Share

Pulang

Penulis: Yukha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-27 00:46:51

Malam yang hening, namun hati bergejolak panik. Laskar mencoba memikirkan siasat agar Hanna tidak menaruh curiga padanya.

'Ah sial, gimana ini? Aku takut Hanna mencium bau kecurigaan dariku. Ayo Laskar berpikir!'

Dan akhirnya Laskar mencoba menyudahi panggilan videonya dengan alasan dirinya sudah lelah dan sudah mengantuk. Laskar mencoba mendalami siasatnya itu.

"Sayang, boleh aku tutup gak video callnya? Aku udah ngantuk banget nih!" pintanya sambil sesekali menguap dalam perbincangan itu.

"Hem, padahal aku masih kangen. Tapi oke deh, aku tutup teleponnya terus kamu langsung istirahat ya Sayang!"

"Bye, i love you."

Tut ... Tut ...

Panggilan video itu mereka sudahi saat itu juga. Sarah yang sejak tadi memantau perbincangan mereka dari balik layar ponselnya, memasang wajah kesal dan kecut di hadapan Laskar.

"Bagus ya, pinter banget kamu ngeles! Apa selain aku, kamu juga punya cewek lain yang aku gak tau?!"

"Astaga Sarah, sumpah deh! Ini aku bisa khilaf seperti ini cuma sama kamu aja, gak ada yang lain. Cuma Hanna dan kamu aja yang ada di hatiku saat ini!" Laskar mencoba membujuk Sarah dengan gombalannya agar Sarah tak memasang wajah bete lagi kepadanya.

"Jadi gimana nih Sar? Apa mau lanjut? Nanggung banget nih, kepala ku jadi pusing!" Dia sesekali memijat kepala karena hasratnya tak tersalurkan dengan sempurna.

Sarah yang juga merasa belum puas, akhirnya mengiyakan ajakan Laskar untuk melanjutkan serangan manja itu. Mereka mengulangnya kembali secara liar di atas ranjang cintanya.

Saat telah melakukan panggilan video bersama suaminya, entah kenapa hati Hanna malah semakin cemas tidak karuan. Seperti masih ada yang mengganjal dalam benaknya. Hatinya ingin percaya dengan semua perbincangannya tadi tapi pikirannya seperti menyangkal semua, otaknya terus bersikeras untuk menolak semua yang di katakan oleh Laskar.

"Ayo dong Hanna, kamu harus percaya sama suami kamu. Dia gak akan mungkin berani mengkhianati kamu, dia 'kan sudah berjanji untuk selalu setia sama kamu sampai tua nanti!"

Bibirnya terus bermonolog sendiri di dalam temaram lampu kamar, sambil berbaring di tempat tidur, ponselnya terus ia genggam seraya menenangkan diri akan kekhawatirannya tentang gelagat mencurigakan suaminya sejak melakukan panggilan video tadi. Akhirnya Hanna memutuskan untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat di sepertiga malamnya untuk mengusir semua kegundahan di dalam hatinya. Setelah selesai melaksanakan sunahnya, tidak lupa Hanna juga meminta kepada Sang Pencipta yang maha kuasa untuk selalu melindungi suaminya di manapun dia berada.

"Tuhan, tolong segera sadarkan dia bila dirinya sedang berada di jalan yang salah. Aamiin!"

Orang yang sedang dia do'akan dalam setiap sujudnya justru malah sedang asik bercinta dengan kekasih gelap yang tak lain adalah rekan kerja sekantornya sendiri. Entah apa yang akan terjadi jika cinta terlarang ini akhirnya terbongkar oleh Hanna. Apakah Hanna akan memaafkan Laskar atau justru sebaliknya, dia akan meninggalkan Laskar tanpa harus berkompromi lagi?

***

"Astaga! Jam berapa ini?"

Sarah bangun dan terkejut saat alarm dalam ponselnya berbunyi.

"Sayang bangun, ayo kita siap-siap! Hari ini 'kan kita pulang ke Bandung. Mana belum packing lagi! Aduuh." ujar Sarah dengan suara yang masih parau karena baru saja tersadar dari tidur nyenyaknya.

