Share

200. Bagian 20

Ksatria Pengembara diam seperti merenung. Akhirnya dia berucap. "Menolong sesama manusia adalah satu kebaikan. Aku banyak menerima budi besar dari nenek ini. Kurasa kurang pantas rasanya kalau aku membiarkan dirinya sengsara seumur-umur. Padahal aku bisa dan mampu menolongnya "

"Jadi kau bersedia aku nikahkan dengan Jin Santet Laknat?"

"Tidak dengan Jin Santet Laknat Tapi dengan gadis berpakaian serba putih yang kau sebut dengan nama Ruhrembulan itu " jawab Bintang.

Jin Santet Laknat keluarkan pekik halus. Dua tangannya dinaikkan ke atas dengan telapak terbuka. Matanya dipejamkan dan mulutnya yang berbentuk paruh burung gagak bergetar. Makhluk ini kelihatan seperti tengah menghaturkan doa. Perlahan-lahan air mata mengucur ke pipinya yang tertutup bulu hitam. Ramahila bangkit berdiri dari duduknya, diikuti Paduliu. Dipegangnya bahu Ksatria Pengembara seraya berkata

"Budimu sungguh luhur! Lihatlah, gadis bernama Ruhrembulan itu telah menunjukkan ujudnya di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status