SEPERTI diceritakan dalam kisah sebelumnya, patung cantik Ruhmintari yang hendak diboyong para Dewi ke Negeri Atas Langit berhasil diselamatkan oleh Dewi Awan Putih. Patung ini kemudian disembunyikannya dalam sebuah goa di satu tempat terpencil. Secara tidak sengaja Bayu dan Arya tersesat ke tempat itu, masuk ke dalam goa dan menemukan patung Ruhmintari.
Kedua orang ini bukan saja heran bisa menemukan patung begitu bagus halus dan cantik di dalam goa, namun juga merasa aneh karena melihat dari kedua mata patung sesekali meluncur jatuh tetesan-tetesan air. Ketika disentuh ternyata tetesan air itu terasa hangat seperti air mata betulan.
“Aku melihat dia seperti tersenyum...” bisik Arya dengan suara gemetar. “Aku khawatir ini satu tempat angker. Aku keluar dulu...” Sebenarnya si kakek sudah merasa takut dan dingin tengkuknya. Itu sebabnya dia buru-buru keluar. Ditinggal sendirian Bayu jadi kecut pula. Rasa takutnya tak dapat ditahannya lagi ketika
TIBA-TIBA di dalam goa muncul satu suara menyahuti ucapan-ucapan si nenek. Suara perempuan, agak tersendat-sendat. “Hai perempuan tua bermuka kuning. Siapa dirimu hingga berani menginjakkan kaki mengotori goa suci ini?”Si nenek tersentak kaget hingga bangkit berdiri. Sesaat dia pandangi patung batu itu dengan wajah berubah. Lalu dia meraung panjang, menangis keras. Habis menangis dia tertawa-tawa gembira terpingkal-pingkal sambil berjingkrak-jingkrak. Setiap berjingkrak dari bawah tubuhnya bertalu-talu keluar suara buuuutttttt... buuuttttt... buutttt...“Patung baik! Ternyata kau bisa bicara! Hik... hik... hik! Jika kau bisa bicara pasti kau patung sakti keramat. Berarti pasti bisa mengobati penyakitku!”Buuuutttttt...“Nenek muka kuning, waktuku tidak banyak. Siapa kau adanya dan apa penyakit yang kau idap?” di dalam goa kembali ada suara perempuan.“Hai patung cantik jelita. Siapa namaku sebenarnya aku t
Sekonyong-konyong tubuh nenek muka kuning mumbul ke atas. Ketika dia menukik tahu-tahu sudah berada di hadapan Bintang dan kawan-kawannya. Ksatria Pengembara tergagau. Bayu keluarkan seruan kejut tertahan sedang Arya langsung mancur ilernya.Si nenek tertawa cekikikan.Dia menunjuk pada Bintang seraya berkata.“Satu!” Lalu, buuuttttt!Dia menunjuk pada Bayu. “Dua!” Buuuttttt!Sekali lagi dia menunjuk. Kali terakhir ini pada Arya. Bahkan bukan cuma menunjuk tapi sekaligus menowel puncak hidung Arya hingga dalam takutnya iler Arya tumpah laksana pancuran!Buuuttt!“Kalian bertiga! Hik... hik... hikkk! Ketahuan! Hik... hik... hik...!”Buuuttttt...!“Hai! Ternyata kalian lelaki semua! Hik... hik... hik! Yang mana diantara kalian tadi meniru suara perempuan” Sepasang mata kuning si nenek memandang menyambar wajah-wajah di depannya.“Aku,&rdqu
DUA SOSOK putih berkelebat. Begitu cepatnya gerakan mereka hingga kelihatan seperti bayang-bayang setan, menembus kelebatan rimba belantara. Di satu tempat setelah keluar dari kawasan hutan sosok di sebelah depan berhenti. Astaga! Ternyata dia adalah manusia biasa juga adanya tapi luar biasanya dia adalah seorang dara berwajah cantik. Pakaiannya putih tipis keabu-abuan. Rambutnya yang tergerai lepas di punggung berwarna pirang membuatnya selain tambah cantik juga tampak anggun. Sosok kedua berhenti disamping dara cantik pertama. Ternyata dia juga seorang dara jelita. Raut tubuh dan potongan badannya sangat menyerupai gadis satunya. Siapa gerangan sepasang gadis ber-wajah sama yang barusan memasuki kawasan rimba belantara sunyi dan berbahaya itu?Di Negeri Jin keduanya dikenal dengan julukan Sepasang Gadis Bahagia. Di balik kecantikan mereka yang mempesona itu tersembunyi satu sifat yang membuat orang lain bisa merinding jika mengetahui, terutama kaum perempuan. Sejak lama dik
"Hai, sungguh pertemuan tidak disangka. Bukankah kalian berdua kerabat yang dijuluki Sepasang Gadis Bahagia?" balas menegur Dewi Awan Putih.Dua gadis kembar jatuhkan diri, berlutut di hadapan sang Dewi. Ruhkemboja malah ulurkan tangan memegang lalu mengangkat tangan Dewi Awan Putih, kemudian menciumnya dengan sikap hormat walau sebenarnya perbuatannya itu lebih didorong oleh hawa gairah.Ruhkenanga tidak tinggal diam. Dia tirukan apa yang dilakukan kakaknya dan mencium belakang telapak tangan malah sampai ujung lengan Dewi Awan Putih.Sambil tersenyum Dewi Awan Putih tarik tangannya”Aku sudah lama mendengar Perihal kalian berdua. Hanya tidak tahu mana yang bernama Ruhkemboja dan mana yang bernama Ruhkenanga."Dua gadis kembar lalu memperkenalkan diri masing-masing."Hai Dewi Awan Putih, gerangan apakah yang membuat kau berada di bukit sunyi ini?" bertanya Ruhkemboja."Sepertinya tengah menunggu seseorang," menyambung Ruhkenanga.