Laskar hanya menggeliat dan menarik kembali selimut tebal yang berada di atas tempat tidurnya.

"LASKAR PRATAMA, bangun!" Suara lantang dan cempreng khas wanita itu akhirnya menyadarkan Laskar dari mimpi indahnya.

"Aduh Sar, bentar lagi ya. Masih ngantuk nih!"

"Ih ya udah bodoh amat, aku tinggalin aja kamu disini!" sahutnya ketus, Sarah beranjak dari tempat tidurnya dan mulai membereskan barang bawaannya untuk segera pulang ke Bandung.

"Hem oke, aku bangun!"

Laskar pun bangun dan segera bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap pulang membawa kabar gembira yang sangat di tunggu oleh kantornya.

***

Brum ...

Terdengar suara mobil terparkir di depan rumahnya, Hanna yang sedang bergelut dengan alat dapur sontak terkejut, dia berlari meninggalkan sendok sayur yang sedang ia pegang. Kebetulan, karena Hanna tau kalau suaminya akan pulang hari ini jadi dia sibuk mempersiapkan makanan favorit suaminya, yaitu soto Bandung dan perkedel kentang. Dia melepaskan celemek yang menempel di tubuhnya lalu berlari ke arah pintu.

Ceklek.

Laskar membuka pintunya duluan, dan Hanna telah siap menyambut Laskar di balik pintu dengan wajah yang tampak girang.

"Sayaaang!!!"

Laskar menghempaskan kopernya ke lantai dan langsung memeluk erat tubuh mungil istrinya itu, Laskar menghujani seluruh wajah Hanna dengan kecupan rindu. Bahkan pelukan itu seakan tak mau ia lepaskan dari tubuh kekarnya.

"Ah kangen!" ujar Hanna manja.

Hanna kembali memeluk tubuh suaminya itu dan beberapa kali kecupan manjanya mendarat di bibir Laskar. Laskar tersenyum dan menatap tajam wajah istrinya itu dengan tatapan nakalnya.

Dia menggendong tubuh mungil itu ke dalam kamarnya sambil terus melumat bibirnya seakan tak mau ia lepaskan dari Hanna.

"Sebentar Sayang!"

"Apa lagi Han, ayo dong!"

"Aku tadi lagi masak, dan kompornya belum aku matiin. Wait!"

Hanna turun dari gendongan Laskar dan berlari ke dapur untuk sekedar mematikan kompornya. Lalu dia segera kembali dan melanjutkan lagi manja-manjaan yang tadi sempat terhenti sebentar karena perihal kompor.

Brugh.

Pintu kamarnya Hanna dorong dengan kuat,"Ayo Sayang, lanjut!" ujar Hanna sambil melompat ke tubuh Laskar seperti seekor tupai hingga Laskar terjatuh ke tempat tidurnya.

Karena sudah hampir seminggu mereka LDR-an, akhirnya rindu itu terbayar sudah di sana. Mereka saling melepas hasratnya saat itu juga.

Kali ini tak ada gangguan lagi, siang itu mereka manfaatkan untuk menghabiskan waktunya hanya berdua saja. Mereka sungguh menikmati kemesraannya di dalam dengan keadaan lampu kamar yang temaram, karena Hanna sengaja menutup gorden kamarnya agar suasananya semakin gereget.

"I miss you, Han!"

"I miss you too."

Hanna menyandarkan kepalanya ke bahu Laskar dengan tangan yang melingkar di pinggangnya. Sesekali Laskar mengecup keningnya sambil mengelus-elus rambutnya.

"Sayang, apa kamu bahagia dengan keadan kita yang sekarang?" ujar Hanna mencairkan suasana, tiba-tiba saja pertanyaan itu muncul reflek keluar dari mulut Hanna.

"Pertanyaannya kok seperti itu Sayang, maksud kamu apa?!" sahutnya heran.

Laskar beranjak sambil menatap Hanna dengan tatapan penuh tanya. Dia menyimpan kedua telapak tangannya di pipi Hanna sambil terus menatap mata kubilnya.

'Kenapa dia bertanya seperti itu ya? Apa dia mulai curiga kalau aku punya wanita lain selain dia?'

