Lebih dari sejuta tahun yang lalu, di sebuah lokasi yang terdapat kehidupan dan mereka disebut manusia, sebuah fenomena terjadi. Tepatnya pada suatu malam, sebuah gempa mengguncang seluruh wilayah, diiringi badai hujan petir juga angin yang berhembus dengan kencang membuat para manusia berhamburan keluar dari rumah masing-masing dan mencari tahu penyebab musibah tersebut.
Awalnya, semua orang mengira kejadian tersebut merupakan fenomena alam biasa, karena sebelumnya pernah terjadi hal serupa meskipun tidak sebesar saat ini. Namun, perkiraan mereka salah, karena tak lama kemudian muncul sesosok dari langit yang memancarkan cahaya gemerlap dan menutupi sebagian wilayah tersebut.
Setelah memastikan lebih jauh, mereka mulai mendapati bahwa sosok tersebut tidak lain adalah seekor naga raksasa. Melihat hal itu, semua orang ketakutan, karena pada masa itu, naga disimbolkan sebagai titisan dari kaisar api yang berasal dari langit.
"Tolong,"
"Wahai dewa langit, berikan kami pertolongan,"
"Apakah ini akhir dari kehidupan?"
"Siapa sebenarnya yang membuat kaisar api murka dan memberikan bencana seperti ini?"
"Dosa, siapa yang melakukan dosa besar ini?"
Para manusia saling bersahutan serta berhamburan tak menentu arah, menjerit dan menunjukkan ketakutan yang mendalam. Hanya satu yang terpikirkan saat itu dan semuanya memiliki kesamaan, mati! Tidak akan ada yang selamat dari bencana ini, pikir mereka.
Raungan naga menyebar seperti air pasang, menembus jarak puluhan ribu mil dalam sekejap. Langit biasanya menunjukkan belas kasihan kepada manusia. Namun pada saat ini, surga itu sendiri seolah-olah murka dan ingin melenyapkan semua kehidupan di bawah langit.
Entah itu binatang maupun manusia, mereka sepertinya telah dibekukan oleh kekuatan yang tak terlihat, tidak mampu bergerak sedikitpun, tidak mampu mengucapkan satu suara pun. Bahkan, mereka semua kehilangan kekuatan penalaran.
Ini adalah naga yang mereka bicarakan. Naga dalam arti dan wujud yang sebenarnya!
Ketakutan para manusia semakin menjadi, tatkala sang naga api raksasa menyemburkan api panasnya berwarna merah kebiruan yang membuat sebagian wilayah itu menjadi terang benderang meskipun langit tengah diselimuti gelapnya malam.
Gunung, hutan, bahkan lautan ataupun pemukiman manusia tak terlepas dari cengkeraman sang naga api raksasa. Semuanya dihantam oleh api panas yang tiada duanya.
Sembunyi!
Hanya itulah yang terpikirkan, namun apakah mereka benar-benar bisa selamat dari bencana ini meskipun sembunyi di dalam tanah sekalipun? Tidak, tak akan ada yang bisa bertahan hidup karena panasnya api milik si naga api raksasa begitu panas, hingga mampu menusuk sampai ke lapisan tanah terdalam.
Pasrah!
Benar, hanya itu yang dapat manusia lakukan saat ini. Menyerahkan diri dan menunggu kematian yang tak akan lama lagi mendatangi.
Memejamkan mata!
Semua manusia menutup mata mereka, tak sanggup melihat kehancuran dunia yang sebentar lagi akan terjadi. Namun, keajaiban segera muncul, bersamaan dengan sebuah cahaya berwarna putih datang dari langit dan berhenti di angkasa, tidak jauh dari tempat keberadaan sang naga api raksasa.
Para manusia membuka matanya secara perlahan, karena bencana yang dipikirkan tak pernah terjadi. Saat itulah mereka melihat sesosok lainnya yang memiliki bentuk wujud sama seperti mereka.
Namun, bersamaan dengan kedatangan sosok tersebut, tubuh manusia menjadi mematung, suara yang ingin mereka keluarkan menjadi tertahan di tenggorokan. Tubuh mereka berdesir menunjukkan kengerian disaat sosok tersebut menunjukkan wujudnya.
Alam pun ikut bersaksi, udara menjadi lebih dingin daripada biasanya. Langit yang tadinya gelap karena kedatangan Kaisar naga, kini berubah menjadi terang benderang sepenuhnya. Waktu juga seakan berjalan melambat.