Tenggorokan Dewi Awan Putih kelihatan turun naik. Suaranya agak tersendat ketika bertanya ”Apa kalian mengenali siapa adanya gadis di dalam goa yang bersama pemuda bernama Bintang itu?""Ruhjelita. Gadis yang dikenal sebagai penunggang kura-kura terbang itu!""Kalian tidak salah lihat?""Kami berdua. Mana mungkin salah lihat!" jawab Ruhkenanga."Kalau begitu.." Dewi Awan Putih tidak meneruskan ucapannya."Kalau begitu apa Hai Dewi Awan Putih?" tanya Ruhkenanga sambil kembali tangannya merayap ke lengan sang Dewi."Tidak.. Tidak apa-apa. Keterangan kalian sangat berguna. Paling tidak aku kini benar-benar yakin dan mengetahui apa yang terjadi dalam goa itu.." Lalu dalam hati sang Dewi berkata”Aku juga menyaksikan sendiri. Tadinya aku seperti ingin mengatakan tidak yakin pada penglihatanku sendiri. Tapi kini ada dua orang yang menyaksikan hai yang sama. Berarti tidak perlu aku menyelidik lebih jauh. Hai mengapa kejam sekali rasanya
"Aku tidak melihat Jin! Tapi melihat makhluk sangat menjijikkan!" tukas Dewi Awan Putih.”Tampangku memang jelek! Terserah kau mau bilang apa! Tapi harap kau jelaskan dulu mengapa kau membela dua gadis jahat tadi. Lalu mengapa kau marah-marah dan berkata tak karuan padaku. Aku merasa tidak punya salah padamu. Dua gadis kembar itu mencuri tongkat batu titipan orang. Mereka juga memfitnah diriku lalu enak saja melarikan diri. Aku tidak...”Saat itu mendadak ada suara menderu dahsyat disertai suara ringkikan kuda. Sesaat kemudian seekor kuda hitam besar berkaki enam muncul dan berhenti di tempat itu. Di atasnya duduk Maithatarun dengan sikap gagah."Saudaraku Bintang! Kerabatku Dewi Awan Putih! Aku merasa gembira bisa menemui kalian berdua di tempat ini!" Maithatarun hendak tertawa lebar.Tapi tidak jadi ketika dia melihat raut wajah Dewi Awan Putih serta Bintang yang tampak kebingungan. Ksatria Pengembara kedipkan mata. Maksudnya hendak memberi
"Agaknya kau seperti mempercayai apa yang diucapkan tiga orang itu..." kata Bintang dengan nada kecewa."Hai, adakah aku mengatakan seperti itu Bintang? Fitnah adalah penodaan paling jahat atas kasih sayang. Tapi bagaimana kasih sayang akan menunjukkan kebersihan jati dirinya kalau kau tidak mampu membuktikan bahwa dirimu sungguh bersih?""Jadi kau tidak mempercayai tuduhan ketiga orang itu?"Ruhcinta tersenyum”Masalahnya bukan percaya atau tidak. Tapi kemampuan dirimu untuk menyatakan bahwa kau benar-benar bersih”"Aku tidak ingin membela diri. Tapi dua gadis kembar itulah yang telah berbuat keji terhadap Ruhjelita. Kau mungkin belum tahu. Mereka dua gadis yang punya kelainan jiwa. Hanya suka...”"Aku tak Ingin mendengar hal itu," kata Ruhcinta memotong dengan suara halus”Seharusnya hal itu pantas kau ucapkan pada Dewi Awan Putih”"Percuma saja. Dia tidak akan percaya. Dia tidak memberi kesempatan padaku untuk
DI SATU tempat sunyi, di balik semak belukar lebat di kaki sebuah bukit sebelah timur, Ruhcinta duduk termenung sendirian. Dia mengingat-ingat kembali pertemuan serta semua ucapannya dengan Bintang tadi."Aku memang tidak melihat sendiri apa yang terjadi di dalam goa. Aku hanya melihat Ruhjelita keluar dari dalam goa, disusul pemuda itu. Sepasang gadis kembar mungkin saja mengarang cerita. Aku tahu sifat perangai mereka. Tapi Dewi Awan Putih tidak mungkin memfitnah. Apa lagi kudengar dia berkata bahwa dia juga melihat dengan mata kepala sendiri apa yang dilakukan Bintang dan Ruhjelita”Ruhcinta menghela nafas panjang dan mengusap wajahnya berulang kali. ”Hai...” katanya dalam hati ”Sudah seburuk inikah sifat dan perbuatan makhluk hidup di atas muka bumi Negeri Jin ini? Aku tak ingin mempercayai dia tega berbuat sekeji itu. Tapi kenyataan mengatakan demikian, bagaimana mau membantahnya. Dia mengatakan tidak mencintai Ruhjelita ataupun
Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen
“Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit
“Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia
Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha
Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara
“Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl
Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit
“Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah
Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi