mengapresiasi kemarahannya.Dengan refleknya, Hanna terbawa emosi lalu menjambak rambut Sarah sampai ia tersungkur."Hanna stop! Jangan seperti ini, kita bisa bicarakan baik-baik 'kan?!" tekan Laskar sambil membangunkan Sarah yang terjatuh karena dijambak keras oleh Hanna."Baik-baik kamu bilang? Lucu banget sih kamu LASKAR!!! Udah ketangkap basah juga, masih minta bicara baik-baik?"Emosi Hanna mulai membludak dan tak dapat dikontrol lagi. Rasanya, ia seperti ingin segera membunuh saja kedua orang munafik yang kini berdiri tegak di hadapannya dengan memasang wajah yang seakan paling tersakiti di dunia ini."Sabar Han, kita duduk dulu!"Laskar meraih

  • Penipu Hati   Tertangkap Basah

    Hari ini sebenarnya adalah hari dimana jadwal Hanna untuk check up ke dokter kandungan. Mereka telah berjanji akan bertemu dokter kandungannya pada saat Laskar telah pulang dari kantor. Ya, lebih tepatnya pukul lima sore ini mereka sudah berjanji dengan dokter kandungan untuk sekedar berkonsultasi cara agar dapat segera mendapatkan momongan. Alih-alih ingin pergi ke dokter kandungan, Hanna justru malah sibuk mempersiapkan jebakan untuk memergoki suaminya yang sedang asik selingkuh di belakang Hanna.Dia kesal. Dia marah. Ingin rasanya segera bertemu dengan wanita itu dan menjambak rambutnya. Lalu akan dia tangkap basah perselingkuhan menjijikan mereka di depan matanya. Seabreg persiapan telah Hanna rancang sedemikian rupa agar tidak gagal saat memergoki suaminya nanti.Dia bahkan telah menyimpan mata-mata di kantornya agar dapat mengetahui setiap pergerakan Laskar dan wanita selingkuhannya.Saat jam pulang kantor tiba, sengaja Hanna bersiap dan berdandan secantik mungkin agar terlih

  • Penipu Hati   Kecurigaan Hanna

    Kini kegalauan melanda hati Sarah Zivana. Dia yang juga sedang beristirahat di rumahnya merasa aneh, karena sejak tadi kepulangannya dari Malang, bahkan Laskar belum memberikan kabar sedikit pun kepadanya. "Bener-bener nih si Laskar, bikin gue iri aja! Pasti sekarang dia lagi melepas rindunya tuh sama si Hanna, makanya telepon darinya tak satupun ia respon!" Sarah ngedumel sendiri di kamarnya sambil sesekali mengecek layar ponsel yang sejak tadi ia genggam.Lalu, kriing ...Akhirnya suara ponselnya berbunyi, dengan sigap Sarah langsung melihat siapa yang menghubunginya."Laskar video call?" Tanpa basa-basi Sarah langsung mengangkat panggilan video dari kekasihnya itu."Sayang, kenapa baru nelpon sih?""Ssst, jangan keras-keras! Nanti Hanna kebangun!""Ih kok kamu gemes banget sih kalau lagi video call?! Aku jadi pengen kesitu.""Jangan gila ya Sar,""Hem oke. Terus kenapa baru nelpon?" Nada bicaranya tiba-tiba naik tiga kunci."Astaga, ssstt jangan keras-keras dong ngomongnya! Kamu ka

  • Penipu Hati   Pulang

    Malam yang hening, namun hati bergejolak panik. Laskar mencoba memikirkan siasat agar Hanna tidak menaruh curiga padanya.'Ah sial, gimana ini? Aku takut Hanna mencium bau kecurigaan dariku. Ayo Laskar berpikir!'Dan akhirnya Laskar mencoba menyudahi panggilan videonya dengan alasan dirinya sudah lelah dan sudah mengantuk. Laskar mencoba mendalami siasatnya itu."Sayang, boleh aku tutup gak video callnya? Aku udah ngantuk banget nih!" pintanya sambil sesekali menguap dalam perbincangan itu."Hem, padahal aku masih kangen. Tapi oke deh, aku tutup teleponnya terus kamu langsung istirahat ya Sayang!""Bye, i love you."Tut ... Tut ...Panggilan video itu mereka sudahi saat itu juga. Sarah yang sejak tadi memantau perbincangan mereka dari balik layar ponselnya, memasang wajah kesal dan kecut di hadapan Laskar. "Bagus ya, pinter banget kamu ngeles! Apa selain aku, kamu juga punya cewek lain yang aku gak tau?!""Astaga Sarah, sumpah deh! Ini aku bisa khilaf seperti ini cuma sama kamu aja, g