Batin Laskar mulai galau kala pertanyaan aneh itu tiba-tiba terlontar dari mulut istrinya sendiri.

"Aku hanya mulai kesepian aja Sayang, setiap kamu dinas keluar kota, aku seperti patung, diem gak ngapa-ngapain selain nonton tv dan mainin handphone!"

"Jadi mau kamu apa Han?"

"Aku pengen punya anak Laskar! Aku pengen jadi Ibu, aku pengen gendong bayi, aku pengen---"

"Ssst," Laskar menaruh telunjuk tangannya di bibir Hanna dan menatap matanya tajam.

"It's oke Sayang, aku ngerti. Aku juga mau punya bayi, aku mau pas aku pulang kerja, ada yang nungguin aku dengan celotehan manjanya, aku juga mau itu Sayang. Nanti kita coba cari waktu buat jadwal program ya!" tekan Laskar sambil memeluk erat tubuh istrinya.

"Besok! Besok kita periksa dulu ya Sayang!" Sahut Hanna merajuk.

Laskar menganggukkan kepalanya sambil terus memeluk tubuh mungil Hanna.

"Ya udah, kita makan dulu yuk! Aku udah masak menu kesukaan kamu tadi."

"Ok, kalau gitu aku bersih-bersih dulu yah! Badanku lengket banget nih."

Laskar beranjak dan segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Hanna segera memakai kembali pakaiannya dan berlalu ke dapur untuk menyiapkan makanan yang tadi telah ia buat untuk sang suami. Hanna dengan telatennya menata hidangan itu di atas meja.

Laskar keluar dari kamarnya dengan masih telanjang dada karena baru saja selesai mandi. Dia memeluk tubuh istrinya dari belakang dengan manja.

"Wangi banget sih aromanya, sampai kecium ke dalem kamar mandi loh!"

"Hem masa sih? Tapi udahan dulu dong peluknya, aku 'kan jadi susah gerak!"

"Oh iya," Laskar terkekeh.

Mereka berdua pun menyantap hidangan makan siangnya bersama. Suasananya tampak begitu hangat saat itu. Sampai akhirnya rasa curiga Hanna terhadap Laskar terkubur lagi oleh perlakuan manisnya hari ini.

Hari itu, mereka benar-benar menghabiskan waktunya berdua saja di rumah. Mereka melakukan quality time bersama, mempersiapkan energi untuk besok cek ke dokter kandungan. Konsultasi lalu melakukan program kehamilan.

Lalu.

Kring.

Suara ponselnya berdering, Hanna melihat sekilas nama yang tertera di layar ponsel Laskar.

'Bos lagi?'

Laskar panik lalu segera menutupnya dan memasukkannya ke dalam saku celana.

"Kok gak di angkat? Siapa yang nelpon?"

"Ah gak penting kok Sayang!"

Kring.

"Nah bunyi lagi loh Sayang telponnya, angkat dong, siapa tau emang penting!"

"Gak usah Sayang!"

"Angkat sekarang LASKAR, load speaker, aku mau denger!"

"Hah?"

Bab terkait

  • Penipu Hati   Kecurigaan Hanna

    Kini kegalauan melanda hati Sarah Zivana. Dia yang juga sedang beristirahat di rumahnya merasa aneh, karena sejak tadi kepulangannya dari Malang, bahkan Laskar belum memberikan kabar sedikit pun kepadanya. "Bener-bener nih si Laskar, bikin gue iri aja! Pasti sekarang dia lagi melepas rindunya tuh sama si Hanna, makanya telepon darinya tak satupun ia respon!" Sarah ngedumel sendiri di kamarnya sambil sesekali mengecek layar ponsel yang sejak tadi ia genggam.Lalu, kriing ...Akhirnya suara ponselnya berbunyi, dengan sigap Sarah langsung melihat siapa yang menghubunginya."Laskar video call?" Tanpa basa-basi Sarah langsung mengangkat panggilan video dari kekasihnya itu."Sayang, kenapa baru nelpon sih?""Ssst, jangan keras-keras! Nanti Hanna kebangun!""Ih kok kamu gemes banget sih kalau lagi video call?! Aku jadi pengen kesitu.""Jangan gila ya Sar,""Hem oke. Terus kenapa baru nelpon?" Nada bicaranya tiba-tiba naik tiga kunci."Astaga, ssstt jangan keras-keras dong ngomongnya! Kamu ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Penipu Hati   Tertangkap Basah