Sosok yang mereka lihat itu adalah dewa langit yang mereka bicarakan sebenarnya!
Dewa langit menatap tajam ke arah naga api raksasa, dan mengucapkan sesuatu. "Kaisar api … kau telah membuat kekacauan di langit serta alam-alam lainnya dan sekarang kau juga ingin membumihanguskan Benua Dataran Rendah ini? Kau benar-benar tidak memandang para dewa? Karena dosa besarmu inilah, aku terpaksa akan mengurungmu."
Bersamaan dengan itu, dewa langit mengangkat satu jari telunjuknya yang seketika menciptakan sebuah kurungan besar berwarna keemasan dan di sekitarnya dikelilingi huruf-huruf suci yang memancarkan kekuatan besar.
"Terima ini … Holy Prison!" Dewa langit mengayunkan telunjuknya dan mengarahkannya kepada naga raksasa api yang seketika penjara suci tersebut melayang dengan kecepatan tinggi ke arah hewan raksasa tersebut.
Tentu saja naga api raksasa tidak tinggal diam saja. Makhluk itu mengepakkan sayapnya dan menciptakan badai angin yang berhembus kencang ke arah penjara suci. Tak hanya itu, naga raksasa api juga membuka mulutnya lebar-lebar dan disaat sama menciptakan bola besar yang menutupi langit malam.
Huah!
Bola api tersebut melesat dengan kecepatan tinggi, ditambah badai angin yang kencang, tentunya sudah bisa dibayangkan bukan, bagaimana kecepatannya? Namun, besarnya kekuatan itu, tetap tidak mampu menahan penjara suci yang dilepaskan sang dewa langit.
Roar!
Naga api raksasa menjerit kesakitan, tatkala penjara suci berhasil mengurung tubuhnya. Huruf-huruf suci yang melayang sebelumnya, kini berkumpul menjadi satu dan melayang ke arah hewan raksasa tersebut dan membuatnya bertambah kesakitan. Namun, belum mampu melemahkan sang naga api raksasa.
Melihat itu, dewa langit kembali mengangkat tangan kanannya dan sekarang menciptakan sebuah pedang yang bersinar terang serta menimbulkan kilatan petir yang mengelilinginya. Saat benda itu berhenti bersinar, menunjukkan gagangnya berbentuk kepala naga yang menampilkan kegentaran bagi setiap orang melihatnya. Sementara pada bilahnya, terdapat corak indah berbentuk sisik-sisik naga dan pada bagian ujungnya menunjukkan ketajaman yang membuat siapa saja akan ketakutan.
Tak hanya itu, dewa langit kembali mengangkat tangan kirinya dan seketika menciptakan sebuah benda berbentuk baju yang merupakan sebuah armor dan menampilkan kekuatan dahsyat.
Menatap ke arah naga api raksasa, dewa langit membaca sebuah mantra dan seketika pedang juga armor tersebut melayang di udara. Bersamaan dengan itu, kedua benda tersebut melesat dengan kecepatan tinggi ke arah naga raksasa api dan sebelum menyentuh tubuhnya, benda-benda itu membesar hingga beberapa kali lipat.
Wush!
Pedang tersebut menusuk tepat di bagian dada naga raksasa api dan membuat hewan tersebut menjerit kesakitan. Sementara benda berbentuk baju menyelimuti seluruh tubuhnya dan menciptakan rasa sakit yang luar biasa dan pada akhirnya membuat naga api raksasa menjadi lemah tak berdaya.
Menghela napas lega, dewa langit memandang ke bawah, tepatnya kepada para manusia yang sedang bersujud ke arahnya. "Naga api raksasa ini sudah aku lumpuhkan, dan tidak akan membuat kekacauan lagi di wilayah ini. Tapi, aku juga tidak bisa membawanya ke langit, karena dosanya terlalu besar dan langit tidak akan bisa menerimanya. Untuk itu, aku akan menyembunyikannya di dunia ini."
Dewa langit kemudian kembali menambahkan. "Kalian tidak perlu takut. Aku sudah memikirkannya, dan akan menciptakan tujuh orang pelindung yang memiliki kekuatan dahsyat untuk menjaga tubuh naga api raksasa agar tidak bisa meloloskan diri ataupun membuat keributan di muka bumi ini."