  • Penipu Hati   Menang Tender

    "Kebiasaan deh si Laskar, kalau ada kerjaan penting, pasti ngaret!"Sosok wanita cantik dengan tubuh semampai itu tampak berdiri di jalan dekat rumahnya dengan setelan mantel berwarna coklat susu yang di padu padankan dengan celana jeans berwarna hitam. Tidak lupa, tangan kirinya menenteng sebuah koper besar berwarna senada dengan celananya. Sesekali ia melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya."Ini jamnya yang ngaco, apa si Laskar yang ngaret sih?" omelnya kesal.Tid ...Akhirnya mobil Laskar tiba dan melipir tepat di hadapannya sekarang. Sarah masuk ke dalam mobil dengan wajah yang sedikit bete. Kopernya ia masukkan ke bagasi dengan sedikit di banting karena merasa bete kepada Laskar."Hai Sayang, maaf aku telat!"Laskar mengecup bibir Sarah yang terlihat sudah basah oleh liptintnya. Tapi Sarah hanya menghela nafas panjang, seraya mencoba menyembunyikan rasa kesalnya kepada sang Laskar."It's oke Laskar, aku ngerti kok! Pasti kalian lelah 'kan karena semalem udah ngabis

  • Penipu Hati   Malang I'm Coming

    "Baik Sarah, siap-siap ya, besok kamu akan berangkat bersama Pak Laskar ke Malang. Bawa kabar gembira kali ini!""Siap Pak, laksanakan!" Sarah menerima tugasnya dengan sigap dan penuh semangat.'Yes, akhirnya aku bisa keluar kota hanya berdua aja sama Laskar, jadi aku bisa bebas ngapa-ngapain tanpa harus main petak umpet dari orang-orang.'"Oke, rapat kali ini cukup. Kalian boleh lanjut bekerja, selamat siang!"Para staf dan karyawan yang ikut meeting, bergegas menuju meja masing-masing. Laskar kembali ke ruangannya dan Sarah mampir ke toilet sebentar.Dari dalam toilet, Sarah mendengar desas-desus tentang dirinya dengan Laskar dari para karyawan lain yang juga sedang berada di toilet."Eh, kalian liat ga sih gelagat si Sarah yang begitu carmuk banget di depan Pak Broto dan Pak Laskar?""Iya ya, mentang-mentang cantik!""Kalian juga udah denger belum kabar Pak Laskar yang lagi deket sama si Sarah? Kata salah satu karyawan disini, dia liat si Sarah keluar dari mobil Pak Laskar tadi pagi

  • Penipu Hati   Hanna vs Sarah

    'Kenapa lama sekali yah? padahal tadi aku udah lihat mobilnya lewat!'Hatinya terus bergejolak cemas, jemari tangannya reflek mengetuk-ngetuk meja. Wajahnya mulai memerah kesal, urat-urat pada keningnya tampak mengencang, waktu yang dinantinya sejak tadi mendadak ia abaikan karena rasa kecewanya terhadap Laskar. Tak lama dari itu, terdengar suara geruman mobil Laskar di depan rumahnya.Hanna sudah tak seantusias tadi, dia hanya duduk di ruang makan dengan sepiring martabak keju manis di hadapannya. Pintu rumah sengaja Hanna buka setengah supaya Laskar tak berbasa basi saat masuk. Hanna kesal sehingga tak mau ada drama di balik pintu rumah yang biasanya dia lakukan setiap Laskar pulang kerja.Saling peluk dan melempar senyum yang biasanya mereka lakukan di balik pintu, kini hening seketika. Tak ada lagi sambutan dari Hanna saat suaminya pulang. Laskar yang mulai bertanya-tanya mengapa istrinya membiarkan pintu rumah terbuka padahal ini sudah malam?"Assalamualaikum Sayang, aku pulang!"

DMCA.com Protection Status