    Hari ini sebenarnya adalah hari dimana jadwal Hanna untuk check up ke dokter kandungan. Mereka telah berjanji akan bertemu dokter kandungannya pada saat Laskar telah pulang dari kantor. Ya, lebih tepatnya pukul lima sore ini mereka sudah berjanji dengan dokter kandungan untuk sekedar berkonsultasi cara agar dapat segera mendapatkan momongan. Alih-alih ingin pergi ke dokter kandungan, Hanna justru malah sibuk mempersiapkan jebakan untuk memergoki suaminya yang sedang asik selingkuh di belakang Hanna.Dia kesal. Dia marah. Ingin rasanya segera bertemu dengan wanita itu dan menjambak rambutnya. Lalu akan dia tangkap basah perselingkuhan menjijikan mereka di depan matanya. Seabreg persiapan telah Hanna rancang sedemikian rupa agar tidak gagal saat memergoki suaminya nanti.Dia bahkan telah menyimpan mata-mata di kantornya agar dapat mengetahui setiap pergerakan Laskar dan wanita selingkuhannya.Saat jam pulang kantor tiba, sengaja Hanna bersiap dan berdandan secantik mungkin agar terlih

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01
  • Penipu Hati   Pilih Aku atau Dia?

    Gedung yang luasnya beribu-ribu meter, kini terasa sempit bagi Laskar saat perselingkuhannya mulai terbongkar oleh sang istri. Wajahnya berubah pucat pasih melihat tatapan Hanna yang nanar saat melihat dirinya dan gundik itu. "Sejak kamu dan wanita ini main kuda-kudaan di dalem!" ujarnya dengan nada bicara yang sengaja ia tinggikan untuk mengapresiasi kemarahannya.Dengan refleknya, Hanna terbawa emosi lalu menjambak rambut Sarah sampai ia tersungkur."Hanna stop! Jangan seperti ini, kita bisa bicarakan baik-baik 'kan?!" tekan Laskar sambil membangunkan Sarah yang terjatuh karena dijambak keras oleh Hanna."Baik-baik kamu bilang? Lucu banget sih kamu LASKAR!!! Udah ketangkap basah juga, masih minta bicara baik-baik?"Emosi Hanna mulai membludak dan tak dapat dikontrol lagi. Rasanya, ia seperti ingin segera membunuh saja kedua orang munafik yang kini berdiri tegak di hadapannya dengan memasang wajah yang seakan paling tersakiti di dunia ini."Sabar Han, kita duduk dulu!"Laskar meraih

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Penipu Hati   Hanna Minggat

    Ciiit! Seketika, mobil Laskar menghadang Hanna yang sedang berjalan sambil mendorong kopernya di atas trotoar. Hanna terkejut dan menghentikan langkahnya. Tampak Laskar yang turun dari mobilnya dengan mata yang sedikit sembab. "Hanna, Sayang, please jangan tinggalin aku kayak gini dong! Kita bicarakan dulu yuk dengan kepala dingin!"Netranya menatap Laskar dengan nanar, dia ingin marah namun seakan sudah tak kuasa lagi. "Maaf Laskar, tapi sepertinya sudah gak ada yang perlu kita bicarakan lagi! Aku akan pulang kalau kamu sudah putuskan hubungan dengan gundik mu itu!"Hanna kembali berjalan sambil mendorong kopernya menuju jalan raya. "Hanna jangan begitu dong! Han! Hanna!"Namun tak sedikitpun Hanna merespon Laskar yang terus berteriak, memohon agar dirinya tidak di tinggalkan oleh Hanna. "Ah sial!"***Semesta sudah mulai menampakkan keindahan bintang-bintang yang saling berkedip di atas langit malam. Sarah yang masih setia menunggu Laskar di depan rumahnya, tampak tertunduk sam

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • Penipu Hati   Pisah Ranjang