Dewa langit membuka telapak tangan kanannya dan menciptakan tujuh cahaya berwarna putih melayang di udara. Satu tarikan napas selanjutnya, dewa langit menurunkan tujuh bola cahaya itu dan saat menyentuh tanah, bola-bola itu berubah menjadi tujuh sosok yang menyerupai manusia.
"Mereka bertujuh yang akan menjaga wilayah ini dan menjadi penunjuk jalan benar untuk kalian. Tak hanya itu, mereka juga akan mengajarkan kalian teknik-teknik beladiri dari manual praktik tingkat tinggi."
Para manusia kebingungan karena istilah 'beladiri' dan 'manual' baru pertama kali mereka dengar. Namun, sama seperti sebelumnya, suara mereka tertahan, dan tubuhnya pun tidak dapat digerakkan.
Dewa langit kembali berkata. "Mereka bertujuh yang akan menjelaskan lebih jauh kepada kalian. Untuk saat ini, aku harus pergi dulu." Setelah menyelesaikan ucapannya, dewa langit menghilang dari pandangan.
Setelah kepergian dewa langit, barulah para manusia bisa menggerakkan tubuhnya dan mengeluarkan suaranya.
"Terima kasih, dewa langit …" para manusia kembali bersujud untuk memberikan penghormatan kepada sang dewa langit.
Sejak saat itu, wilayah tersebut berubah menjadi dunia kultivator yang berusaha meningkatkan kekuatan untuk menjadi dewa. Namun, dalam perjalanannya, para manusia mulai melakukan kekerasan antara satu sama lain dan pembunuhan tidak dapat dihindarkan. Dunia yang awalnya damai, kini berubah menjadi lautan dosa dan darah.
Dragon Tomb Sect ialah salah satu kelompok yang bertempat di wilayah Fire Cloud Empire dan menjadi satu dari lima kelompok terbesar di Kekaisaran itu, yaitu menduduki peringkat keempat. Sedangkan Fire Cloud Empire merupakan negara terluas yang ada di Lowland Continent. Sekte ini dikuasai oleh dua keluarga besar. Keluarga Long bertindak sebagai Sect Master sementara keluarga She mengisi posisi Grand Eldernya. Tradisi itu sudah dilakukan dari generasi ke generasi yang telah berlangsung dari semenjak Dragon Tomb Sect berdiri. Long Tian, adalah seorang anak laki-laki berusia lima tahun, merupakan putra dari seorang Sect Master Long Xia dari Dragon Tomb Sect. Saat ini, ia tengah berada di sebuah perpustakaan sekte bersama dengan seorang pria yang terlihat berusia dua puluh tahunan namun sebenarnya sudah berumur lima puluh tahunan, dan tidak lain adalah adik kandung dari ayahnya bernama Long Huo. Long Tian dari bayi sudah akrab bersama Long Huo karena pamannya itulah yang selalu menjagany
Sect Master Long Xia mengepalkan tangannya dengan keras saat elder She selesai mengatakan keperluannya yang tidak lain adalah mengabarkan bahwa murid Dragon Tomb Sect melihat sebuah pergerakan mencurigakan dalam jumlah besar yang diyakini mendekati wilayah sekte tersebut. Dan yang semakin membuat Long Xia marah, karena ia mengenali identitas dari rombongan itu. "Apakah Red Bat Palace benar-benar sudah mengetahui rahasia dibalik Dragon Tomb Sect dan berniat memastikan kebenarannya?" batinnya. "Sect Master … apa yang akan kita lakukan?" Elder She yang melihat Long Xia melamun segera menyadarkannya. "Segera beri perintah untuk memperketat penjagaan dan kirim beberapa murid untuk memata-matai pergerakan mereka!" "Baik, Sect Master!" Elder She memberikan hormat lalu meninggalkan ruangan Long Xia. Sementara Long Xia sendiri berjalan mendekati rak buku yang ada di ruangannya tersebut. Setelah tetua She tidak terlihat, Long Xia menekan sebuah patung naga berwarna keemasan di rak tersebut d
