Beranda / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Jin Muka Seribu - 8

Share

Jin Muka Seribu - 8

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Habis berkata begitu Si Betina Bercula melompat ke hadapan Bintang. Bintang segera mundur menjauh. Tapi lengannya sudah terpegang dan tahu-tahu mulut Betina Bercula sudah berada dekat telinga kirinya. Bintang cepat tarik tangan dan jauhkan kepalanya. Namun Betina Bercula masih sempat menjilat daun telinga sang pendekar. Sambil tertawa cekikikan lelaki yang berperangai banci ini kembali ke tempatnya semula. ”Hai! Telingamu pahit-pahit asin. Tapi lumayan! Enak juga! Hik... hik.    hik!"

Bintang usap telinganya yang barusan dijilat tengkuknya terasa merinding. Dalam hati dia memaki panjang pendek.

"Kalian semua dengar!” Tiba-tiba Jin Muka Seribu membentak.”Kita kemari bukan untuk bergurau. Tapi untuk menangkap Dewi itu hidup-hidup, juga kawannya yang berpakaian biru itu. Tugas paling utama adalah membunuh pemuda asing bernama Bintang itu!"

"Penguasa tertinggi Istana Surga Dunia! Kami siap melakukan!” kata Pahidungbesar sambil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 9

    "Hai, kau sudah tidak sabar rupanya sahabatku. Baik, aku akan naik ke punggungmu. Tapi aku harus berhati-hati. Jangan sampai aku jatuh Hai Zeus. Terbangkan aku ke tempat di mana beradanya Dewi Awan Putih“ Sekali melompat Ruhcinta telah berada di atas awan putih itu. Tanpa menunggu lebih lama Zeus segera melesat terbang ke arah timur. Bintang yang berada di bawah sempat melihat Zeus bertanya-tanya siapa adanya penunggang berbaju biru yang jelas bukan Dewi Awan Putih adanya. Selagi dia bertanya-tanya seperti itu tak lama kemudian Bintang melihat seekor kura-kura terbang melintas di udara.Dari arah yang ditujunya agaknya kura-kura itu mengikuti awan putih dari kejauhan. Bintang sudah tahu siapa adanya penunggang kura-kura terbang itu. Yakni bukan lain dara cantik bernama Ruhjelita.Saat itu Bintang ingat dan ingin sekali menemui dua temannya yaitu Bayu dan Arya. Pada saat ditinggal mereka masih menunggui obat yang diberikan oleh Jin Obat Seribu agar tubuh mereka ju

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 10

    "Aku seperti mencium bau harum.”kata Ruhcinta."Betul! Itu adalah harum bau tubuh dan pakaian Dewi Awan Putih!” kata Bintang pula.”Kau tunggu di sini. Aku akan memeriksa ke balik batu besar itu."Sambil memperhatikan Bintang menuruni lereng bukit, dalam hati Ruhcinta berkata. ”Sampai sedekat mana hubungan pemuda itu dengan Dewi Awan Putih. Bagaimana dia bisa mengenali harum bau tubuh dan pakaian sang Dewi...? Hai.Mengapa aku berpikir sampai ke situ. Kalaupun antara mereka ada jalinan hubungan tertentu kurasa wajar-wajar saja. Bukankah Dewi bermata biru itu sangat cantik dan baik budi Dewi lakunya?” Ruhcinta termangu sesaat. Dia tersentak ketika mendengar teriakan Bintang dari balik batu."Ruhcinta! Lekas kemari! Aku menemukan Dewi Awan Putih!"Ruhcinta segera menuruni lereng bukit batu. Bintang dilihatnya berdiri di depan sebuah goa. Ketika dia merunduk dan memperhatikan ke dalam goa benar saja. Di dalam sana terbujur sosok p

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 11

    Binatang ini serta meria melesat ke udara meninggalkan sosok serba hitam di atas batu sana.Kembali pada Bintang dan Ruhcinta. ”Sekarang alirkan tenaga dalammu "Ruhcinta bukannya melakukan apa yang dikatakan Bintang, tapi malah pandangi pemuda itu dengan matanya yang bening bagus. Dipandangi seperti itu pendekar kita jadi bingung sendiri. ”Kalau begini, sampai pagi tak akan jadi-jadinya aku menolong Dewi Awan Putih.”Lalu Bintang kerahkan tenaga dalamnya. Aliran hawa sakti itu menyusup masuk ke dalam dua jari Ruhcinta. Begitu ujung jari si gadis bergetar tanda tenaga dalam yang dialirkan sudah mencapai ujung-ujung jari, Bintang segera tusukkan jari-jari itu ke bagian leher Dewi Awan Putih yang kebiru-biruan. Saat itu juga Dewi Awan Putih buka sepasang matanya yang biru. Dia melihat langit. Lalu melihat Ruhcinta dan terakhir sekali pandangannya membentur Bintang."Di mana aku. Apa yang terjadi? Hai Ruhcinta.”Dewi Awan Putih