    Hanna diam mematung saat sambutan sang Ibu yang begitu ketus menyambut dirinya yang datang jauh-jauh dari Bandung. "Bu, anaknya 'kan baru datang! Sambutlah dulu, jangan di suguhkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan membuatnya menjadi tidak nyaman!" ujar Ayah sambil mengelus rambut Hanna. "Nah, ini nih! Kamu itu terlalu memanjakan semua anak-anak mu Mas, jadi mereka tidak mandiri. Setiap ada masalah dengan rumah tangganya, pasti minggat, tidak dewasa! Seharusnya kalau ada maslah itu di bereskan segera Hanna, bukan malah lari dari masalah itu! Astagfirullah, berapa kali Ibu harus kasih tau kamu?!" celetuknya lagi dengan nada yang sedikit marah. "Tapi kalau Laskarnya yang membuat aku pergi bagaimana Bu? Apa aku harus tetap bertahan di sana? Menyaksikan lelaki yang aku cintai, memadu kasih dengan wanita lain di belakang ku?" Hanna terisak pilu. "Wanita lain? Maksud kamu apa?" jawabnya sambil mengernyitkan dahinya. "Laskar selingkuh Bu, dia gak mau tinggalin wanita itu! Makanya ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • Penipu Hati   Wanita di Ujung Statsiun

    Seminggu sudah Laskar menjalankan pekerjaannya di Surabaya, dia pulang dengan wajah penuh kekalahan karena proposalnya ditolak mentah-mentah oleh sang klien. Saat tiba di statsiun Bandung, Laskar bersiap untuk turun dan tak lupa dia telah mengabari istrinya terlebih dahulu bahwa dia pulang hari ini.Tap ... tap ...Satu persatu tangga kereta dia turuni, Laskar tampak sedikit kecewa dengan kepulangannya yang membawa berita pahit untuk perusahaan tempat dia bekerja. Dengan wajah muram, Laskar berjalan perlahan menuju pintu keluar, saat hendak menuju pintu tiba-tiba Laskar melihat sosok yang mengganjal matanya di ujung statsiun.Siapa sosok wanita yang sedang duduk di ujung sana? Sepertinya Laskar sudah familiar dan tak asing lagi dengan perawakan wanita itu. Kakinya melangkah perlahan menuju seorang wanita di ujung statsiun yang sedang duduk tertunduk pada layar ponselnya.Wanita itu terlihat sedang menunggu seseorang yang sedang ia hubungi di balik layar ponselnya. Laskar tersenyum lal

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Penipu Hati   Kangen Sarah

    Seminggu sudah Sarah hampir tidak bertemu lagi dengan Laskar, sang pangeran cinta yang telah mencuri hatinya."Mana sih si Laskar? Dihubungi nomernya gak aktif terus. Waktu itu aku lihat taksi onlinenya lewat sini! Pasti dia bakal lewat sini lagi kalau pergi kerja!"Sarah melihat kanan kiri jalan seraya memastikan akan bertemu dengan Laskar lagi.Tapi nihil yang Sarah dapat, dia tidak sama sekali bertemu dengannya. Sarah merasa sangat kesepian karena satu-satunya orang yang bisa dia ajak ngobrol hanya Laskar saja, dia tidak mengenal siapapun lagi selain Laskar di daerah itu."Keuangan aku udah menipis banget nih, kayanya aku harus cari kerja deh! Tapi gimana yah? Semua berkas untuk CVnya ada di rumah lamaku," ujarnya bingung.Akhirnya tanpa pikir panjang dia memutuskan untuk kembali ke rumah lamanya lagi, dia masuk bak pencuri saja. Bahkan Sarah memanjat pagar hanya untuk bisa mencapai kamarnya. Sarah membereskan beberapa pakaian dan berkas yang ia butuhkan. Lalu dia kembali ke rumah

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Penipu Hati   Khilaf yang Indah