"Jadi, ayah memintaku dan paman membawa cincin semesta itu dan mendatangi sebuah tempat?" Long Huo mengangguk pelan, menanggapi ucapan Long Tian. "Tapi paman, kenapa malam-malam begini? Bukankah kita bisa melakukannya besok pagi? Apakah ayah sangat membenciku sehingga tidak ingin melihatku di sekte barang sebentar saja?" Long Huo menggeleng pelan, dia mencoba memberikan pengertian. "Bukan begitu, Tian'er. Lebih cepat maka akan lebih bagus. Sudahlah, jangan banyak tanya. Cepat bereskan pakaianmu dan kita akan segera melangsungkan perjalanan malam hari ini juga." Dengan wajah cemberut, Long Tian tetap mengikuti perintah dari sang paman. "Selalu saja ayah begini. Memangnya ini keinginanku tidak bisa menjadi kultivator sesuai harapannya. Ayah benar-benar kejam … aku benci ayah …" ujar Long Tian kesal. Ia tidak menyangka bahwa perkataan ini akan selalu diingat dan menjadi salah satu penyesalan terbesar baginya di masa depan. ***** Long Tian dan pamannya, Long Huo meninggalkan Dragon To
"Sect Master, kau tidak menduga bukan, bahwa ada pengkhianat dari dalam sektemu sendiri?!" Gao Mingjie tertawa mengejek. "Aku juga tahu bahwa kau sudah menaruh racun di minuman kami. Keterampilan kalian begitu beragam, tapi untung saja salah satu tetua kalian sudah membocorkan ini sebelumnya. Terlebih lagi, dia memberikan obat penawar racun tersebut kepada kami." Gao Mingjie mengeluarkan sebuah botol kaca dari cincin semesta miliknya. Kemudian meneguk satu pil yang terdapat di dalamnya dan memberikannya sisanya kepada anggotanya. Melihat itu, Long Xia memukul kursinya dengan keras, membuatnya hancur berkeping-keping. "Kurang ajar, siapa yang sebenarnya menjadi pengkhianat di antara kita." Bersamaan dengan ucapan itu, para Elder yang berasal dari keluarga Long mulai mendekat ke arah Long Xia. Tak hanya itu, beberapa Elder yang bermarga She juga menunjukkan dukungannya terhadap Long Xia. Sementara sebagian Elder bermarga She lainnya bergerak ke arah rombongan Red Bat Palace, dan merek
Elder Long Qie terkejut saat mendapati kemampuan elder She Nian meningkat dengan pesat. Hal ini diketahui saat keduanya bertukar jurus pertama beberapa waktu lalu. "Kau … ternyata selama ini kau menyembunyikan kemampuanmu yang sebenarnya? Kau benar-benar licik." Elder Long Qie mengutuk keras elder She Nian. Elder She Nian tertawa kecil, kemudian membenarkan tebakan dari elder Long Qie. "Long Qie … ini salah kalian sendiri yang tidak menyadarinya. Satu hal lagi yang harus kau ketahui, sebenarnya aku sudah bekerja sama dengan Red Bat Palace sejak lima tahun terakhir." Elder Qie yang mendengar itu bertambah emosi, dan mengepalkan tangannya dengan keras sambil memasang wajah merah padam. Mengalirkan qi ke tombaknya, elder Qie kembali memberikan serangan kepada tetua She Nian. Kini, ia tidak perduli dengan perbedaan kekuatan yang mereka miliki. Satu hal yang diharapkan elder Qie adalah dapat membunuh elder She Nian dengan tangannya sendiri. Berpindah ke para elder Dragon Tomb Sect yang
Langit menjadi gelap, seperti malam tiada akhir setelah Gao Mingjie menyelesaikan mantra tangannya. Badai kegelapan mulai tercipta, menutupi sebagian langit di atasnya. Gao Mingjie melepaskan badai kegelapan tersebut, seperti sedang mengerahkan seluruh dunia bersamanya. Long Xia yang menyadari serangan tersebut sangat berbahaya mulai membuat mantra tangan. Dan sebelum badai kegelapan berhasil menyentuh tubuhnya, Sect Master Long Xia berhasil menciptakan dinding pelindung tipis yang terbuat dari unsur petir. Boom! Peraduan kembali terjadi, menciptakan gelombang besar dan suara menggelegar di sekitarnya. Anggota Dragon Tomb Sect dan Red Bat Palace bahkan sampai menghentikan pertarungan mereka dan menyaksikan peraduan kemampuan itu. Semua orang merasakan kengerian saat melihatnya. Pertarungan antara Sect Master Long Xia dan Lord Gao Mingjie benar-benar menunjukkan seseorang yang telah berada di alam yang tinggi. Orang-orang seperti keduanya adalah mereka yang dekat namun tidak dapat d
