Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Jin Muka Seribu - 2

Share

Jin Muka Seribu - 2

Author: KSATRIA PENGEMBARA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Hai makhluk di puncak batu karang tempat arus berputar! Jika kau mengikuti petunjukku, kau tak perlu harus menunggu sampai sepuluh tahun lagi! Sebelum sang surya tenggelam hari ini, kau sudah boleh meninggalkan pulau karang!"

Makhluk di atas batu karang tersentak kaget. Dia mendongak ke atas. Di antara silaunya Matahari Terik dia melihat ada sebuah benda berwarna merah melayang turun dari sebelah utara. Belum sempat dia berkejap, benda ini tahu-tahu sudah sampai di hadapannya! Kejut si makhluk aneh bukan alang kepalang!

Sosok yang tegak di depannya saat  itu adalah sosok seorang kakek yang keadaannya sungguh mengerikan. Sekujur badannya dikobari nyala api. Namun sosok sebelah kanan yaitu bagian bahu sampai ke pinggang hanya merupakan satu lobang besar menggidikkan. Makhluk berlumut di atas batu bisa melihat isi dada dan perut serta genangan darah di dalamnya. ”Makhluk api yang sosokmu hanya tinggal sebelah! Siapa kau adanya! Apa maksud ucapanmu tadi?!" Yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 3

    "Wuuttt! Seetttt! Setttt!Bluuupppp!"Lobang besar akibat hantaman pukulan tadi kini tertutup oleh gumpalan debu, rata tak berbekas seperti keadaan semula! Pabahala hanya bisa leletkan lidah menyaksikan kejadian itu. Kakek api menyeringai lebar lalu berkata."Sungguh hebat ilmu pukulan Menghancur Karang Membentuk Debu yang kau perlihatkan padaku. Hai, bukankah itu nama pukulan yang barusan kau Perlihatkan padaku? Hik... hik... hik!"Makhluk berlumut terkesiap kaget. Tidak mengerti bagaimana si kakek api tahu nama pukulan yang barusan dikeluarkannya."Makhluk berlumut yang aku beri nama Pabahala, jika kau mengikuti petunjukku kau akan dapatkan berbagai ilmu yang jauh lebih hebat dari yang barusan kau Perlihatkan. Kau tak Perlu menunggu sepuluh tahun. Sebelum sang surya tenggelam hari ini kau sudah boleh meninggalkan pulau ini! Terserah apakah kau mau menerima berkah atau tetap jadi cacing tanah dengan sejuta ketololan!"Makhluk berlumut meren

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 4

    "Aku paham Hai Pamanyala. Namun jika Pasedayu memiliki kepandaian tinggi tentu sulit untuk mencungkil merampas pusarnya”"Kau benar. Tapi jika kau mempergunakan alat ini pekerjaan itu akan jadi mudah.” Kakek api lalu masukkan tangan kirinya ke dalam lobang di sisi kanan tubuhnya. Dari dalam rongga ini dikeluarkannya sebuah benda yang diselimuti darah kental.Pabahala kernyitkan kening. Dia tidak tahu benda apa yang dipegang si kakek api Wakil Para Dewa itu. Si kakek mendongak ke langit, pejamkan matanya lalu meniup. Serta merta darah yang melumuri benda yang dipegangnya lenyap. Kini kelihatan ujud benda itu, ternyata adalah sebuah sendok aneh bergagang pendek, terbuat dari emas murni memancarkan cahaya kuning berkilauan."Ini adalah Sendok Pelangkah Nasib. Dengan benda ini dengan mudah kau bisa mengorek pusar Pasedayu. Ambillah, simpan baik-baik. Benda ini hanya boleh kau keluarkan pada saat kau siap mencungkil pusar Pasedayu. Jika telah selesai kau

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 5

    Rahang si kakek api menggembung. Telinganya panas dan hatinya meradang. ”Hai Para Junjungan, sudah nasib diri kami manusia di bumi ini. Jika salah langsung diterpa, jika celaka tidak pernah diambil kira. Puluhan tahun aku hidup dengan sosok hanya tinggal sebelah! Siapa yang peduli akan kesembuhanku? Manusia di bumi tidak, para Dewa di langit juga tidak! Tapi ketika aku mengambil keputusan memperkarakan makhluk jahat bernama Pasedayu, kesalahan justru ditimpakan pada diriku! Hai Junjungan, seperti katamu, aku akan bertanggung jawab akan segala apa yang terjadi sebagai akibat perbuatanku! Tapi ketahuilah, mulai saat ini jangan disebut lagi diriku ini sebagai Wakil Para Dewa Di Negeri Jin! Kelak Pabahala tidak hanya akan membuat kegegeran di permukaan bumi Jin tapi juga akan membuat heboh Para Dewa di atas langit sana!"Si kakek tundukkan kepala, tekuk lututnya lalu berkelebat tinggalkan tempat itu. Di langit sinar putih menyambar ke atas pulau namun Pamanyala telah lenyap