    Di sepanjang lorong kantor menuju ruangan, tak henti-hentinya sapaan selamat pagi terdengar dari para karyawan yang di lontarkan kepada dirinya. Mereka sangat mengelu-elukan Laskar di kantor karena ketampanannya. Laskar duduk di kursi ruangan dengan segudang materi yang telah ia persiapkan , sesekali dia menghirup aroma ruangan yang sudah hampir seminggu dia tinggalkan."Hah, aku rindu aroma ruangan ini!"Dia menarik nafas panjang sambil duduk bersandar di kursinya.Tok ... tok ...Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar, sontak Laskar terkejut dan langsung beranjak dari sandarannya."Silahkan masuk!"Seorang karyawati berdiri di balik pintu itu dan menghampirinya dengan membawa beberapa berkas di tangannya."Permisi Pak, maaf. Ada beberapa berkas yang harus Bapak tanda tangani, sekaligus ada jadwal meeting yang harus Bapak hadiri pukul 10 tepat!" ucapnya lantang."Oke Lani, tolong siapkan materinya ya!" sahut Laskar tegas.Laskar merupakan assisten manager di perusahaan tempat d

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11

Bab terbaru

  • Penipu Hati   Pisah Ranjang

    Hanna diam mematung saat sambutan sang Ibu yang begitu ketus menyambut dirinya yang datang jauh-jauh dari Bandung. "Bu, anaknya 'kan baru datang! Sambutlah dulu, jangan di suguhkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan membuatnya menjadi tidak nyaman!" ujar Ayah sambil mengelus rambut Hanna. "Nah, ini nih! Kamu itu terlalu memanjakan semua anak-anak mu Mas, jadi mereka tidak mandiri. Setiap ada masalah dengan rumah tangganya, pasti minggat, tidak dewasa! Seharusnya kalau ada maslah itu di bereskan segera Hanna, bukan malah lari dari masalah itu! Astagfirullah, berapa kali Ibu harus kasih tau kamu?!" celetuknya lagi dengan nada yang sedikit marah. "Tapi kalau Laskarnya yang membuat aku pergi bagaimana Bu? Apa aku harus tetap bertahan di sana? Menyaksikan lelaki yang aku cintai, memadu kasih dengan wanita lain di belakang ku?" Hanna terisak pilu. "Wanita lain? Maksud kamu apa?" jawabnya sambil mengernyitkan dahinya. "Laskar selingkuh Bu, dia gak mau tinggalin wanita itu! Makanya ak

  • Penipu Hati   Hanna Minggat

    Ciiit! Seketika, mobil Laskar menghadang Hanna yang sedang berjalan sambil mendorong kopernya di atas trotoar. Hanna terkejut dan menghentikan langkahnya. Tampak Laskar yang turun dari mobilnya dengan mata yang sedikit sembab. "Hanna, Sayang, please jangan tinggalin aku kayak gini dong! Kita bicarakan dulu yuk dengan kepala dingin!"Netranya menatap Laskar dengan nanar, dia ingin marah namun seakan sudah tak kuasa lagi. "Maaf Laskar, tapi sepertinya sudah gak ada yang perlu kita bicarakan lagi! Aku akan pulang kalau kamu sudah putuskan hubungan dengan gundik mu itu!"Hanna kembali berjalan sambil mendorong kopernya menuju jalan raya. "Hanna jangan begitu dong! Han! Hanna!"Namun tak sedikitpun Hanna merespon Laskar yang terus berteriak, memohon agar dirinya tidak di tinggalkan oleh Hanna. "Ah sial!"***Semesta sudah mulai menampakkan keindahan bintang-bintang yang saling berkedip di atas langit malam. Sarah yang masih setia menunggu Laskar di depan rumahnya, tampak tertunduk sam

  • Penipu Hati   Pilih Aku atau Dia?

    Gedung yang luasnya beribu-ribu meter, kini terasa sempit bagi Laskar saat perselingkuhannya mulai terbongkar oleh sang istri. Wajahnya berubah pucat pasih melihat tatapan Hanna yang nanar saat melihat dirinya dan gundik itu. "Sejak kamu dan wanita ini main kuda-kudaan di dalem!" ujarnya dengan nada bicara yang sengaja ia tinggikan untuk mengapresiasi kemarahannya.Dengan refleknya, Hanna terbawa emosi lalu menjambak rambut Sarah sampai ia tersungkur."Hanna stop! Jangan seperti ini, kita bisa bicarakan baik-baik 'kan?!" tekan Laskar sambil membangunkan Sarah yang terjatuh karena dijambak keras oleh Hanna."Baik-baik kamu bilang? Lucu banget sih kamu LASKAR!!! Udah ketangkap basah juga, masih minta bicara baik-baik?"Emosi Hanna mulai membludak dan tak dapat dikontrol lagi. Rasanya, ia seperti ingin segera membunuh saja kedua orang munafik yang kini berdiri tegak di hadapannya dengan memasang wajah yang seakan paling tersakiti di dunia ini."Sabar Han, kita duduk dulu!"Laskar meraih