Sesuai dugaan semua orang, anggota Red Bat Palace memang membawa kekuatan penuh mereka. Di empat sisi luar Dragon Tomb Sect sudah ada satu rombongan Red Bat Palace yang dipimpin langsung oleh keempat pilar utama mereka. Keempat rombongan ini sedang mencoba menembus array pelindung yang melingkupi seluruh wilayah Dragon Tomb Sect saat mendengar suara ledakan di udara. Ketika mereka memastikan lebih jauh, mereka melihat dua orang sosok yang tengah bertarung dan tidak lain adalah Long Xia juga Gao Mingjie. Di bagian Selatan, Song An, First Pillar Red Bat Palace awalnya tidak terlalu menghiraukan pertarungan antara Lord Gao dan Sect Master Long karena berpikir pemimpin mereka akan menang dengan mudah. Tetapi setelah mendengar dan melihat pertarungan lebih jauh, dia menyadari ada yang salah. Melihat itu, Song An meminta anggotanya untuk secepatnya membuka array pelindung yang diciptakan, mereka menyadari bahwa Lord Gao bersama anggotanya telah bertarung di dalam Dragon Tomb Sect dan yang
Sect Master Long Xia masih bisa mempertahankan matanya untuk tetap terbuka, ia berusaha bangkit, namun rasa sakit benar-benar telah menguasai tubuhnya sepenuhnya. Darah telah menyebar di seluruh pakaiannya, sehingga berubah menjadi merah pekat. Sect Master Long hanya bisa mengepalkan tangannya dengan keras sambil menatap ke arah langit, sementara tubuhnya sendiri tidak dapat digerakkan lagi. Ia tidak lebih dari seorang mayat hidup yang menunggu ajalnya. Tak berapa lama kemudian Lord Gao mendarat tidak jauh dari tempat keberadaannya. Meskipun tidak dapat menggerakkan kepalanya, Long Xia bisa melirik kan matanya dan mendapati Lord Gao tengah berjalan mendekatinya dengan menenteng trisula miliknya di atas kepalanya. Saat Lord Gao tersisa satu meter dari Long Xia, dia menghentikan langkahnya. "Bagaimana Sect Master Long? Bukankah sudah kukatakan sebelumnya untuk menyerah saja. Lihatlah dirimu, sekarang tidak dapat berbuat apa-apa. Kau tenang saja, aku tidak akan membunuhmu, setidaknya se
Walaupun bertarung seorang diri, Huang Di mampu memberikan perlawanan, bahkan menyudutkan gabungan kekuatan dari kedelapan Clan Ancestor, sementara Guan Ping dan Jiang Zhang masih berusaha menahan serangan yang dilepaskan pria itu. Kekuatan Huang Di saat ini benar-benar menjadi ancaman bagi anggota Heavenly Treasure Tower yang jika mereka melakukan kesalahan sedikit saja maka nyawa yang akan menjadi taruhannya.Yuan Gang dan Yuan Ping menyadari kesulitan yang dialami oleh rekan dan seniornya itu sehingga memutuskan untuk membantu walaupun belum pulih sepenuhnya, mereka datang untuk menambah kekuatan kedelapan Clan Ancestor. Namun, tetap saja ada tiga Clan Ancestor yang harus terpental hingga ratusan meter dan mengalami luka yang cukup parah karena tidak bisa menahan serangan dari Huang Di tersebut."Hahaha, kalian pikir dengan kekuatan rendah seperti itu bisa melawanku? Kalian sudah melakukan kesalahan besar!" ujar Huang Di angkuh dengan suara yang telah berubah sepenuhnya, seperti sua
"Eternal Fire Breath!"Sebuah gelembung api raksasa keluar dari mulut Huang Di sebelum mendadak meledak saat sudah mengisi setiap sudut segel formasi Eight Eagles Confining the Dragon. Ia berniat menghancurkan segel tersebut dengan tekniknya itu, namun sayangnya kurungan yang dibuat oleh delapan Clan Ancestor itu masih sangat kuat dan sulit ditembus.Melihat usaha pertamanya gagal, Huang Di hanya bisa berdecak kesal. Tapi, ia tidak cepat putus asa. Huang Di berkali-kali mengeluarkan teknik yang sama, dengan harapan setidaknya bisa membuat kurungan itu menjadi retak.Hal tersebut segera disadari oleh Jiang Zhang yang sedari awal menonton dari kejauhan. Kemudian, dengan cepat ia membentuk mantra tangan yang seketika saja muncul lima lapis tembok yang terbuat dari tanah. Tembok-tembok ini berbentuk persegi yang ikut melapisi segel formasi sebelumnya. Dengan demikian, kurungan Huang Di menjadi berkali-kali lipat lebih tebal.Huang Di meraung keras, se
