Share

200. Bagian 21

"Piala perak.." desis Ruhsantini. "Aku rasa-rasa pernah melihat piala seperti ini sebelumnya. Dimana... kapan ... ?" Ruhsantini dekatkan piala perak itu ke hidungnya. Dia menghirup bau minuman aneh. Mungkinkah minuman suci bernama Embun Murni?" Lalu berulang-ulang perempuan ini menyebut "Tebing Batu Terjal ... Piala perak. Bintang ... Jin Santet Laknat ... Agaknya telah terjadi satu upacara pemanjatan doa di tempat ini. Doa khusus karena jarang yang mempergunakan piala dari perak. Biasanya cukup piala dari tanah "

"Ruhsantini, lihat! Ada tiga piala lagi bertebaran di tempat ini!" berseru Ruhcinta lalu menunjuk pada tiga buah piala yang bertebaran di pedataran batu yang gelap itu.

"Tiga piala perak. Empat dengan yang kupegang. Berarti ada empat orang melakukan satu upacara di tempat ini. Bintang, Jin Santet Laknat Lalu siapa dua orang lagi?" Ruhsantini coba berpikir menduga-duga. Dalam hati dia membatin. "Hanya ada satu kemungkinan. Dua orang itu mungkin Ramahila dan pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status