  • Penipu Hati   Tertangkap Basah

    Hari ini sebenarnya adalah hari dimana jadwal Hanna untuk check up ke dokter kandungan. Mereka telah berjanji akan bertemu dokter kandungannya pada saat Laskar telah pulang dari kantor. Ya, lebih tepatnya pukul lima sore ini mereka sudah berjanji dengan dokter kandungan untuk sekedar berkonsultasi cara agar dapat segera mendapatkan momongan. Alih-alih ingin pergi ke dokter kandungan, Hanna justru malah sibuk mempersiapkan jebakan untuk memergoki suaminya yang sedang asik selingkuh di belakang Hanna.Dia kesal. Dia marah. Ingin rasanya segera bertemu dengan wanita itu dan menjambak rambutnya. Lalu akan dia tangkap basah perselingkuhan menjijikan mereka di depan matanya. Seabreg persiapan telah Hanna rancang sedemikian rupa agar tidak gagal saat memergoki suaminya nanti.Dia bahkan telah menyimpan mata-mata di kantornya agar dapat mengetahui setiap pergerakan Laskar dan wanita selingkuhannya.Saat jam pulang kantor tiba, sengaja Hanna bersiap dan berdandan secantik mungkin agar terlih

  • Penipu Hati   Kecurigaan Hanna

    Kini kegalauan melanda hati Sarah Zivana. Dia yang juga sedang beristirahat di rumahnya merasa aneh, karena sejak tadi kepulangannya dari Malang, bahkan Laskar belum memberikan kabar sedikit pun kepadanya. "Bener-bener nih si Laskar, bikin gue iri aja! Pasti sekarang dia lagi melepas rindunya tuh sama si Hanna, makanya telepon darinya tak satupun ia respon!" Sarah ngedumel sendiri di kamarnya sambil sesekali mengecek layar ponsel yang sejak tadi ia genggam.Lalu, kriing ...Akhirnya suara ponselnya berbunyi, dengan sigap Sarah langsung melihat siapa yang menghubunginya."Laskar video call?" Tanpa basa-basi Sarah langsung mengangkat panggilan video dari kekasihnya itu."Sayang, kenapa baru nelpon sih?""Ssst, jangan keras-keras! Nanti Hanna kebangun!""Ih kok kamu gemes banget sih kalau lagi video call?! Aku jadi pengen kesitu.""Jangan gila ya Sar,""Hem oke. Terus kenapa baru nelpon?" Nada bicaranya tiba-tiba naik tiga kunci."Astaga, ssstt jangan keras-keras dong ngomongnya! Kamu ka

  • Penipu Hati   Pulang

    Malam yang hening, namun hati bergejolak panik. Laskar mencoba memikirkan siasat agar Hanna tidak menaruh curiga padanya.'Ah sial, gimana ini? Aku takut Hanna mencium bau kecurigaan dariku. Ayo Laskar berpikir!'Dan akhirnya Laskar mencoba menyudahi panggilan videonya dengan alasan dirinya sudah lelah dan sudah mengantuk. Laskar mencoba mendalami siasatnya itu."Sayang, boleh aku tutup gak video callnya? Aku udah ngantuk banget nih!" pintanya sambil sesekali menguap dalam perbincangan itu."Hem, padahal aku masih kangen. Tapi oke deh, aku tutup teleponnya terus kamu langsung istirahat ya Sayang!""Bye, i love you."Tut ... Tut ...Panggilan video itu mereka sudahi saat itu juga. Sarah yang sejak tadi memantau perbincangan mereka dari balik layar ponselnya, memasang wajah kesal dan kecut di hadapan Laskar. "Bagus ya, pinter banget kamu ngeles! Apa selain aku, kamu juga punya cewek lain yang aku gak tau?!""Astaga Sarah, sumpah deh! Ini aku bisa khilaf seperti ini cuma sama kamu aja, g