Pertarungan segera berhenti saat tempat itu kedatangan sepuluh orang lainnya secara mendadak. Dua di antaranya adalah kultivator yang memancarkan kekuatan Great-class Nascent Soul.Dari dua jagoan itu, salah satunya merupakan seorang pria sepuh yang jika dilihat secara sepintas tidak berbahaya. Namun, pada kenyataannya ialah yang memiliki kemampuan tertinggi di antara mereka. Sementara jagoan satunya memiliki perawakan yang kekar, dan selalu menunjukkan wajah dingin juga tegas.Sedangkan tiga orang lainnya merupakan jagoan Mid-class Nascent Soul dan sisanya telah mencapai ranah Late-class Nascent Soul. Kedelapan orang ini mengenakan pakaian yang sama, yaitu sebuah jubah berwarna kekuningan yang di belakangnya terdapat corak berbentuk kepala burung elang.Wajah Yuan bersaudara menjadi sedikit lebih tenang saat keberadaan orang-orang itu, berbeda dengan Huang Di yang seketika menjadi memburuk. Tatapan tajam, dipenuhi dengan kemarahan terlihat memenuhi wajahnya."Ternyata mereka sudah mer
Yuan bersaudara menyelimuti tubuh mereka menggunakan Qi yang cukup besar barulah bisa bernapas dengan leluasa. Harus diakui, kekuatan yang dilepaskan oleh Huang Di benar-benar dahsyat, mampu membuat keduanya merasakan ngeri. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa perbedaan kekuatan di antara mereka terpaut jauh.Huang Di yang melihatnya kemudian tersenyum mengejek. "Hanya dengan kemampuan seperti ini ingin menangkapku? Kalian benar-benar mengecewakan harapanku!"Setelah berkata demikian, Huang Di memperkuat tekanannya sampai ke tahap yang tidak lagi dapat dibendung oleh kedua lawan di hadapannya. Alhasil membuat mereka terhempas hingga ratusan meter. Huang Di mampu mengungguli kedua lawannya hanya dengan auranya saja."Kekuatan Patriark Huang sudah meningkat sejauh ini? Memang layak menjadi pilar nomor satu di Heavenly Treasure Tower?" ujar Yuan Gang sambil mengelap darah di pinggir bibirnya."Sayangnya ia sudah melakukan pengkhianat. Kita tidak bi
Setelah Huang Di memutuskan akan menjadi perwakilan Heavenly Treasure Tower yang pergi sendirian untuk menemui anggota Kelompok Gagak Hitam, maka pertemuan antara pemimpin tertinggi asosiasi juga telah selesai."Chief Master, sesuai dugaan Patriark Huang telah mengambil umpan." ujar Yuan Gang saat hanya tersisa dirinya, Yuan Hanying, dan Yuan Ping di ruangan itu."Paman benar, maka dari itu kita hanya perlu melanjutkan rencana berikutnya." Yuan Hanying mengangguk pelan, sebelum memberikan dua gulungan kertas ke masing-masing dari Yuan Gang dan Yuan Ping."Mohon kedua paman mengantarkan pesan ini kepada Patriark Guan dan Patriark Jiang, serta pastikan mereka akan pergi membantu.""Baik, Chief Master!" Setelah menerima gulungan kertas tersebut, Yuan Gang dan Yuan Ping meninggalkan ruangan itu dengan melakukan teleportasi.Saat hanya tersisa dirinya sendiri di ruangan itu, Yuan Hanying menatap tajam ke arah luar, seraya bergumam, "Patriark Huang, apa sebenarnya yang kau pikirkan. Apakah