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 12

    "Dewi sesat! Kau telah banyak mencelakai kawan-kawanku! Hari ini aku mewakili mereka menghukummu!” teriak Si Pembedol Usus. Nenek ini marah sekali. Karena dua larik sinar biru dari mata sang Dewi memaksa dia menarik pulang serangannya yang tadi dianggapnya dapat merobek perut Ruhcinta. Didahului pekik melengking sosok si nenek melesat dua tombak ke atas. Tapi aneh dan mengerikannya dua tangannya yang hitam melayang tertinggal di sebelah bawah seolah tanggal dari persendian, melesat menyambar ke perut sang Dewi."Dua Tangan Pembetot Roh” seru Dewi Awan Putih mengenali serangan ganas yang dilancarkan si nenek. Dengan tenang dia membuat gerakan mengelak.Namun tidak disangka, dari sebelah atas kaki kanan lawan yang tadi melayang ke udara, menderu mengincar batok kepalanya sebelah belakang! Dan lebih celakanya lagi di saat yang sama payung daun milik Si Jin Sinting berputar melayang, menyambar ke arah leher kanan Dewi Awan Putih. Seperti diketahui payung itu wa

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 13

    PADA waktu Pasulingmaut menggebukkan suling tengkoraknya dan asap beracun mengepul ganas, Bintang segera tutup jalan nafas dan rundukkan kepala seraya balas menghantam dengan pukulan Tapak Guntur. Bintang berlaku cerdik. Yang digempurnya bukan kakek di atas dukungan tetapi justru kakek yang mendukung yakni Si Pahidungbesar.Seperti diketahui Pahidungbesar sebelumnya telah terluka parah di bagian dada sebelah dalam akibat tendangan Bintang. Tulang dada dan beberapa iganya remuk. Walau dia telah diberi tambahan kekuatan oleh Pasulingmaut namun keadaan lukanya yang cukup parah membuat Pahidungbesar hanya bisa bertahan selama empat jurus. Di jurus-jurus selanjutnya dia mulai kelabakan menjadi bulan-bulanan serangan Bintang. Apa lagi Bintang sengaja menghantam dengan pukulan-pukulan sakti mengandung tenaga dalam tinggi.Pahidungbesar mulai terhuyung-huyung. Dua kakinya tidak mampu lagi membentuk kuda-kuda bertahan apalagi menyerang. Menyadari keadaan kawan yang mendukungnya

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 14

    Pada saat yang genting itu tiba-tiba dari balik batu besar di samping kiri melesat satu bayangan hitam.Luar biasa sekali gerakan orang ini karena dia mampu menangkap suling tengkorak yang sesaat lagi akan menghantam kepala Bintang'.Bintang melengak kaget. Berpaling dia dapatkan dirinya berhadap-hadapan dengan seorang berpakaian serba hitam. Wajah orang ini tertutup sejenis tanah liat yang juga berwarna hitam."Makhluk hitam, aku tidak tahu kau ini setan kesiangan atau manusia sepertiku! Yang aku tahu kau barusan telah menyelamatkan jiwaku. Aku berhutang budi berhutang nyawa padamu. Aku menghaturkan terima kasih“ Bintang lalu membungkuk dalam-dalam."Kraaakk! Kraaakkk!"Tangan hitam yang mencekal suling tengkorak bergerak meremas secara aneh. Suling dan tengkorak hancur berkeping-keping. Asap hitam mengepul tapi sudah kehilangan racun jahatnya.“Astaga“ Bintang tercekat kaget.Si hitam ini memandang ke jurusan Dewi

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 15

    WALAU amarah Jin Muka Seribu, Pasulingmaut dan nenek Si Pembedol Usus meluap luar biasa melihat kematian Pahidungbesar. Namun kedua orang ini jadi terpaksa menahan diri ketika melihat munculnya sosok orang serba hitam yang selama ini menjadi nomor satu di kalangan orang Istana Surga Dunia, apa lagi begitu muncul langsung menangkap dan meremas hancur suling tengkorak. Selain itu empat orang pengusung tandu yang barusan di Perintah untuk mengurung Bintang saat itu sama-sama terkesiap dan ciut nyali masing-masing begitu melihat Pahidungbesar meregang nyawa dengan cara sangat mengerikan.Apa lagi saat itu Si Jin Sinting terkapar di tanah dalam keadaan lumpuh tidak berdaya. Betina Bercula, walaupun tak kurang suatu apa tapi nyalinya telah leleh. Banci satu ini tengah berpikir bagaimana bisa meninggalkan tempat itu dengan aman. Tidak ketahuan Jin Muka Seribu juga tidak ketahuan pihak lawan.“Jin Budiman...” desis Jin Muka Seribu dan Pasulingmaut hampir berbarenga

  • Penguasa Negeri Jin   Jin Muka Seribu - 16

    Jin Muka Seribu memaki habis-habisan. Wajahnya depan belakang berubah menjadi wajah raksasa. Dia gerakkan tangannya ke pinggang. Ketika tangan itu diangkat terdengar satu letusan kecil lalu asap hijau menggebubu menutup pemandangan."Jin pengecut! Pasti dia kabur sudah!”teriak Jin Obat Seribu. Benar saja, begitu asap hijau luruh lenyap, sosok Jin Muka Seribu tak kelihatan lagi di atas tandu. Melihat kejadian ini empat orang anak buah yang mengusungnya serta merta melarikan diri berserabutan."Jin Muka Seribu! Jangan tinggalkan aku!”seru kakek rambut putih Pasulingmaut. Arya dekati kakek ini lalu usap-usap rambutnya yang putih.”Kau mau kukencingi atau kutampar? Kau membuat susah sahabatku si pemuda itu ya?!""Mengapa berani dalam keadaan aku tidak berdaya?”kata Pasulingmaut."Kau pandai bicara! Sudah, biar kutampar saja mulutmu sampai perot!” Arya usap-usap telapak tangannya satu sama lain lalu yang kanan bergerak.

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status