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 6

    "Sebentar Hai Junjungan. Sumur ini agak sempit...” jawab Pahidungbesar yang disambut dengan suara tiupan suling semberoleh Pasulingmaut. Kakek satu ini agaknya sudah tahu apa yang tengah dilakukan kawannya itu.Ketika menarik sepasang kaki itu dalam gelap Pahidungbesar merasa heran dan membatin. ”Aneh, mengapa sosok Dewi ini jadi sangat berat. Waktu kakinya kupegang terasa kasar. Lalu mengapa betisnya seperti ada bulu-bulunya. Keras berotot. Seharusnya halus dan lembut.” Sesaat kakek hidung besar ini berhenti menarik. Dia mengendus-endus. Lalu kembali berkata dalam hati. ”Seingatku sosok Dewi Awan Putih menebar bau harum mewangi. Saat ini aku seperti mencium bau keringat. Ada yang tidak beres”Walau hatinya kini mendadak merasa tidak enak Pahidungbesar kembali menarik dua kaki. Ketika dia sampai di ujung sumur melintang, pada bagian yang terang dia melihat ke bawah, memperhatikan."Hai!” Pahidungbesar berseru. Tampangnya berub

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 7

    Kemunculannya pasti membawa dendam. Karena Jin Muka Seribu tahu Ruhcinta bukan gadis sembarangan dan merupakan murid seorang nenek sakti bernama Jin Lembah Paekatakhijau dan juga merupakan cucu kandung nenek sakti lainnya yang dijuluki Jin Penjunjung Roh.Mengingat sampai di situ Jin Muka Seribu diam-diam menjadi was-was. Apalagi dia mempunyai pantangan membunuh perempuan. Akan cukup sulit baginya untuk menghadapi langsung dua gadis jelita berkepandaian tinggi itu. Dia memandang berkeliling, menghitung jumlah orang dan mengukur kekuatan di pihaknya. Walau dia tidak meremehkan kemampuan dua kakek sakti yang ada bersamanya namun Jin Muka Seribu tetap saja merasa khawatir. Kakek hidung besar jelas tidak bisa diandalkan lagi.Maka makhluk yang mengaku Raja Diraja Segala Jin ini lantas memberi isyarat pada empat orang lelaki berjubah yang menjadi pengusungnya. Melihat tanda ini Keempat orang itu segera keluarkan suitan keras. Dua kali berturut-turut. Hanya beberapa saat set

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 8

    Habis berkata begitu Si Betina Bercula melompat ke hadapan Bintang. Bintang segera mundur menjauh. Tapi lengannya sudah terpegang dan tahu-tahu mulut Betina Bercula sudah berada dekat telinga kirinya. Bintang cepat tarik tangan dan jauhkan kepalanya. Namun Betina Bercula masih sempat menjilat daun telinga sang pendekar. Sambil tertawa cekikikan lelaki yang berperangai banci ini kembali ke tempatnya semula. ”Hai! Telingamu pahit-pahit asin. Tapi lumayan! Enak juga! Hik... hik. hik!"Bintang usap telinganya yang barusan dijilat tengkuknya terasa merinding. Dalam hati dia memaki panjang pendek."Kalian semua dengar!” Tiba-tiba Jin Muka Seribu membentak.”Kita kemari bukan untuk bergurau. Tapi untuk menangkap Dewi itu hidup-hidup, juga kawannya yang berpakaian biru itu. Tugas paling utama adalah membunuh pemuda asing bernama Bintang itu!""Penguasa tertinggi Istana Surga Dunia! Kami siap melakukan!” kata Pahidungbesar sambil

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 9

    "Hai, kau sudah tidak sabar rupanya sahabatku. Baik, aku akan naik ke punggungmu. Tapi aku harus berhati-hati. Jangan sampai aku jatuh Hai Zeus. Terbangkan aku ke tempat di mana beradanya Dewi Awan Putih“ Sekali melompat Ruhcinta telah berada di atas awan putih itu. Tanpa menunggu lebih lama Zeus segera melesat terbang ke arah timur. Bintang yang berada di bawah sempat melihat Zeus bertanya-tanya siapa adanya penunggang berbaju biru yang jelas bukan Dewi Awan Putih adanya. Selagi dia bertanya-tanya seperti itu tak lama kemudian Bintang melihat seekor kura-kura terbang melintas di udara.Dari arah yang ditujunya agaknya kura-kura itu mengikuti awan putih dari kejauhan. Bintang sudah tahu siapa adanya penunggang kura-kura terbang itu. Yakni bukan lain dara cantik bernama Ruhjelita.Saat itu Bintang ingat dan ingin sekali menemui dua temannya yaitu Bayu dan Arya. Pada saat ditinggal mereka masih menunggui obat yang diberikan oleh Jin Obat Seribu agar tubuh mereka ju

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 10

    "Aku seperti mencium bau harum.”kata Ruhcinta."Betul! Itu adalah harum bau tubuh dan pakaian Dewi Awan Putih!” kata Bintang pula.”Kau tunggu di sini. Aku akan memeriksa ke balik batu besar itu."Sambil memperhatikan Bintang menuruni lereng bukit, dalam hati Ruhcinta berkata. ”Sampai sedekat mana hubungan pemuda itu dengan Dewi Awan Putih. Bagaimana dia bisa mengenali harum bau tubuh dan pakaian sang Dewi...? Hai.Mengapa aku berpikir sampai ke situ. Kalaupun antara mereka ada jalinan hubungan tertentu kurasa wajar-wajar saja. Bukankah Dewi bermata biru itu sangat cantik dan baik budi Dewi lakunya?” Ruhcinta termangu sesaat. Dia tersentak ketika mendengar teriakan Bintang dari balik batu."Ruhcinta! Lekas kemari! Aku menemukan Dewi Awan Putih!"Ruhcinta segera menuruni lereng bukit batu. Bintang dilihatnya berdiri di depan sebuah goa. Ketika dia merunduk dan memperhatikan ke dalam goa benar saja. Di dalam sana terbujur sosok p

Latest chapter

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status