Share

193. Para Naga Sejati

Di suatu tempat, seorang pria melayang di angkasa lepas. Wajahnya memancarkan keteduhan yang begitu menenangkan. Matanya berkilau layaknya berlian, dengan warna yang indah seperti mentari pagi. Tubuh putih bersihnya diselimuti oleh cahaya yang membentuk pakaian dan selendang lembut yang melingkar di belakang pundaknya. Dari semua kesempurnaan yang ada padanya, ada sebuah bekas luka tebasan di dadanya. Dari pundak kiri hingga hampir mencapai perut kanannya.

Ia tersenyum jahil saat melihat gemerlap cahaya di depannya. Titik-titik cahaya dari suatu bintang, berjejer-jejer seperti pusaran membentuk suatu galaksi. Tidak hanya satu atau dua pusaran, namun puluhan pusaran yang disebut galaksi itu. Sebuah semesta terlihat di hadapannya, dengan ujung yang gelap tanpa batas karena tidak ada semesta lain di dekatnya.

Ia membentuk sebuah kaca berwarna keemasan yang begitu lebar di depannya, lalu sebuah tetesan yang bercahaya bergerak dari ujung jarinya ke tengah-tengah kaca besar. Setelah mengena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status