Share

200. Bagian 22

"Kita memang terlambat Ruhcinta. Upacara pernikahan sudah dilaksanakan... Mereka telah berpegangan tangan "

"Mereka siapa?" tanya Ruhcinta dengan suara gemetar. Gadis ini sibakkan semak belukar lalu memandang ke depan. Saat itu terdengar suara lantang sang juru nikah Ramahila.

"Bintang dan Ruhrembulan! Kalian berdua telah aku nikahkan disaksikan langit dan bumi. Apa yang kalian ucapkan di dengar oleh para Dewa dan semua roh yang tergantung antara langit dan bumi. Semoga kalian mendapat berkah. Saat ini kalian telah resmi menjadi suami istri!"

"Menjadi suami istri?" Bintang kerenyitkan kening. Di batik batu besar dan semak belukar, Ruhcinta merasa lututnya goyah. Tanah yang dipijaknya seolah runtuh. Sosoknya niscaya jatuh terduduk kalau tidak lekas dipegang oleh huhsanthi.

"Siapa gadis berpakaian putih itu... Siapa dia?" Ucapan itu taerulang kali kesuar dari mufut Ruhcinta.

"Ruhcinta, ada apa dengan kau? Astaga kau menangis! Tubuhmu berguncang! Kau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status