  • Penipu Hati   Menang Tender

    "Kebiasaan deh si Laskar, kalau ada kerjaan penting, pasti ngaret!"Sosok wanita cantik dengan tubuh semampai itu tampak berdiri di jalan dekat rumahnya dengan setelan mantel berwarna coklat susu yang di padu padankan dengan celana jeans berwarna hitam. Tidak lupa, tangan kirinya menenteng sebuah koper besar berwarna senada dengan celananya. Sesekali ia melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya."Ini jamnya yang ngaco, apa si Laskar yang ngaret sih?" omelnya kesal.Tid ...Akhirnya mobil Laskar tiba dan melipir tepat di hadapannya sekarang. Sarah masuk ke dalam mobil dengan wajah yang sedikit bete. Kopernya ia masukkan ke bagasi dengan sedikit di banting karena merasa bete kepada Laskar."Hai Sayang, maaf aku telat!"Laskar mengecup bibir Sarah yang terlihat sudah basah oleh liptintnya. Tapi Sarah hanya menghela nafas panjang, seraya mencoba menyembunyikan rasa kesalnya kepada sang Laskar."It's oke Laskar, aku ngerti kok! Pasti kalian lelah 'kan karena semalem udah ngabis

  • Penipu Hati   Malang I'm Coming

    "Baik Sarah, siap-siap ya, besok kamu akan berangkat bersama Pak Laskar ke Malang. Bawa kabar gembira kali ini!""Siap Pak, laksanakan!" Sarah menerima tugasnya dengan sigap dan penuh semangat.'Yes, akhirnya aku bisa keluar kota hanya berdua aja sama Laskar, jadi aku bisa bebas ngapa-ngapain tanpa harus main petak umpet dari orang-orang.'"Oke, rapat kali ini cukup. Kalian boleh lanjut bekerja, selamat siang!"Para staf dan karyawan yang ikut meeting, bergegas menuju meja masing-masing. Laskar kembali ke ruangannya dan Sarah mampir ke toilet sebentar.Dari dalam toilet, Sarah mendengar desas-desus tentang dirinya dengan Laskar dari para karyawan lain yang juga sedang berada di toilet."Eh, kalian liat ga sih gelagat si Sarah yang begitu carmuk banget di depan Pak Broto dan Pak Laskar?""Iya ya, mentang-mentang cantik!""Kalian juga udah denger belum kabar Pak Laskar yang lagi deket sama si Sarah? Kata salah satu karyawan disini, dia liat si Sarah keluar dari mobil Pak Laskar tadi pagi

  • Penipu Hati   Hanna vs Sarah

    'Kenapa lama sekali yah? padahal tadi aku udah lihat mobilnya lewat!'Hatinya terus bergejolak cemas, jemari tangannya reflek mengetuk-ngetuk meja. Wajahnya mulai memerah kesal, urat-urat pada keningnya tampak mengencang, waktu yang dinantinya sejak tadi mendadak ia abaikan karena rasa kecewanya terhadap Laskar. Tak lama dari itu, terdengar suara geruman mobil Laskar di depan rumahnya.Hanna sudah tak seantusias tadi, dia hanya duduk di ruang makan dengan sepiring martabak keju manis di hadapannya. Pintu rumah sengaja Hanna buka setengah supaya Laskar tak berbasa basi saat masuk. Hanna kesal sehingga tak mau ada drama di balik pintu rumah yang biasanya dia lakukan setiap Laskar pulang kerja.Saling peluk dan melempar senyum yang biasanya mereka lakukan di balik pintu, kini hening seketika. Tak ada lagi sambutan dari Hanna saat suaminya pulang. Laskar yang mulai bertanya-tanya mengapa istrinya membiarkan pintu rumah terbuka padahal ini sudah malam?"Assalamualaikum Sayang, aku pulang!"

DMCA.com Protection Status