Share

Masa Lampau – 18

Mendengar keterangan Pahidungbesar itu sepasang mata Jin Muka Seribu mendelik besar. Lalu dia usap-usap mukanya sebelah depan berulang kali. Dalam hati dia membatin. ”Pukulan Menebar Budi Hari Ketiga saja sudah membuat anak buahku kelabakan. Belum lagi Pukulan Menebar Budi Hari Keempat, Kelima, Keenam dan Ketujuh! Siapa adanya manusia satu ini harus diselidiki, diringkus dan dihabisi. Tapi mungkinkah dia Dewa yang turun ke bumi melakukan penyamaran?”  Jin Muka Seribu memandang pada dua kakek di hadapannya lalu berkata. "Aku melihat pertanda buruk. Sudah sebelas malam aku seolah melihat wajah-wajah aneh. Beberapa kali aku melihat gambar bunga dalam lingkaran. Sayang Pagandrung dan Pagandring sudah mampus! Kalau mereka masih hidup mungkin bisa memberi keterangan yang aku harapkan. Selama ini kabut rahasia selalu menyelubungi kehidupanku. Aku tak pernah tahu asal usulku. Aku tak pernah tahu siapa ayah siapa ibuku!”  Sambil bicara rawan seperti itu Jin Muka S

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status