Ketiga Patriark klan menunda kepergian mereka saat Yuan Hanying mengatakan ada masalah penting lainnya yang ingin dibahas. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu mereka, Yuan Hanying pun kemudian menjelaskan permasalahannya. Semua orang mendengarkan cerita Yuan Hanying sampai selesai tanpa memotongnya sedikitpun."Begitulah, Patriark-patriark sekalian. Jadi, saya ingin meminta saran dari para Patriark untuk menangani kasus ini." Ia menutup penjelasannya.Di tempat duduk Guan Ping, ia mengelus-elus jenggot panjangnya sembari bergumam pelan. "Sesuai dugaan, memang ada pihak lagi selain Kelompok Gagak Hitam yang merencanakan penculikan ini."Di sisi Jiang Shang, ia bersikap lebih tegas. "Chief Yuan, apakah anda telah mengetahui pihak yang bekerja sama dengan Kelompok Gagak Hitam itu?" tanyanya dengan serius.Huang Di yang mendengar itu segera menatap tajam ke arah Yuan Hanying untuk memastikan jawabannya. Ia juga merasa panik, sekaligus telah bersiap untuk
Saat matahari tepat berada di atas kepala, ketiga petinggi Heavenly Treasure Tower telah berkumpul di ruangan rapat untuk memenuhi undangan dari Yuan Hanying. Ketiganya saling menyapa, dan menanyakan satu sama lain alasan Chief Yuan mengumpulkan mereka."Apalagi yang ingin dibahas Patriark Yuan sekarang, bukankah akhir-akhir ini ia terlalu sering mengadakan rapat?!" Jiang Shang memasang wajah kesal. Mereka biasanya hanya mengadakan pertemuan setahun sekali, jadi situasi seperti ini membuatnya tidak begitu nyaman. Di antara petinggi Heavenly Treasure Tower, Jiang Shang memang dikenal memiliki temperamen tinggi, dan suka menyendiri."Tenangkan dirimu, Patriark Jiang, mungkin saja ada hal penting yang ingin Chief Yuan bahas." Guan Ping, pemimpin yang paling senior di antara mereka membuka suara. Sebenarnya ia juga tidak terlalu suka melakukan banyak pertemuan seperti ini, namun karena Yuan Hanying yang mengundang, maka mau tidak mau ia harus menghormatinya sebagai pem
Rombongan Yuan bersaudara tiba di ibukota saat pagi menjelang. Mereka berpisah di persimpangan jalan dengan rombongan Pangeran Ketiga juga anak buah Long Tian yang ditugaskan untuk mengantar Jenderal Ren dan Older Patriark Luo Zhizhao ke kediaman mereka masing-masing."Pangeran, kami tidak akan melupakan bantuan anda hari ini. Jika Pangeran membutuhkan kami di masa depan, maka aku sendiri yang akan turun tangan secara langsung." ujar Yuan Gang seraya memberi penghormatan."Tetua Yuan tidak perlu terlalu sungkan. Sudah aku katakan sebelumnya tujuanku membantu hanya semata-mata demi Saudara Long." Qin Zheng menjawab dengan memasang senyuman tipis."Meskipun begitu, tetap saja kami berhutang satu pada pangeran." Yuan Ping ikut membenarkan perkataan saudaranya. Selain itu, Yuan Qiumei juga turut berterima kasih kepadanya."Pangeran, bagi anda nyawaku mungkin memang tidak terlalu penting, namun Qiumei tetap berterima kasih karena anda telah datang memb
Dua orang anggota Kelompok Gagak Hitam segera mendekat saat namanya dipanggil oleh Ratu Ular Hitam. Seolah mengetahui maksud dari ketua mereka itu, salah satunya memberanikan diri untuk bersuara."Ketua, apakah kita akan benar-benar melepaskan putri dari Chief Yuan? Bagaimana jika 'orang itu' tau kalau kita mengkhianatinya?" bisiknya pelan yang hanya bisa didengar oleh Ratu Ular Hitam yang membuatnya menaikkan alis dibalik topeng."Guan Dao, kau mau menolak perintahku?""Bukan begitu ketua, hanya saja kita sudah dibayar untuk melakukan ini. Jika kita memutuskan secara sepihak, aku khawatir 'orang itu' tidak akan bisa menerima begitu saja." Anggota bernama Guan Dao itu menelan ludahnya secara perlahan dan berbicara dengan hati-hati di hadapan Ratu Ular Hitam.Walaupun dirinya seorang jagoan Nascent Soul, tapi tetap saja di hadapan ketua mereka itu kekuatannya tidak sebanding. Memberanikan diri untuk berbicara seperti ini saja sudah mempertaruhkan nyawanya."Guan Dao, ikuti saja perinta