Share

198. Bagian 10

"Memangnya kenapa kau tanyakan kupingmu itu?!" bertanya Ruhkentut.

"Sesuai perjanjian, kuping itu untuk jadi jaminan bahwa kau bisa disembuhkan. Sekarang kau sudah bisa dikatakan sembuh. Lagi pula bukankah kita ini sekarang sudah bersahabat?" Arya berkata sambil tersenyum dan kedip-kedipkan matanya.

Si nenek muka kuning tertawa masam. Dia meraba-raba pakaian kuningnya, mencari-cari disetiap sudut sosok tubuhnya. Meraba sampai di bawah perut si nenek berhenti. Matanya yang kuning menatap pada Arya lalu dikedipkan. Si nenek kemudian balikkan badannya sambil mengangkat pakaian kuningnya ke atas. Sesaat kemudian ketika dia kembali membalik, potongan kuping kanan Arya sudah berada di tangan kirinya.

"lni, kau ambillah kembali! Aku memang tidak butuh lagi kupingmu ini!" Arya menerima potongan kupingnya. Benda itu terasa hangat, basah dan bau pesing.

"Nek, kau letakkan di mana kupingku ini tadi ... ?" tanya Arya.

"Dasar tolol! Coba kau cium sendiri! Kau p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status